BERANDA

Sabtu, 22 Juli 2023

10 MANFAAT BERSEPEDA UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN

 10 MANFAAT BERSEPEDA
UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN

10 MANFAAT BERSEOEDA UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN

Bersepeda banyak dilakukan dimana-mana di pekota-kota ataupun di jalan pekampungan. Apa lagi beberapa bulan yang lalu bersepeda seolah olah menjadi trent yang dilakukan orang-orang dengan tujuan menangkal dari berjangkitnya virus Corona. Akibatnya ramailah sepanjang jalan orang-orang pada goes. Bermacam-macam jenis sepeda memenuhi jalanan dengan corak warna yang bermacam-macam, sehingga ramailah toko-toko sepeda dikunjungi pembeli.Club penggemar speda tumbuh dimana-mana, menambah club-club yang ada ataupun bergabung dengan club-club yang telah ada. Anak-anak, remaja, bapak-bapak dan ibu-ibu muda tak ketinggalan memenuhi jalan raya melakukan Goes. Terlepas untuk tujuan apa mereka bersepeda. Dikalangan selebritispun muncul para goeser kambuhan  meramaikan jalan raya, tentu saja mereka tak segan-segan membeli sepeda yang cukup mahal, yang orang biasa tak mampu membelinya.

BACA JUGA

Bersepeda memang merupakan olah raga yang cukup ringan bisa dilakukan oleh banyak orang, walaupun seiring berjalannya waktu pesepeda dijalan smakin berkurang, tinggal orang-orang yang punya tujuan tertentu yang masih rajin melakukan goes. Pesepeda yang hanya mengikuti trend pada berguguran. Tapi tak dipungkiri banyak orang yang tadinya Cuma ikut-ikutan jadi ketagihan untuk berolah raga dengan bersepeda.

Bersepeda memang banyak manfaatnya hal ini sejalan dengan kebutuhan tubuh manusia untuk  beraktivitas fisik untuk berfungsi normal dan menjaga kesehatan. Agar tetap bugar dan sehat, tubuh harus aktif secara fisik seperti melakukan olahraga.   Salah satu olahraga yang paling mudah adalah bersepeda, yang merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko masalah kesehatan Anda terkait dengan gaya hidup yang tidak aktif. Ini adalah latihan yang sehat dan dapat dinikmati oleh orang-orang dari segala usia.

Bersepeda dapat membantu Anda melindungi diri dari penyakit serius seperti obesitas, penyakit jantung, kanker, penyakit mental, diabetes, dan radang sendi. Bersepeda juga digunakan sebagai moda transportasi di banyak negara. Mulai dari mengencangkan otot hingga mencegah penyakit kardiovaskular, setiap hari.

Di bawah ini penulis jelaskan 10 manfaat bersepeda:

1. Memperkuat otot tulang memang bersepeda secara teratur otomatis  kaki kita membuat  banyak mengayuh, hal ini  dapat menjadika  otot-otot kaki dan juga sendi pinggul dan lutut bertambah kuat. Bersepeda juga memperkuat otot lengan dan secara umum dapat  meningkatkan fungsi otot tubuh.

2. bersepeda secara teratur dapat mencegah penyakit kardiovaskular Ketika  bersepeda, jantung dipacu untuk berdetak lebih cepat daripada kecepatan normal, hal ini tentu saja dapat meningkatkan kesehatan jantung. Orang-orang yang bersepeda setiap hari, sengaja beroleh raga atau  untuk bekerja atau ke tempat lain cenderung tidak akan mengalami tekanan darah tinggi.

3.Bersepeda secara teratur  dapat membangun kekuatan tubuh, dapat meningkatkan stamina tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh  seseorang. Olahraga bersepeda  bermanfaat untuk dapat meningkatkan  energi yang kita miliki. Jika tingkat energi yang kita miliki tinggoi , tentu saja  tidak akan cepat  lelah.

4. Bersepeda secara teratur  dapat penghilang  stres, depresi, dan kecemasan; dan jika dilakukan secara teratur, dapat mengobati berbagai kondisi kesehatan mental.

5. Bersepeda secara teratur dapat menurunkan berat badan Bersepeda adalah cara yang baik untuk menghilangkan lemak yang tidak diinginkan ada pada tubuh. Bersepeda melatih otot-otot paha, pantat dan juga meningkatkan tingkat metabolisme Anda, sehingga mengurangi lemak perut Anda. Satu jam bersepeda yang dapat membakar banyak kalori.

6. Bersepeda secara teratur dapat mengontrol diabetes. Diabetes yang meningkatkan risiko serangan jantung, stroke dan kadar gula darah. Bersepeda setiap hari akan membantu menurunkan risiko diabetes dan ini adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Bersepeda setiap hari selama lebih dari 30 menit akan menurunkan risiko diabetes hingga hampir 40 persen.

7. Bersepeda secara teratur dapat  menurunkan risiko kanker Kurang berolahraga dapat menyebabkan kanker  payudara. Orang-orang yang rutin berolahraga dengan aktivitas fisik sedang hingga tinggi, yang meliputi bersepeda dan berlari, diketahui memiliki risiko kanker yang lebih rendah.

8. Meningkatkan mobilitas Bersepeda adalah bentuk latihan yang ideal untuk orang yang menderita osteoartritis. Ini adalah salah satu latihan terbaik untuk mencegah atau mengurangi radang sendi karena sendi. Bersepeda juga dikenal untuk meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tubuh.

di sini

9. Bersepeda dapat meningkatkan pergerakan usus Bersepeda adalah jenis latihan aerobik yang mempercepat pernapasan dan detak jantung Anda, yang membantu menstimulasi kontraksi otot-otot usus. Ini akan mencegah Anda merasa kembung dan akan membantu melindungi Anda dari kanker usus.

10. Bersepeda secara teratur Meningkatkan kekuatan otak Anda Ingin meningkatkan ingatan Anda? Kemudian mulailah bersepeda mulai sekarang. Bersepeda membantu membangun sel-sel otak baru di hippocampus yang merupakan wilayah yang bertanggung jawab terkait daya ingat seseorang. Bersepeda meningkatkan oksigen dan aliran darah ke sel-sel otak dan bahkan dapat menangkal penyakit Alzheimer. KLIK RAJA SASTRA DI SINI

bahan bacaan: Sunting-sunting sumber

PROBLEMATIKA KURIKULUM MERDEKA

 PROBLEMATIKA KURIKULUM MERDEKA

PROBLEMATIKA KURIKULUM MERDEKA

Problematika kurikulum merdeka tidak dapat dihindari, kesekian kalinya kurikulum pendidikan berganti. Kurikulum 2013 secara berangsur akan segera pensiun. Sekalipun namanya Kurikulum 2013, namun faktanya, baru di tahun 2018 kurikulum itu diterapkan di seluruh sekolah. Artinya, ada sebagian sekolah yang baru kurang lebih tiga tahun menggunakannya secara penuh, kurikulum sudah berganti lagi. Rencananya, pada 2024 seluruh sekolah akan menerapkan Kurikulum Merdeka. Seberapa perlu kurikulum berganti? Tergantung kesiapan pendidiknya. Sebab guru adalah pihak yang berada di garis terdepan untuk melaksanakan amanat kurikulum tersebut. Guru adalah pemeran utamanya. Sebaik-baiknya struktur dan konsep sebuah kurikulum, jika pemeran utamanya tidak siap, maka tetap saja, akan menjadi sebuah kesia-siaan. Kualitas pendidikan akan sulit terdongkrak tanpa didukung oleh guru-guru yang berkualitas.

BACA YANG LAINNYA

Problematika Kurikulum Merdeka tidak jauh dari pelaksanaan Kurikulum 2013 sebelumnya, misalnya. Kurikulum tersebut menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Guru dituntut harus kreatif untuk dapat menyajikan pembelajaran dengan berbagai macam metode. Namun apa yang terjadi? Masih banyak guru yang mengajar dengan metode klasik lintas kurikulum: metode ceramah. Sebuah metode yang masih jadi pilihan utama kebanyakan guru hingga kini. Dan, terbukti, selama hampir sembilan tahun pelaksanaan Kurikulum 2013, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kualitas pendidikan Indonesia tidak mengalami kemajuan berarti. Lantas, apakah Kurikulum Merdeka akan mengalami nasib yang sama? Masih terlalu dini untuk menyimpulkannya. Biarlah kurikulum itu terus berproses dan diterapkan di sekolah-sekolah dengan kita senantiasa memberikan masukan kritis kepada pemerintah tentunya. Perbedaan Dua Kurikulum Ada banyak perbedaan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Dalam hal penyosialisasiannya, misalnya, pada saat Kurikulum 2013, guru-guru difasilitasi dengan pelatihan dan pendampingan berjenjang oleh pemerintah. Namun tidak pada Kurikulum Merdeka. Tidak ada pelatihan semacam itu. Namun guru dituntut untuk mempelajarinya secara mandiri lewat platform Merdeka Mengajar yang telah disediakan pemerintah. Pada tahap awal, tahap pengenalan kurikulum, persoalan besar sesungguhnya telah muncul. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Kemendikbudristek, ada 60% guru yang masih terbatas menguasai teknologi. Hal itu terbukti dari betapa tidak efektifnya pembelajaran jarak jauh dua tahun terakhir. Pembelajaran daring berjalan seadanya saja. Akibatnya, anak-anak mengalami learning loss yang cukup dalam. Jika mengacu pada data Kemendikbudristek tersebut, artinya hanya sekitar 40% saja guru yang dapat mempelajari Kurikulum Merdeka tanpa mengalami kendala. Selebihnya, butuh sentuhan dari pihak lain. Dinas-dinas pendidikan mungkin dapat mengambil peran di sini. Berbagai cara dan strategi harus dibuat untuk dapat memastikan seluruh guru di wilayahnya telah mempelajari kurikulum baru itu dengan baik. Namun hal itu tidak mudah. Sebab sangat mungkin ada daerah yang kurang peduli untuk menggerakkan dan memfasilitasi para tenaga pendidiknya untuk belajar. Komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan di daerahnya sangat dibutuhkan di sini. Selama ini kita melihat, ada banyak daerah yang tidak serius meningkatkan kualitas pendidikan daerahnya. Harus diakui, ini menjadi salah satu efek buruk otonomi daerah. Hal lain yang perlu disoroti dari penerapan Kurikulum Merdeka adalah adanya kewajiban bagi sekolah untuk melaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Untuk SD, sebanyak 20% dari jumlah beban jam belajar, wajib dialokasikan untuk tugas proyek. Untuk tingkat SMP meningkat lagi menjadi 25%, Dan, SMA 30%. Sementara di Kurikulum 2013 tidak ada kewajiban untuk melaksanakannya

Kurikulum Pendidikan RI sering berubah, yang awal belum tuntas dilaksanakan bahkan sosialisasinya belum sampai pada guru telah berubah lagi sesuai dengan kehendak dan gagasan mentri yang bersangkutan, jangan jangan sesuai apa yang dilontarkan Anis Baswedan dari bakal Capres koaloisi perubahan KPP “Pemerintah kerap otak-atik kurikulum, buku dan proyek-proyek”. (dikutif dari detikedu)

Kegiatan pelatihan kurikulum Merdeka memang selama ini terus digalakkan tapi baru sebatas guru guru yang lolos test untuk menjadi guru penggerak, dan bagi Kepala Sekolah untuk menjadi sekolah Penggerak.  harapannya biar guru penggerak yang langsung terjun memberi pelatihan di sekolah-sekolah secara berkelompok hal  ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengatasi pemerataan kesempatan belajar. Selama ini, belum semua guru mendapatkan kesempatan pelatihan berjenjang. Pelatihan yang ada masih sebatas perwakilan yang ilmunya kadang  hanya berhenti pada peserta pelatihan saja. 

Kurikulum Pendidikan RI sering berubah itu suatu kenyataan. Kita akui seringnya kurikulum berubah, bukannya Pendidikan mengarah menjadi baik, bukti nya peringkat Pendidikan kita di dunia turun lebih rendah dari sebelumnya. Seharusnya pemerintah harus focus pada keberadaan guru serta kualitas guru tersebut, yang menjadi pokok kekurangan guru malah yang diutak atik kurikulum dan pasokan buku. Katakanlah buku-buku sekarang sudah cukup, tapi bagaimana dengan kecukupan gurunya apakah sudah merata ditiap sekolah?  Katakanlah keberadaan guru ditiap sekolah memadai karena banyak dibantu oleh guru-guru sukwan yang nasibnya belum jelas, Lalu bagaimana dengan kesejahtraan mereka?

DI SINI 

Problematika Kurikulum merdeka kalau tentu saja berkaitan dengan keadaan guru.  Guru bisa konsentrasi ngajar,  kalau pendapatan dia bisa  cukup buat hidup dalam 1 bulan Utamanya bagi guru-guru sukwan yang hanya mengandalkan honor yang dicanangkan dari BOS Sekolah. Jangankan untuk 1 bulan bahkan kalua  diukur dengan besar honor rata-rata mungkin hanya cukup untuk 1 minggu. Maaf dalam hal ini kami tidak bermaksud merendahklan guru honorer tapi itu kenyataan yang tak bisa dipungkiri. Kesejahtraan mereka perlu diperhatikan, memang mereka bekerja dengan ikhlas menanti harapan kapan mereka bisa diangkat sejajar dengan PNS lain. Tapi dari sisi lain kebutuhan Dasar mempertahankan hidup tidak bisa diabaikan. Tak sedikit mereka mengabdi sampai tua mana kala mereka untuk mengikuti Tes PNS kalah dengan lulusan-lulusan yang masih muda yang memamg otaknya masih cerdas. Atau mereka sudah tidak memenuhi sarat karena usia. Diakui memang pemerintah sekarang mengangkat ASN jalur PPPK termasuk didalamnya guru. Ini menjadiangin segar bagi guru honor yang telah mengabdi bertahun-tahun, tapi in ikan prekuanseinya belum sepadan denganhonorer yang ada di tiap sekolah, lagi pula pegawai  honor yang sudah lama umurnya sudah diatas 40-an dalam mengikuti test kalah bersaing dengan guru-guru muda. Terutama guru-guru SD mereka banyak tersisihkan oleh honorer SMP yang rata-rata masih muda, padahal kalau  melihat kemampuan mereka untuk mengajar di SD lebih mampu dari mereka yang biasa mengajar di SMP. Mungkin kelemahan mereka guru-guru SD dalam pengetahuan umum dan kelemahan mereka untuk mencari formasi yang harus diisi. Padahal kalau melihat kekosongan SD mereka masih membutuhkan.

Sebetulnya permasalahan utama sekarang bukan bertumpu pada kurikulumnya. Tapi benahi dulu kecukupan guru, ditiap sekolah, termasuk kesejahtraan guru tersebut,  benahi sarana dan pra  sarana sekolah jangan sampai kebutuhan minimal suatu sekolah tidak terpenuhi, ya langkah selanjutnya pembenahan kurikulum sampai peningkatan kemampuan guru dalam memahami kurikulum.

Klik RAJA SASTRA  di sini

sunting-sunting dari berbagai sumber

 







Senin, 17 Juli 2023

KIDUNG SENJA DI USIA RENTA

 KIDUNG SENJA DI USIA RENTA

(Kado Ulang Tahun Buat Istriiku Tercinta)

KIDUNG SENJA DI USIA RENTA

Sebagai suami, tentu saja ingin memberikan kado terindah buat seorang istri.

Istriku, Karena cintamu aku merasa bahagia, dan karena ketulusanmu aku mampu menjadikan hidup ini lebih bermakna. Terima kasih, sayang, telah ada di saat sedih dan bahagia, selamat anniversary untuk kita berdua. Dengan setulus hati kupanjatkan doa kepada Allah, agar tidak mengambil orang yang sangat aku sayang. Terima kasih karena telah menemaniku berjuang, dan tetap tegar seperti karang. Teruntuk janji suci yang pernah kita ucapkan, semoga kita tak akan pernah berubah dan selalu berusaha untuk membuat hubungan ini lebih bermakna lagi. 

Selamat anniversary, sayangku. Maafkan diriku yang belum bisa menjadi pendamping terbaik dan hanya bisa merangkai kata-kata untuk diucapkan hari ini. Jika melihat ke belakang, mungkin banyak kenangan indah yang tak bisa dilupakan. Namun yakinlah, bahwa masa depan kita jauh lebih akan bermakna dengan tetap terus bersama dan saling mencinta.”

Cinta kita bukan hanya dunia, semoga kelak kita bisa bersama dalam surganya Allah yang menaburkan kenikmatan abadi yang tiada batas.

Ku persembahkan puisi di bawah ini anggap sebagai persembahan ulang tahun pernikahan kita berdua


KIDUNG SENJA DI USIA RENTA

(Kado Ulang Tahun Buat Istiku Tercinta)


Seakan terbangun dari mimpi, seakan ada bisikan lirih saat jam

 berdenting 12 kali, menunjukan waktu pukul 12 Malam  Wib.

 Selamat ulang tahun pernikahan istriku tercinta, diusia yang

 merangkak senja kau masih terlihat muda.

Istriku tercinta……kadang bayang bayang senja terus menguntit kita

 disetiap helaan napas, disetiap gerak dan setiap langkah. Namun

 semangatlah yang membuat kita terus berjuang, terus berperan agar

 makna hidup terus berarti. Sebab kalau  hidup kita tak berarti  kita

 telah mengalami mati dalam kehidupan.

baca yang lain:

Seperti angin yang tak pernah  berhenti  berhembus

Bintang  rebah memantik cahaya di jiwa

angin tak pernah lelah di atas ranting dedaunan   

Semesta menjalin asa dari keteduhannya

Bulan terbelah oleh kesucin cinta

Seperti ombak......

Yang tak lelah bergemuruh

Di cakrawala, jiwaku terpasung dalam kebisuan

dalam  langit terlukis nuansa penuh keindahan

awan di hatiku masih berselimut kabut kerinduan

Bayang indah wajahmu tergambar dalam pancaran Cahya bintang

SI SINI

Istriku sayang……!

Kehidupan dunia ini adalah kehidupan maya yang penuh asa,

 kehidupan nyata yang sesungguhnya adalah kehidupan akherat

 setelah dibangkitkan dari kematian, dan ditimbang dalam mizan

 timbangan maha adil dari apa yang kita perbuat. Maka marilah kita

 Bersama saling membahu menabur benih kebaikan , memperkuat

 keyakinan memperkokoh keikhlasan agar hidup tak sia-sia, sebab

 hidup yang berarti akan membuahkan kehidupan yang abadi


Selamat ulang tahun pernikahan istriku tersayang ……….!

Disaat usiaku mulai merangkak tua……kau semakin memberi arti

 dalam hidupku, walaupun secara  jujur aku katakan   disaat ulang

 tahun pernikahan kali ini aku tak bisa memberi apa-apa, hanya

 kesetiaan yang tetap ku ikat erat erat karena itulah ikatan terkokoh

 yang akan mampu mengarungi hidup yang kadang diterpa dengan

 badai dan gelombang dahsyat


 Selamat ulang tahun pernikahan istriku sayang…………!

 Bertambah usia bertambah barokah, semakin memberi arti dalam

 kehidupan

 Sayangku …….! Kadang aku merasakan hidup denganmu seperti

 merasakan buaian kehidupan  yang penuh makna, kita merasakan

 terpaan badai yang begitu besar tapi tak mampu memporak

 porandakan kepengkuhan hati kita.

Klik Raja Sastra di sini

Tasik Selatan, 17 Juli 2023


Sabtu, 15 Juli 2023

SABAR TAK ADA BATASNYA

 SABAR TAK ADA BATASNYA

SABAR TAK ADA BATASNYA

Sabar tak ada batasnya, itulah yang diajarkan dalam islam. Dalam islam sesuatu yang bermuatan positif tak ditentukan  batasnya, begitu pula dengan kesabaran. Dalam hal kebaikan, islam menganjurkan untuk beramal sebaik-baiknya tanpa Batasan. Potensi kesabaran perlu dikembangkan sebaik-baiknya. Dengan ujian kesabaran inilah Allah akan mengangkat derajat seseorang ke maqam tertinggi.

Sabar tak ada batasnya. Lalu kenapa banyak orang mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya? Barangkali mereka yang beranggapan seperti itu barangkali dari sudut kemanusiaan. Dengan kata lain manusia dalam taraf-taraf tertentu mempunyai batas kesabaran. Terus sampai di mana batas kesabaran tersebut. Tak seorangpun yang tahu batas keseabaran tersebut, hal itu tergantung kepada individu masing-masing. Dengan demikian bisa disimpulkan kesabaran taka da batasnya.

Sabar tak ada batasnya. Namun yang membatasi kesabaran seseorang itu tergantung seberapa besar iman Anda terhadap setisp keputusan-Nya. Untuk mengukur   tingkat kesabaran seseorang, bisa dilihat seberapa besar ujian yang dating pada dirinya. Olah karena itu Allah swt akan menguji seseorang dengan kadar atu ukuran sejauh dia mampu menangungnya. Allah swt tak pernah memberikan beban kehidupan di luar batas kesanggupan seseorang hamba untuk menerimanya. Rasullah saw bersabda: “Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian di bawah mereka dan seterusnya. Seseorang diuji menurut kadar agamanya (keimananya. Jika dia memiliki keteguhan dan kesabaran yang kuat dalam agamanya, ujian diperberat agar semakin bertambah pahalanya” (H.R. Tirmidzi)

Sabar tak ada batasnya. Hal ini bisa belajar dari sejarah kehidupan orang-orang terdahulu, dimana masing-masing orang di uji masing-masing dengan aneka macam cobaan dan  ujian hidup yang berbeda-beda. Semakin besar keimanan seseorang, semakin besar ujian kesabaran dari Allah swt. Ini sebagai tahapan dari kenaikan kelas. Seseorang dalam perjalanan hidup sebagai hamba Allah. Suatu Riwayat, Abu Hurairah r.a. Rosulullah saw bersabda “ Siapa saja yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik, maka dia akan diberikan cobaan.” (H.R. Bukhari). 

Sabar tak ada batasnya. Hal ini bisa dibuktikan dalam kehidupan tokoh-tokoh besar, tak pernah kita jumpai bahwa sebelumnya mereka diuji oleh serangkaian kesulitan dalam kehidupan. Dari Nabi Adam a.s hingga Nabi Muhammad saw. Semuanya mengalami ujian bahkan ujian yang mereka hadapi berkali-kali lipat beratnya dibandiungkan dengan ujian yang pernah kita alami dan akan kita alami saat ini. Mungkin orang akan berkomentar, sinis mengatakan, Mereka kan nabi, kita kan bukan. “ Justru di sini letak persoalannya,  Potensi Robbaniyah dalam wujud tingginya  kesabaran  dan keimanan yang mereka miliki.  Allah Azz awa Jalla mengangkat mereka menjadi utusan-Nya Allah swt menjadikan mereka tokoh besar besar dan penting dalam sejarah suri tauladan bagi generasi sesudahnya.

Pada dasarnya, setiap orang, termasuk kita memiliki potensi menjadi wali-wali Allah atau kekasih Allah swt. Hanya persoalannya, persoalannya kita ingin mencapai derajat mulia ini. Salah satunya kesabaran belum menjadi bagian dari sikap hidup kita sehari-hari. Lalu di mana dan kapanklah posisi terhormat itu akan kita raih ?

Kesabaran tak ada batasnya, namun  kebanyakkan dari kita bukanya kita menyibukkan diri dengan berlatih bersabar dalam menghadapi kerasnya tantangan dan ujian kehidupan. Sebaliknya kita mencari-cari alasan dengan kelemahan-kelemahan yang ada pada diri kita.

Kesabaran taka da batasnya namun kebanyakan mencoba melakukan upaya membatasi kesabaran untuk kemudian melakukan tindakkan-tindakan yang melanggar ajaran agama sebagai bukti nyata dari kelemahan dan kerapuhan jiwa seseorang. Termasuk, tipisnya iman mereka, sebagai salah satu bukti kongkrit permasalahan terkait keharusan bersabar yang dilanggar adalah fakta banyaknya kasus bunuh diri yang semakin meningkat dengan cara yang semakin canggih, dan beragam pula, mulai dari minum racun hingga yang lagi ngetren meloncat dari Gedung yang tinggi 

Inilah titik krusial dari alasan bahwa  kesabaran ada batasnya. Meski manusiawi pendapat demikian sebenarnya berpeluang untuk membuka pintu syaetan. Ingatlah bahwa kesabaran itu adalah keutamaan hidup yang tak mengenal ruang dan waktu. Kesabaran adalah ketinggian ahlak yang tiada batas sebagai mana makna kata sabar adalah yaitu shubr yang berarti ‘puncak ketinggian. Siapa puncakketinggian itu? Tak alain adalah Allah swt.  Sebagaimana dalam Asmaul Husna memiliki nama As- Shabur yang sering diterjemahkan Yang Maha Penyabar.

BACA JUGA:

Kesabaran taka da batasnya, yang pasti akan mengantarkan seseorang menjelajahi indahnya taman-taman surga dan menikmati hidangan yang lezat di dalamnya, sebagai sebuah keuntungan atau kemenangan besar yang dijanjikan. Sebagaimana Allah berfirman: “Sifat yang baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang sabar  dan tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang memiliki keuntungan yang besar” (Q.S. Fushilat : 41; 35)

Sumber dari : Quantum Sabar & Syukur

BATU HITAM

 BATU HITAM 

(Sebuah Cerpen yang Mengupas Kisah Perjalanan Haji)

BATU HITAM 

Batu hitam adalah sebuah cerpen karya Isbedy Stiawan Z.S, yang mengupas kisah perjalanan Ibadah haji. Dalam cerpen tersebut dikupas bagai mana perjuangan seseorang dalam pelaksanaan ibadah Haji tersebut, perjuangan dengan harta, menunggu kuota bagi dirinya, sampai tiba waktu yang tepat untuk pelaksanaan Ibadah Haji tersebut, di sini kekuatan fisik harus betul betul diperhitungkan, sebab ibadah Haji perlu fisik yang kuat.

Batu Hitam sebuah cerpen karya Isbedy Stiawan Z.S inimengisahkan pula bagaimana perjuangan untuk mencium batu Hitam (Hajar Aswad), dan disini dikupas pula berbagai pandangan tentang salah satu runtuyan dari pelaksanaan Ibadah Haji tersebut. 

Selamat membaca sampai tuntas, apresiasi dengan baik insya Allah akan menemukan manfaat, baik sebagai pengetahuan maupun sebagai bekal kita terutama yang belum merasakan pelaksanaan Ibadah Haji

BATU HITAM 

(Isbedy Stiawan Z.S.)

 

“Kau hanya batu hitam

tak ada manfaat ataupun mudarat

jika tidak kulihat Rasululllah menciummu

tidak kucium kau…”


***

LELAKI itu akhirnya jadi juga ke Tanah Suci, setelah beberapa kali tertunda—persisnya terganjal—oleh berbagai persoalan. Pertama ia batal menunaikan ibadah haji disebabkan dua bulan jadwal keberangkatan kuota cukup. Ia pun masuk waitinglist alias menunggu jadwal tahun depan. Dan, begitu tahun keberangkatannya, istrinya meninggal. Ia pun minta ditunda tahun berikutnya.

Pada tahun ketiga, alhamudillah ia mendapat restu dari Allah. Lelaki itu berangkat tanpa istri tercinta. Tak apa, pikirnya, di Baitullah kelak jika diberi kesehatan dan kekuatan akan dia hajikan pula istrinya. Dia bedoa semoga diberi kesehatan. Lelaki itu ingin sekali sepulang dari Tanah Suci mendapat gelar haji bersama istrinya.

Ia sudah siapkan uang untuk membayar jasa yang akan menghajikan istrinya. Itu bukan upah, tapi untuk uang lelah. Bukankah untuk memperoleh surga tak ada jual-beli? Melaksanakan ibadah mesti ikhlas, gumamnya. Itu sebabnya, ia ikhlas untuk membayar lelah kepada orang yang nantinya diminta untuk menghajikan istrinya.

Dengan sejuta keimanan, seribu sisa kekuatan yang dimiliki lelaki paruh baya itu, melangkahlah ia memenuhi panggilan-Nya. Hendak menyusuri tapak Nabi Ibrahim, mengembalikan kenangan bagaimana Siti Hajar berlari-lari dari Bukit Safa ke Bukit Marwah untuk memperoleh air bagi si anak yang masih kecil, Ismail. Juga mengelilingi Kakbah—Baitullah—sebagaimana para malaikat pernah melakukannya untuk berzikir dan bertasbih, juga berdoa saat di depan batu hitam bernama Hajar Aswad itu: sebuah doa yang telah terpatri oleh seluruh muslim ataupun yang terundang ke Tanah Suci.

Lelaki itu tak hendak menginap di hotel setiba di Tanah Mekah. Baginya, kamar beserta kasur dan kesejukan hotel akan membuatnya kerap lelap. Kalau itu menyergap dirinya, kenapa tidak di rumah saja? Di rumah pun ia selalu bangun tengah malam: tahajud dan berzikir hingga subuh mengembang. Sebagaimana ia pernah membaca salah satu puisi Khalil Gibran: “Hanya pejalan malam yang akan menemukan fajar.”

Ya! Ia mahfum paham makna dari untaian Gibran itu. Hanya orang-orang yang bangun tengah malam, lalu beribadah, mengingat-Nya, dan berdoa, mereka menemukan kemenangan. Meskipun kemenangan, menurut lelaki paruh baya itu, masih misteri, penuh rahasia. Apakah ia menang begitu ia bisa memenuhi undangan ke Tanah Suci ini? Apakah kegagalan dua kali menunaikan ibadah haji, adalah kemenangan tertunda?

*** 

Baca juga yang lain:

LELAKI itu akhirnya benar-benar menjejakkan kaki di Tanah Suci. Kali pertama tiba di Bandar Udara King Abdul Azis Jeddah, segera ia bersujud persis di depan tangga pesawat. Tak peduli orang-orang melihatnya. Tak ia hiraukan segenap karyawan bandara memperhatikannya. Mungkin takjub, entah pula terheran-heran. Setelah itu sebuah bis milik bandara menjemput, ia pun naik. Berhenti di dekat kantor imigrasi. Ia pun antre untuk dicatat sebagai pendatang—tamu Allah—di Kerajaan Arab Saudi.

Ia hanya sekali meneteskan air mata. Berikutnya dia bergembira, saat matanya beradu pandang pada sejumlah orang berkulit hitam. Mereka adalah keturunan Nigeria, tetapi lahir, besar, dan berketurunan di Tanah Suci ini. Sayangnya, kerajaan tak mengakui mereka sebagai warga Arab Saudi. Bahkan, konon, mereka pernah ingin dipulang ke negeri asal, sayang ditolak sebab mereka dianggap bukan lagi bagian Nigeria. Akhirnya mereka terkatung-katung tanpa kartu penduduk, juga tempat tinggal. Mereka menyerbu ke keramaian sebagai pedagang ataupun peminta-minta. Sungguh malang nian.

Entah bagaimana caranya, ia bisa mengerti dikatakan orang Nigeria yang diajaknya mengobrol. Padahal mereka tak menggunakan bahasa, melainkan gerak tubuh. Bahkan, tatkala lelaki itu menyebut namanya: Muhammad Yusuf, orang Nigeria yang diajak mengobrol itu mengangguk-angguk.

“Muhammad Yusuf, ya ya…Dari Indonesia? Bagus bagus…”

“Ana Abdul Azis.. ya…”

Sejak itu, lelaki bernama Muhammad Yusuf dari Indonesia, kerap mengobrol dengan lelaki Nigeria bernama Abdul Azis selepas salat di Masjidil Haram. Karena kekerabatan itu, ia membeli barang dengan harga murah dibanding jika dijual kepada orang lain.

Ia banyak tahu betapa orang Nigeria bagaikan warga tanpa perlindungan di negeri yang melahirkannya. Kerajaan Arab Saudi, kata Abdul Azis, masih mengakui orang-orang Nigeria sebagai pendatang. Padahal, mereka sudah turun-temurun menetap di negeri ini. Kerajaan tak memberi fasilitas yang sama seperti diberikan kepada orang Arab. Sehingga mereka mencari nafkah lewat berjualan, itu pun harus kucing-kucingan dengan asykari (polisi) kerajaan.

“Rumah kami adalah alam ini. Atap rumah kami ialah langit negeri ini,” kata Abdul Azis menggerakkan tangannya.

Lelaki itu mengangguk. Hatinya teriris. Kemarin, selepas salat subuh, ia melihat anak-anak menjadi pengemis. Tangan kirinya terlihat buntung. Sementara anak yang lain, terlapis tangan palsu.

“Mereka dipaksa oleh orang tuanya menjadi peminta-minta. Mereka tak cacat. Tangannya itu ia masukkan ke dalam pakaiannya. Sedangkan yang itu, tangan palsu yang terlihat itu cuma ditempelkan. Jadi….”

“Jadi, mereka berbohong?”

“Karena keadaan,” jawab Abdul Azis. “Di sini, tak semua orang suci, tak semua benar-benar hendak beribadah. Bahkan….”

“Ya, benar. Di depan Kakbah pun orang bisa berbuat curang,” kata lelaki itu seperti membenarkan cerita Abdul Azis.

Masih ingat dan tak akan mungkin terlupakan selama nyawa di kandung badan. Saat dia tawaf, sejumlah anak muda bertubuh kekar tak henti menawarkan diri untuk membantu para jemaah agar bisa mencium Hajar Aswat (batu hitam) itu. Sejatinya, jika para jemaah tertib saat tawaf, niscayalah batu hitam itu bisa dicium satu per satu atau bergantian. Hanya saja, sistem sengaja dibuat agar terkesan bahwa jemaah sangat ingin mencium dan batu hitam itu adalah “jalan menuju surga” atau setidaknya merupakan tuntunan dari kanjeng Nabi Muhammad Sang Rasul Allah. Sehingga orang berlomba, bahkan sebagian menganggap sudah kewajiban batu hitam itu dicium saat tawaf.

Padahal, dari sirah Nabi, Umar bin Khattab pernah berujar: “Kau hanya batu hitam, tak ada manfaat ataupun mudarat. Jika tidak kulihat Rasululllah menciummu, tidak kucium kau….”

“Tetapi, orang punya cara lain saat berdekatan dengan Kakbah yang selama ini mungkin hanya mimpi,” kata ustaz yang pernah memberi wejangan pada lelaki itu suatu ketika di masjid dekat rumahnya. “Sehingga mencium Hajar Aswat seperti kewajiban, karenanya sampai bersusah payah untuk menyentuhkan bibirnya di batu itu. Sampai-sampai tak menghiraukan keselamatan sendiri. Jemaah dari Indonesia jauh lebih kecil dalam segala hal dibanding jemaah dari luar, seperti Nigeria, Turki, Eropa, dan seterusnya. Akibatnya, bisa terinjak-injak. Padahal cukup melambai dan mengucapkan “Bismillah Allah akbar”, persis di depan batu hitam itu…”

Lalu pada pengajian lainnya, ia juga sempat mendengar dari ustaz itu, bahwa di Jabal Rahma juga banyak orang berbuat syirik. Bukit Cinta, demikian istilah lain bagi bukit di Padang Arafah itu, adalah tempat pertemuan Adam dengan Siti Hawa setelah beratus-ratus tahun tak jumpa pasca-keduanya diturunkan dari surga.

“Jadi Bukit Rahma itu hanya untuk kita mengenang perjalanan panjang Adam dan Hawa hingga bertemu di situ, lalu menciptakan keturunan hingga ke kita ini. Tetapi, kenyataannya di sekitar itu banyak tulisan yang menginginkan harmonis percintaan mereka…,” kata sang ustaz.

Dua pelajaran itu ia rekam hingga mendalam. Lelaki itu tak ingin melakukan kesyirikan justru di Tanah Suci. Sebab itu, ia menolak tatkala ada yang menawarkan bantuan untuk mencium batu hitam. Penolakannya itu berbuah keuntungan. Kalau tidak, seperti banyak jemaah lainnya, diperas hingga 100 real.

 

Lelaki itu sempat naik pitam. Seorang tua dari Jawa diperas 100 rial, padahal dia tak mempunyai uang sebesar itu. Teman lelaki bertubuh kekar itu segera menariknya, dan berujar: “Kami di sini mau makan. Apa Bapak mau kasih kami uang!”

Des! Lelaki itu pun menciut. Wajahnya menunduk. Ia tak mungkin bisa memberi 100 real, sedangkan untuk melawan ia tak punya keberanian meskipun mereka juga dari Indonesia. Barangkali para tenaga kerja Indonesia yang gagal lalu mencari uang dari kecurangan dan memanfaatkan orang Indonesia yang kerap menganggap “masuk surga begitu mudah, cukup hanya mencium batu hitam….”

Lelaki itu makin bergetar jantungnya, saat melihat seorang lelaki tua tergeletak persis di dekat batu hitam. Lelaki asal Pulau Kalimantan baru sekejap lalu terinjak-injak oleh, entah jemaah dari mana kecuali yang dia lihat bertubuh tinggi besar dan berkulit hitam, yang bergerombol sambil berlomba mendekati batu hitam itu. Mereka satu sama lain berpedangan tangan, sangat kuat sampai sulit tercerai-berai, dan merangsek ke batu hitam yang ada di sudut di Kakbah. Setelah itu, Muhammad Yusuf hanya mendengar teriakan minta tolong berkali-kali, hingga lenyap. Dan, tergeletak.

“Innalillahi wainna ilaihi rajiuun…,” hampir bersamaan orang-orang berujar. Segera lelaki paruh baya itu bantu menggotong lelaki yang telah meninggal itu. Jenazah itu pun disalatkan selepas zuhur…

“Semoga menjadi syuhada. Ia syahid…,” komentar teman barunya lelaki Nigeria, saat ia menceritakan ihwal kejadian subuh tadi saat ia tawaf untuk menggantikan tahiyatul masjid.

***

DI SINI 

BETAPA Allah hendak menguji umatnya dengan kesulitan dan cobaan-cobaan lainnya. Tetapi, tak ada ujian yang diberikan Allah melebihi kemampuan hambanya.

Begitu ia pernah mendapat wejangan dari ustaz pada suatu pengajian. Artinya, Allah tak akan menyusahkan umatnya dengan cobaan sangat berat. “Jika kita tak mampu mencium batu hitam itu, cukuplah melambai dari jauh. Jangan dipaksa untuk mendekat lalu menciumnya, karena Rasulullah pernah melakukannya. Sama artinya kalau kita tak punya kemampuan datang ke Tanah Suci, ya tak perlu dipaksa-paksa harus datang. Bukankah menunaikan ibadah haji adalah rukun Islam kelima. Itu pun ada syaratnya: jika mampu,” kata ustaz itu lagi.

“Lalu apa ukuran mampu, ya Ustaz?”

“Mampu fisik dan mampu keuangan…,”jawab ustaz. “Karena perjalanan ke Mekah itu sangat berat….”

Dan, lelaki paruh baya itu mendapatkan cobaan amat berat. Menyaksikan langsung bagaimana jemaah terinjak-injak, bagaimana masih banyak umat Islam yang berbuat syirik justru di depan Kakbah. Juga nasib umat Islam asal Nigeria yang bagaikan pendatang haram di negeri kelahirannya ini. Betapa Kerajaan Arab Saudi yang juga masih jauh dari ajaran Muhammad saw.

“Mereka biarkan kami terlunta sebagai pengais rezeki di pasar dan sebagian kami jadi pengemis. Tidak seperti orang Madinah yang menerima Muhajirin sebagai bagian tak terpisah dari mereka. Hingga para sahabat dan Rasulullah wafat pun dikubur sebagai keluarga mereka. Sedangkan kami, sedang kami…tak pernah diakui sebagai keluarga dari orang-orang Arab,” keluh Abdul Azis.

Setelah berucap itu, ia segera mengemas barang-barangnya dan lari. Beberapa asykari turun dari mobil dan mengejar para pedagang dan pengemis….

Klik RAJA SASTRA di Sini

Sumber: 

Cerpen Karya Isbedy Stiawan ZS (Sastra Gerilyawan)

Mekah Mei 2011, Lampung Juli 2011. http://sastra-indonesia.com/2012/03/batu-hitam-itu/


Selasa, 11 Juli 2023

8 JENIS CINTA MENURUT ORANG YUNANI KUNO

8 JENIS CINTA MENURUT ORANG YUNANI KUNO

8 JENIS CINTA MENURUT ORANG YUNANI KUNO



Cinta adalah anugrah terindah  dari Allah yang diberikan kepada mahluk, dalam hal ini terutama manusia, dengan cinta mahluk yang buas sekalipun menyayangi anak-anaknya menggunakan nalurinya, sehingga dengan perlindungannya tumbuh menjadi dewasa.

Cinta merupakan sifat baik yang diwariskan dalam perasaan belas kasih dan saying. Cinta bisa juga dikatakan aksi kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain. Wujud cinta bisa berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut

Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:

  • Perasaan terhadap keluarga
  • Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
  • Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
  • Perasaan yang hanya merupakan kemauan, keinginan hawa nafsu, atau cinta eros
  • Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
  • Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
  • Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
  • Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
  • Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

 

Ada 8 jenis Cinta Menurut Orang Yunani Kuno:

1. Agape, cinta tak bersyarat

Jenis cinta agape disebut-sebut sebagai perasaan yang sukarela dan tanpa syarat. Ada juga anggapan bahwa agape adalah tipe spiritual. Tidak banyak orang yang bisa merasakan jenis cinta ini.

Penggambarannya seperti umat Kristiani yang percaya bahwa Yesus menunjukkan kasih pada semua manusia, rela berkorban, bahkan menderita demi kebahagiaan orang lain. Agape menjadi bentuk cinta paling tinggi karena sifatnya yang tanpa pamrih.


2. Eros, cinta erotis

Nama eros merujuk pada nama dewa cinta dan kesuburan Yunani. Jenis cinta ini seringkali dikaitkan pada hal-hal romantis, hubungan fisik, gairah, dan hasrat seksual. Sebenarnya orang Yunani sendiri agak takut dengan jenis cinta ini karena bisa menyebabkan orang hilang kendali.


3. Philia, cinta penuh kasih

Jenis cinta ini digambarkan sebagai rasa kasih dan sayang pada teman-teman. Philia menjadi cinta di antara orang-orang yang memiliki niat baik satu sama lain. Ini termasuk hubungan persahabatan yang tulus, setia, kepercayaan, dan pengorbanan bersama. Philautia, cinta diri sendiri Bisa dikatakan sebagai self-love tetapi sama sekali tidak berarti egois dan narsis. Orang Yunani percaya bahwa mencintai diri sendiri adalah kunci utama dalam memberikan cinta pada orang lain. Orang yang membenci dirinya sendiri akan memiliki lebih sedikit cinta untuk dibagikan.

Waspadai bentuk negatif dari philautia, yaitu narsisisme, yang didefinisikan oleh obsesi diri, kesia-siaan, dan fokus sempit pada keuntungan pribadi seseorang.


4. Storgi, cinta keluarga

Tipe storge diartikan sebagai cinta yang penuh keakraban dan biasanya terjadi pada hubungan orang tua dan anak. Di sini, tidak ada ketertarikan seksual, tetapi lebih kepada ikatan yang kuat.


5. Pragma, cinta abadi

Orang Yunani kuno mendefinisikan pragma sebagai kebalikan dari eros. Tak seperti eros yang bisa mudah pudar, pragma dinilai sebagai cinta yang lebih matang dan bisa bertahan lama. Tidak semua orang bisa merasakan jenis cinta ini padahal kuncinya adalah kompromi dan usaha untuk bahagia bersama.


6. Ludus, cinta yang menyenangkan

Ada juga tipe ludus yang ditandai dengan rasa tergila-gila pada pasangan dan munculnya perasaan tidak ingin hidup tanpa pasangan. Jenis cinta ini membuat orang jadi lebih semangat dan bergembira

BACA JUDUL LAINNYA:

7. Mania, cinta yang obsesif

Mania diartikan sebagai jenis cinta yang bisa mengarahkan seseorang pada kecemburuan dan kemarahan. Mania bisa membuat orang jadi sangat takut kehilangan pasangan dan memaksanya melakukan hal-hal gila demi mempertahankan hubungan

di Sini 


8. Cinta antar pribadi

Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antarpribadi:

  • Afeksi: menghargai orang lain.
  • Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tidak dimiliki oleh banyak orang).
  • Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
  • Komitmen: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
  • Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
  • Kekerabatan: ikatan keluarga.
  • Gairah (emotion): hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
  • Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
  • Kepentingan pribadi: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
  • Pelayanan: keinginan untuk membantu dan atau melayani.

Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik, hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau di luar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa hubungan seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobi yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.

Klik RAJA SASTRA  Di Sini

Sumber : Disunting dari berbagai sumber



Sabtu, 08 Juli 2023

PEREMPUAN DAYAK

 PEREMPUAN DAYAK

(Muhammad Yasir)

PEREMPUAN DAYAK 

Perempuan dayak banyak dibicarakan orang, karena keberaniannya, kecantikannya dan hal-hal lain yang banyak dikisahkan dalam keparkasaan dalam hidupnya, di sini sengaja mempostind tentang kisah perempuan Dayak

Darah dibalas darah dan kematian dibalas kematian. Begitulah semua ini bermula.

Jauh sebelum peperangan itu dimulai, lahirlah seorang bayi perempuan dari rahim perempuan Dayak bernama Nyai Nunyang di pedalaman Kalimantan Tengah. Tepatnya Kuta Bataguh (benteng yang diperkuat), Pulau Kupang, Kapuas, Kalimantan Tengah. Penduduk di bantaran Sungai Kapuas menyambut kelahiran bayi perempuan itu ramah dan kompak, serta pesta tujuh hari tujuh malam. Semua pankalima bangsa Dayak di seantero Kalimantan diundang hadir dalam pesta itu. Bahkan, beberapa tetua adat diminta untuk mendatangkan ruh-ruh Tatu Hiang (leluhur). Dalam pelaksanaannya, Nyai Nyunyang mempersilakan penduduk desa dan juga tamu undangan untuk menghabiskan makanan dan tuak yang telah dipersiapkannya. Sempung, sang suami, turut bahagia atas kelahiran sang anak dan meriahnya pesta. “Semoga nasib baik menyertaimu, Nak!” Sempung berucap pelan. Hampir tak kedengaran. Dan, pesta makin meriah ketika beberapa penari masuk ke dalam lingkaran dan menghentak-hentakan kakinya ke tanah, maka terdengarlah gemirincing gelang kaki yang terbuat dari tembaga itu.

“Sempung! Mari menari denganku!” teriak seorang pangkalima perang yang berasal dari Sungai Seruyan. Dengan izin sang isteri, Sempung pun turun dari beranda rumah panggung, dan menari bersama panglima itu. Di atas beranda, seraya mengelus-elus sang anak, Nyai Nyunyang semringah menatap sang suami. Sementara di bawah rumah panggung anak laki-laki Dayak yang masih kecil-kecil itu dengan seksama memperhatikan jalannya pesta. Seorang anak, Sangalang (keponakan Nyai Nyunyang), diam-diam menyembunyikan bambu yang berisi tuak di pinggangnya. Rupanya, sejak pesta dimulai sampai pertengahan ini, mereka secara bergiliran menenggak tuak itu. Dan, mabok. Singkawang, kawan Sangalang, berjalan sempoyongan saat ia mencoba keluar dari kolong rumah panggung itu. Dan hanya beberapa langkah dari kolong rumah, Singkawang terperanjak ke tanah. Semua anak, termasuk Sangalang, berhamburan dari kolong rumah panggung itu. Para tamu undangan yang menyaksikan kejadian itu tertawa gelak-gelak. Tak lepas dari Nyai Nyunyang. Ia pun tertawa tergelak-gelak pula.

Di penghujung pesta, di hari ketujuh, sebelum pagi tiba dan menyemburkan cahaya jingganya itu, para penduduk desa telah sibuk mengangkat satu-satu para pangkalima yang mabok di tempat pesta dan para tamu undangan yang tergelepar di tepian Sungai Kapuas. Pesta yang melelahkan. Nyai Nyunyang dan Sempung meminta para penduduk desa berkumpul di tepi Sungai Kapuas. Tamu yang datang tak hanya dihormati ketika ia datang, tetapi juga ketika ia pergi. Itulah tradisi leluhur yang dipertahankan oleh bangsa Dayak dari generasi ke generasi. Semua tamu undangan telah pulang. Begitu pun dengan penduduk desa; ada yang pulang ke rumah, ada yang menjala ikan, dan ada yang pergi ke pehumaan (ladang).

Bayi yang dilahirkan Nyai Nyunyang empatbelas tahun lalu kini tumbuh menjadi Perempuan Dayak yang sangat-sangat cantik. Dan kecantikan Perempuan Dayak terdengar hingga ke pulau sebrang. Membuat adik dari seorang Raja Laut alias Raja Sawang dari kerajaan Solok (Sulu) yang terletak di Pulau Mindanao (Filipina Bagian Selatan) bernama Nawang begitu penasaran. Maka ia pun berangkat menuju ke Kuta Bataguh bersama dua orang pengawal setianya Daeng Dong dan Dayong Boloang. Setiap tamu yang datang musti dihormati. Begitulah pesan Tatu Hiang bangsa Dayak. Maka, Nyai Nyunyang dan Sempung pun mengadakan upacara penyambutan tamu di halaman rumahnya. Minum-minum tuak dan menari Manasai (tarian penyambutan tamu) adalah jantung dari upacara itu. Sakral hukumnya! Tak ada yang boleh mengganggu-gugat!

Di hadapan Nawang, Perempuan Dayak bersikap kokoh, kuat, ramah, dan tegar, dan sesekali menerbitkan senyuman pada Nawang. Sentak, Nawang pun terpesona. “Lelaki mana yang tidak merasakan seperti apa yang kurasakan ini?! O! Perempuan Dayak, aku musti mendapatkanmu tak bisa tidak!” gumam Nawang dalam hati. Upacara selesai, Nawang beserta dua pengawal setianya dan prajuritnya dipersilakan masuk ke dalam rumah yang telah disiapkan Nyai Nyunyang.

“Nyai Nyunyang yang terhormat dan bijaksana,” Nawang membuka percakapan, “Bagaimana caranya agar aku bisa meminang Perempuan Dayak, anakmu itu?”

“Nawang yang gagah, beribu maaf kuhaturkan. Anakku telah kutunangkan dengan sepupunya Sangalang. Beribu maaf.”

“Apa maksudmu, Nyai?”

“Dengarlah baik-baik, Nawang yang gagah. Anakku telah kutunangkan dengan sepupunya Sangalang. Keputusan itu sudah bulat dan tak bisa diganggu-gugat.”

 

“Tapi, Nyai, aku, aku jatuh hati pada Perempuan Dayak, anakmu. Katakanlah! Berapa emas yang harus kuberikan untuk menebus anakmu.”

Mendengar ucapan sarat hinaan itu, Nyai Nyunyang marah.

“Jaga ucapanmu, Nawang! Sudah kukatakan padamu, Anakku telah kutunangkan dengan sepupunya Sangalang!”

“O, maaf. Maaf, Nyai. Bukan maksudku,” Nawang merasa bersalah. Bersalah besar.

“Cukup!”  DI SINI

“Nyai Nyunyang yang terhormat dan bijaksana, ampunilah aku!” 

“Enyah kau, Nawang!” ucap Nyai Nyunyang dengan bijaksana.

Beberapa penjaga rumah masuk ke dalam ruangan lengkap dengan mandau di pinggang mereka.

Nawang yang merasa bersalah akhirnya pergi dari Kuta Bataguh malam itu juga.

“Nyai tak apa?” tanya seorang penjaga.

“Aku tak apa. Kembalilah berjaga.”

Malam yang mengecewakan bagi Nawang. Namun dalam hatinya ia bertekad akan kembali ke Kuta Bataguh. “Perempuan Dayak musti jadi isteriku. Tak bisa tidak!” tekad Nawang.

Perempuan Dayak yang tak tahu perkara itu, Nawang hendak meminangnya, mengisi hari-hari seperti biasanya; berlatih sendeng (ilmu bela diri khas bangsa Dayak), belajar membuat mandau pada seorang pandai besi, dan ikut berburu. Orang-orang di Bantaran Sungai Kapuas sangat-sangat sayang pada Perempuan Dayak itu. Mereka menjaganya melebihi mereka menjaga diri mereka sendiri. Sementara Sangalang masih dalam mengayau (berburu kepala musuh) bersama kawan-kawannya.

Beberapa hari kemudian, Nawang bersama dua pengawal setianya kembali datang ke Kuta Bataguh. Tanpa membuang-buang waktu ia langsung menghadap Nyai Nyunyang. Namun kali ini Nawang memaksa Nyai Nyunyang untuk mempertemukan dirinya dengan Perempuan Dayak itu. Permintaan itu pun dikabulkan Nyai Nyunyang. Nawang dan dua pengawal setianya itu menghampiri Perempuan Dayak yang sedang belajar menganyam rotan di Bentang. Dan dengan sikap kokoh, kuat, dan tegar, serta senyuman Perempuan Dayak menerima kedatangan Nawang.

“Ibuku sudah menceritakan semuanya padaku, Nawang. Tapi, jawabanku sama dengan jawaban Ibuku. Aku telah bertunangan. Dalam bangsa-ku, sangatlah dilarang untuk menyakiti hati pasangannya. Dan aku, menjaga adat istiadat itu. Jadi, apapun dan bagaimanapun cara yang kau lakukan, semuanya sia-sia. Aku takkan menyakiti hati pasanganku.”

Mendengar ucapan Perempuan Dayak, Nawang malu bukan kepalang. Dan rasa malu itu membuatnya gelap mata. Ia terus-menerus memaksa Perempuan Dayak untuk menerima lamarannya. Namun tidak semudah mencuci tangan sehabis makan dengan daun kemangi, begitu saja hilang baunya, Perempuan Dayak tetap kokoh pada pendiriannya; ia takkan menyakiti hati pasangannya, Sangalang.

“Cukup, Nawang! Aku takkan berubah haluan!” ucap Perempuan Dayak dengan nada sedikit tinggi.

Di sinilah awal peperangan itu.

Nawang yang gelap mata terus memaksa dan mencoba meraih tangan Perempuan Dayak, dan hal itu membuat Perempuan Dayak merasa dilecehkan sebagai Perempuan Dayak. Dengan sigap Perempuan Dayak itu mengambil Duhung Raca Hulang Jela (senjata pusaka yang matanya berbentuk tombak) terbuat dari sanaman matikei (besi yang mudah bengkok, tetapi mampu memotong besi) yang tergantung di dinding, lalu dengan cepatnya menikam Nawang yang tak menyangka akan serangan mendadak itu.

Melihat Nawang yang roboh bermandikan darah, pengawal setianya Daeng Dong dan Dayoh Boloang marah. Dan kemudian diikuti seluruh pasukan yang turun dari kapal mengamuk menuntut balas. Namun aksi mereka sia-sia saja, Perempuan Dayak yang sudah gelap mata dibantu warga Kuta Bataguh nyaris membantai seluruh pasukan musuh. Sisa pasukan musuh yang menyerah diampuni dan dijadikan jipen (budak)—konon, setelah kematian Nawang, seorang Raja Utara bernama Raja Nyaliwen juga datang ke Kuta Bataguh untuk melamar Perempuan Dayak itu, tetapi nasib yang sama seperti Nawang adalah hadiah untuk Raja Nyaliwen itu. Mati.

“Kalian tak bisa meremehkan kami!” teriak Perempuan Dayak.

Kematian Nawang seperti hembusan angin; tak terlihat, tetapi dapat dirasakan. Itulah yang membuat sang kakak, Raja Sawang, berniat membalas kematian sang adik. Darah dibalas darah dan kematian dibalas kematian.

BACA JUDUL LAIN:

Mendengar bahwa akan ada pembalasan dendam dari Raja Sawang, Nyai Nyunyang khawatir pada Perempuan Dayak. Ia pun jatuh sakit dan membawanya naik ke Sorga alias mati. Dalam kesayuan yang teramat dalam, Perempuan Dayak dan semua penduduk desa mengadakan upacara ritual kematian sang ibu. Di sela-sela kerumunan, PerempuanDayak menitikan air mata.

Upacara kematian selesai.

Tiga hari kemudian, Perempuan Dayak menyadari bahwa situasi dirinya dan penduduk desa Kuta Bataguh terancam. Ia pun kemudian mengirimkan Totok Bakaka semacam sandi berupa Lunju Bunu, yaitu, sebatang tombak yang pada bagian matanya diberi kapur sirih sebagai tanda meminta bantuan karena ada bahaya besar mengancam. Totok Bakaka itu dikirim kepada adiknya Bungai serta saudara sepupunya Tambun, Rambang, dan Ringkai di Tumbang Pajangei yang kemudian diteruskan ke seluruh kampung di sepanjang Sungai Kapuas; Murung, Kahayan, dan kantingan.

Tak tanggung, ada duapuluh lima pangkalima serta pasukannya berjumlah kurang lebih lima ribu orang yang membantu Perempuan Dayak dalam mempertahankan Kuta Bataguh. Setelah semua berkumpul di Kuta Bataguh, Rambang, dan Ringkai seperti kebiasaan Suku Dayak dalam menentukan semua langkahnya, meminta petunjuk dengan memanggil burung elang lewat upacara manajah antang (upacara meminta petunjuk pada burung elang). Burung elang yang datang itu bernama Antang Kabukung Kawus yang berdiam di Tantan Liang Mangan Puruk Kaminting, hulu Sungai Kahayan. Dari arah datangnya dan patinju (tempat hinggap burung elang yang ditentukan untuk sesuatu maksud) yang dihinggapinya, elang itu meramalkan bahwamereka akan menang menang   

“Aku bersumpah! Aku akan mencuci rambutku dengan darah Raja Sawang!” ucap Perempuan Dayak di hadapan mereka yang bersedia membantunya.

Ramalan itu benar! Pasukan Raja Sawang takluk dalam peperangan itu. Tak terhitung jumlah yang gugur dalam peperangan seharian penuh itu.

Setelah perang itu usai serta mayat-mayat dikuburkan baik-baik, dilaksanakan upacara membersihkan tanah air mendinginkan negeri, maksudnya agar bumi kembali sejuk dan tetumbuhan kebun ladang memberikan hasil lagi, sebab telah tertumpah darah panas akibat perang itu. Sekaligus dilaksanakan pula upacara meneguhkan hati para pemimpin pertempuran dan seluruh mereka yang telah berperang, tujuannya meminta ampun kepada-Nya terhadap perbuatan membunuh manusia dalam perang itu. Sebelum mengadakan pesta itu, Perempuan Dayak mengundang semua bangsa Dayak dari seluruh Kalimantan. Dalam pesta itu sudah berkumpul kurang lebih tigapuluh lima wakil bangsa Dayak. Pesta yang meriah dan penuh kesayuan.

“Saudara-saudaraku, terima kasih atas bantuan kalian. Aku akan membalas jasa kalian,” ucap Perempuan Dayak persis sang ibu, Nyai Nyunyang.

Sesudah kedua upacara itu dilaksanakan, Rambang lalu mengusulkan dilangsungkan saja perkawinan Sangalang dan Perempuan Dayak.

“Saudara-saudara? Bagaimana kalau pernikahan Sangalang dan Nyai Undang segera dilaksanakan saja? Mumpung semua keluarga masih berkumpul serta agar tidak ada lagi lamaran orang yang membuat permasalahan.”

Usulan Rambang disetujui para pangkaliman dan penduduk desa Kuta Bataguh. Dan malah bukan hanya satu pasangan saja melainkan empat pasangan yang juga akan menikah, yakni, Bungai dengan Karing, Tambun dengan Burou, Ringkai dengan Timpung, serta Rambang sendiri dengan Lamiang. Seluruh keluarga Lambung (Maharaja Bunu), Lanting (Maharaja Sangen), dan Karangkang (Maharaja Sangiang) berkumpul ke Kuta Bataguh, untuk menyelenggarakan pernikahan lima pasangan itu. Dan kau tahu, Saudara? Pesta itu berlangsung selama empat puluh hari empat puluh malam. Bukan main meriahnya.

Dan jauh di Pulau Kantan, Mangku Djangkan menggelar pesta besar. Ia menikahkan Njaring, anak Ingoi, dengan Manjang, anaknya sendiri. Pesta kali ini dilangsungkan selamaa tujuh hari tujuh malam lamanya.


Yogyakarta April 2017 

di salin dari :

http://sastra-Indoesia.com/2021/08/ perempuan-dayak/

Karya :  Muhammad Yasir



Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...