BERANDA

Senin, 29 Mei 2023

UNGKAPAN RINDU DARI SANG PENYAIR JOKO PINURBO

 UNGKAPAN RINDU DALAM  PUISI JOKO PINURBO 


Raja Sastra - Joko Pinurbo merupakan sastrawan kelahiran Sukabumi, 11 Mei 1962. Di Indonesia, Joko Pinurbo dikenal sebagai seorang penyair terkemuka dengan karya-karyanya yang memiliki corak tersendiri dalam dunia puisi di Indonesia. Joko Pinurbo menempuh Pendidikan di SMP Sanjaya. Babadan lulus th 1976, atas ke hendak ayahnya masuk ke Seminari Mortuyudan Magelang lulus th 1981 (seminari adalah Pendidikan untuk para pemuka agama Katolik ) tapi di perguruan Tinggi Ia masuk Bahasa dan sastraIndonesia di IKIP Sanata  Dharma  Yogyakarta  lulus th 1987, setelah itu ia menjadi pengajar di almamaternya.  Jopin sendiri telah mempelajari puisi dan sajak sajak para penyair ternama sejak th 1979.    Joko Pinurbo atau akrab disapa Jokpin memiliki pencapaian yang luar biasa dengan memperoleh berbagai penghargaan.           

Banyak penghargaan yang telah diperoleh Joko Pinurbo baik di kancah nasional maupun internasional.

Berikut puisi puisi  Joko Pinurbo bertema Rindu.


MALAM RINDU


Malam Minggu. Hatiku ketar-ketir.

Ku tak tahu apakah demokrasi dapat mengantarku

ke pelukanmu dengan cara saksama

dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Berita terkait Laut Nyawa Anak Cucu

Sebelum Ahad tiba, anarki bisa saja muncul

dari sebutir dengki atau sebongkah trauma,

mengusik undang-undang dasar cinta, merongrong

pancarindu di bibirku, dan aku gagal

mengobarkan Sumpah Pemuda di bibirmu.

(Jokpin, 2016)


PULANG


Rinduku yang penuh

pecah di atas jalanan macet

sebelum aku tiba di ambang ambungmu.

Kegembiraanku sudah mudik duluan,

aku menyusul kemudian.

Judul sajakku sudah pulang duluan,

baris-baris sajakku

masih berbenah di perjalanan.

Bau sambal dan ikan asin dari dapurmu

membuai jidat yang capai,

dompet yang pilu, dan punggung

yang dicengkeram linu, uwuwuwu….

Semoga lekas lerai.

Semoga lekas sampai.

Jika nanti air mataku terbit di matamu

dan air matamu terbenam di mataku,

maaf selesai dan cinta kembali mulai.

(Jokpin, 2016)


SEMOGA RINDU


Semoga rindu tak kunjung sembuh

Supaya kata tetap berdenyut

Malam tetap gelisah dan basah

(Jokpin, 2019).

Pada Matanya

Pada matanya

Aku melihat kerlap-kerlip

Cahaya lampu kota kecil

Seperti bisikan hati

Yang lembut memanggil

(Jokpin, 2012)


MISAL

Misal Aku datang ke rumahmu

Dan kamu sedang khusyuk berdoa

Akankah kau keluar dari doamu

Dan membukakan pintu untukKu?

(Jokpin, 2016).


Downlod di sini


Sabtu, 20 Mei 2023

JANGAN MENGGANGGAP BAHWA UNGKAPAN CINTA YANG ROMANTIS SEBAGAI KEBODOHAN



Puisi romantis ini mengungkapkan perasaan seseorang yang sangat dalam. Namun banyak orang yang menganggapnya bahwa rasa cinta  hanya sebuah kebodohan saja, padahal mereka tak tahu apa yang dirasakan orang tersebut

Seperti dalam puisi di bawah ini  mengisahkan seseorang yang dahulu ditinggal kekasih karena penghianatan, tapi kini datang pengganti untuk menghapus segala luka yang pernah terjadi. dan akhirnya kebahagiaan datang dalam kehidupannya


AKULAH DERU OMBAK YANG SELALU MEMANGGILMU DI LAUTAN

(Undang Sumargana)

Akulah deru ombak  yang selalu memanggilmu di lautan

Andai engkau tahu tiada yang lebih rindu selain hatiku

Saat  kau slalu sendiri menginjak pasir di tepi

 engkau tahu ku ingin memeluk pantaimu erat-erat

senja  di depanmu putih jingga mulus bahumu ya, engkaulah cintaku, 

cinta yang menyelimuti cerita antara kau dan aku

melayang dan terbang tinggi ke atas cakrawala

bagai persembahkan akan mimpi yang terlukis oleh langit


Setelah kau pergi dari cintaku  ……!

tiada pilihan lagi, yang dapat kulakukan 

selain hanya bisa menerima 

terkadang aku memang senang dalam kesepian

semakin lama aku percaya akan sepi  

semakin tak percaya  aku akan rasa

penghianatanmu telah  menghancurkan hatiku 

merusak pikiranku yang bergelora dalam goncangan jiwa


Kilau fajar telah datang,   maka bulan datang  tersenyum 

kebahagiaan jua  mulai aku hadirkan 

dengan semangat yang membangkitkan hati 

aku yang selalu mencari ternyata kau  layak untuk ku berlabuh

dengan rasa banggaku, ku bangga segala rasa cintaku padamu 

seakan bintang pun diputar oleh alunan romantisme

Engkaulah pelabuhan  cinta terakhirku

kini aku telah sanggup untuk hidup kembali

mencari makna dari hidup dan cinta sejati

Lirih suara indah  di balik kabut dalam sejuta waktuku

aku hadir bersama ketulusan. aku hadir bersama kesetiaan

Ku akan genggam jemari mu yang lembut

supaya aliran darah dari cinta kita bisa bersatu

Aku tak Ingin kehilanganmu aku bahagia bisa  memilikimu

Aku akan menghabiskan usiaku hanya bersamamu


Tasik Selatan, 21 Mei 2023



Rabu, 10 Mei 2023

PESONA BUBUJUNG CIPATUJAH PANTAI INDAH TASIK SELATAN

 PESONA BUBUJUNG CIPATUJAH
PANTAI INDAH TASIK SELATAN



Sajak yang berjudul Di Bubujung Cipatujah initerinspirasi  waktu penulis, mengadakan kegiatan berkumpul bersama para pembina Pramuka sekabupaten Tasikmalaya, yang di prakarsai KWARCAB KAB. TASIKMALAYA, PROV. JABAR. Penulis merasa tertarik akan keindahan pantai di daerah Bujujung Cipatujah, Kab. Tasikmalaya, serta semangat para pembina dalam berlatih, sengaja penulis sajikan dalam Bahasa Sunda sesuai nilai rasa yang penulis rasakan saat itu, Keindahan alam, semangat berlatih, jiwa religious, serta jiwa nasionalisme mewarnai sajak yang penulis sajikan.

 Selamat menikmati !


DI  BUBUJUNG  CIPATUJAH

(Undang Sumargana)

Ngerab- ngerab beureum bodas

Ngelebet  bandera urang

Gagah rongkah gede wawanen

Ombak ngaguruh  di Bubujung Cipatujah

Ngaguruh nyeak na lamak bangbaluh

 

Di basisir sayaga barisan pramuka

Barisan rohaka para pembina

Medal ikrar keur nyiapkeun anak bangsa

Sangkan nagri bisa jaya salawasna

Satu nusa satu bangsa

Tapi rakyat masih loba nu sangsara

Kitu ceuk galindeng ati nu milu ngalelewaan


Di basisir Bubujung Cipatujah

Aya tekad bela bangsa

NKRI harga mati, kitu ceuk  rasa nu nyaliara

Tapi islam teh harga akherat

Kitu ceuk kaweningan kalbu

Nu nyamuni  na rasa karisi

Mapag mangsa balitungan

 

Mangsa peuting di basisir Bubujung Cipatujah

Aya simpe ngarandakah dina dada

Bulan medar endahna pucuk ombak

Gumuruh laut jiga nu ngemu rusiah

Parahu maju nuju ka kiblat

Sangeus loba umat

Nolak tungtunan Qur’an

Nu yakin napak dina bebeneran

 

Bubujung Cipatujah, 2023


Selasa, 09 Mei 2023

BOARDING SCHOOLS AS EDUCATIONAL INSTITUTIONS OF CHOICE FOR PARENTS



BOARDING SCHOOLS AS EDUCATIONAL 

INSTITUTIONS OF CHOICE FOR PARENTS
 


The students/santiyah residents of Bantarkalong Village, Kec. Cipatujah, Kab. Tasikmalaya. which are scattered in several Islamic boarding schools in Kab. Tasikmalaya and outside Kab. Tasikmalaya, gathered together at the end of Syaum, as many as 102 people to stay in touch and get compensation

(Initiated by the Chairperson of the Bantarkalong Village MUI / Chairperson of DKM AL-Ikhlas Bantarkalong, Apip S.Ag)

Islamic boarding schools are the oldest Islamic educational institutions in Indonesia, and they still make an important contribution in the socio-religious field. In the past, Islamic boarding schools were only looked down upon, but now they are the main choice for Muslim parents to send their sons and daughters to Islamic boarding schools. In fact, parents feel proud when their sons/daughters continue their studies while attending Islamic boarding schools.

Islamic boarding schools as educational institutions have strong roots in the Indonesian Muslim community, in their journey they are able to maintain and maintain their survival and have a multi-aspect educational model. . Based on the curriculum, Islamic boarding schools are divided into three, namely traditional Islamic boarding schools (salafiyah), modern Islamic boarding schools (khalaf or asriyah).

The existence of education in Islamic boarding schools is very much needed in society, so Islamic boarding schools are also present by renewing themselves with the establishment of schools and colleges within Islamic boarding schools, besides that quality continues to be improved so that it creates public trust in the attachment of Islamic boarding schools to rooted communities through the charisma of their kiyas making Islamic boarding schools as educational institutions that very trusted.

There is something that is a challenge for pesantren now. Islamic boarding schools must be able to keep up with the changing times which are increasingly drastic. Islamic boarding schools must follow the existing culture without eliminating the cultures that have been instilled in the pesantren.

Islamic boarding schools are also large institutions that produce scholars in Indonesia, so that they are under the scrutiny and supervision of the government which is sometimes excessive.

Islamic boarding schools have an important role in maintaining a good culture, however, these traditions and culture are adapted to Islamic principles so that they do not violate religious provisions. Because of this, Islamic boarding schools need to continue to respond creatively through education management, as well as find options according to the needs of the times. To strengthen the pesantren institution, the appropriate criteria for modern pesantren (khalaf or asriyah)

must meet the following elements:

1. Kiai or other similar titles;

2. Santri;

3. Islamic boarding schools or dormitories

4. mosque or prayer room, and

5. Recitation and study of the yellow book or dirasah Islamiyah with the mu'allimin education pattern.

These elements will support the growth of Islamic boarding schools as a study of religious knowledge and at the same time other sciences that help with education problems in the country.

The growth of Islamic boarding schools is increasing rapidly, this is a challenge for Islamic boarding schools today and in the future. Islamic boarding schools must grow into child-friendly educational institutions. For pesantren to create the surrounding environment in order to make children comfortable, clean, feel at home, solemn in worship, enjoy learning, playing and interacting. Child Friendly Islamic Boarding Schools must prioritize non-violent forms of discipline through communication and teach responsibility and respect in interacting with the environment. At least the conception of a child-friendly pesantren must be built from indicators with moral approval for the common good. Among other things, policies to commit to continuing to develop a friendly environment, qualified teaching staff, fostering a sense of compassion among others, a curriculum with material that is appropriate to the needs of the students. In addition, learning activities are able to support the potential of each student, especially in various learning strategies, as well as service management components. All parties must collaborate, bond with each other to create a child-friendly boarding school that meets expectations.


Tasikmalaya, April 25, 2023


Minggu, 07 Mei 2023

KISAH CINTA YANG MENGHARUKAN DALAM "GITA CINTA DARI SMA" DARI NOVELIS TERKENAL (EDI D ISKANDAR)

KISAH CINTA YANG MENGHARUKAN
DALAM “GITA CINTA DARI SMA”
DARI NOVELIS TERKENAL (EDI D. ISKANDAR)

Tampaknya sudah begitu jauh waktunya  jika megulas novel "Gita Cinta dari SMA" karya Novelis  terkenal Eddy D. Iskandar sekarang. Namun,  untuk para pembaca yang pernah menjadi remaja di th 1979,  anggap saja untuk mengenang Kembali masa lalu, apa lagi yang pernah menonton filmnya yang diangkat dari novel tersebut bersama pacar atau teman, 

Para pembaca yang tidak pernah menyaksikan dan mendengar hebohnya novel dan film ini ;  mari  berkenalan dengan pasangan fenomenal Galih dan Ratna, novel ini direkomendasikan untuk menjadi salah satu koleksi Anda. Mengapa demikian? Karena novel ini adalah karya abadi, karya yang tak aus dimakan oleh masa. Meski bertahun-tahun telah berlalu sejak awal kemunculannya, membaca novel ini sekarang tetap mampu membuat kita turut tersipu malu ketika mengikuti rangkaian ceritanya. Galih dan Ratna, pasangan yang akan membuat kita jatuh cinta lagi dan lagi dengan kepolosan dan kemurnian cinta yang ditunjukkan oleh keduanya.


Mari kita ikuti synopsis ceritanya

Pada bagian awal bab novel ini, disajikan  narasi yang berisi tentang keresahan hati seorang wanita yang merasa terabaikan. Narasi tersebut disajikan lewat sudut pandang Ratna untuk megambarkan sosok Galih, tentang betapa dinginnya sosok laki-laki misterius itu. Potongan narasi tersebut dapat menjadi pengantar bagi pembaca untuk menyelami rangkaian peristiwa yang disajikan kemudian.

Mengherankan! Seorang pemuda tampan acuh kepadaku. Kepada Ratna Sumiar, gadis cantik yang tak pernah absen digandrungi lelaki! Apakah ia tak normal? Sampai tidak tertarik sama sekali akan kecatikanku seperti pria lainnya? Ratna tersentak ketika mendengar detak sepatu memasuki kelas. Ratna segera menoleh. Ternyata… si acuh itu! Pandangan keduanya beradu! Ratna hendak melemparkan senyum mautnya, tetapi lelaki itu cepat-cepat berpaling, berjalan menunduk menuju bangkunya. Menyimpan tas, lalu bergegas keluar lagi.

Novel ini bercerita tentang Ratna Sumiar Sastroatmojo, seorang gadis Jawa asal Yogyakarta yang berasal dari lingkung keluarga dengan adat tradisi yang kental. Memasuki jenjang kelas 2 SMA, Ratna bersama keluarganya memutuskan untuk pindah ke Bandung.

Di sekolah barunya, Ratna menempati kelas dua sos satu. Tidak butuh waktu lama baginya untuk dikenal, kecantikan yang membingkai wajahnya mampu membuatnya menjadi primadona di hari pertama kehadirannya di sekolah. Namun, ada satu hal membuat Ratna resah dan terus mengganggu pikirannya. Tidak seperti para murid pria lainnya yang terus berbisik memuji kecantikannya, seorang pemuda yang duduk di bangku paling belakang justru tampak tidak terusik sama sekali dengan kehadirannya.

Dia adalah Galih Rakasiwi. Seorang pemuda tampan berdarah Sunda dengan rambut agak gondrong, bertubuh tinggi semampai, dan selalu berpakaian rapi. Berkali-kali Ratna merasa heran pada pemuda itu, pemuda yang setia mengendarai sepeda ke sekolah di saat teman-temannya yang lain telah menggunakan sepeda motor. Pemuda itu seakan-akan tidak pernah tertarik padanya, menganggapnya seolah angin lalu, sungguh dingin. Bahkah, ketika mereka terlibat dalam suatu percakapan, Galih hanya berbicara seadanya, tetap dingin, dan beberapa pilihan katanya terasa tajam di telinga Ratna. Gaya bicara Galih padanya tidak seperti gaya bicaranya pada teman-temannya yang lain, penuh keakraban.

Keresahan tersebut membuat Ratna semakin penasaran dan terus berusaha untuk mendekati Galih, mulai dari bertanya jadwal pelajaran hingga meminjam buku catatan. Tanpa disadari, rasa penasaran yang tumbuh di hati Ratna perlahan-lahan mekar menjadi sebuah perasaan cinta. Namun, Galih adalah Galih, seorang pemuda yang selalu tampak acuh di mata Ratna.

Suatu hari, ketika banyak siswa laki-laki yang menawarkan diri untuk mengantar Ratna pulang dengan sepeda motor, Ratna menolaknya. Gadis itu justru menghampiri Galih dan memintanya untuk mengantarnya dengan sepeda. Namun, siapa sangka Galih menolak permintaan Ratna. “Kau akan malu,” begitu katanya. Kata-kata itu cukup membuat Ratna tertohok

Hati seseorang siapa tahu. Tampaknya kata-kata itu cocok disematkan pada Galih. Pemuda yang terlalu perasa itu sesungguhnya tidak bermaksud bersikap dingin dan angkuh, tidak pula bermaksud mengabaikan Ratna. Berkali-kali Galih berusaha mencuri pandang ke arah Ratna ketika gadis itu tidak menyadarinya. Berkali-kali pula Galih merasakan kesal dan sesak di dadanya ketika melihat Ratna diantar pulang oleh pemuda lain dengan mengendarai motor. “Ratna akan malu,” pikiran itu yang membuat Galih seolah menutup diri dan membatasi dirinya dengan Ratna.

Waktu terus bergulir. Akhirnya, dinginnya batu es di hati Galih mulai mencair. Pada beberapa kesempatan, Galih bersedia mengantarkan Ratna pulang setelah dialog berulang yang tercipta di antara keduanya setiap kali Ratna meminta Galih untuk menemaninya pulang. “Galih, kau mau mengantarku pulang?” tanya Ratna. Dan Galih akan menjawab, “Kalau Nana mau kuantar.” Meski dikatakan mengantar, Galih mengiringi Ratna pulang dengan berjalan kaki, ia tetap bersikeras menolak membonceng Ratna karena takut bahwa gadis itu akan merasa malu.

Galih dan Ratna akhirnya menjalin suatu hubungan. Namun, kedekatan mereka ternyata memicu percikan api cemburu di hati Christian. Akibatnya, sekelompok orang menyerang Galih lantas memukulinya. Namun, dengan jiwa ksatria yang dimilikinya, Galih menolak untuk memperpnjang masalah ini meskipun ia telah didesak teman-temannya.

Galih dan Ratna menjalani hari-hari bersama dengan penuh kebahagiaan. Namun, memasuki tahun ajaran baru, sesuatu yang tak terduga terjadi. Hubungan keduanya tercium oleh Ayah Ratna. Setelah mengetahui bahwa Galih berasal dari suku Sunda, sang ayah menentang keras hubungan keduanya. Ia bahkan melarang Ratna untuk pergi ke sekolah agar tidak dapat bertemu dengan Galih. Keputusan tersebut berujung pada kesepakatan bahwa Galih menerima untuk pindah kelas agar Ratna dapat kembali masuk ke sekolah.

Waktu pun berlalu, hari kelulusan telah tiba dan Ratna akan kembali ke Yogya. Keduanya diliputi perasaan cemas berlebih dan rasa takut kehilangan yang teramat. Semalam sebelum Ratna dijadwalkan kembali ke Yogya, mereka bertemu, saling mencurahkan tangisan dalan saling mendoakan. Pada pertemuan itu, Ratna memberikan titipan surat dari Mbak Ning untuk Galih. Sesungguhnya, apakah isi titipan surat tersebut? Akankah surat tersebut mencegah kepergian Ratna?

Pada bagian ketiga belas terdapat kata-kata yang bermakna cukup dalam. “Kalau senja amat indah nan cerah. Tiba-tiba datang angin kencang. Berguguran daun-daun di dahan. Berjatuhan hancur tak tertahan.” Kata-kata tersebut mewakili kisah tragis yang dialami oleh Galih dan Ratna, tentang sebuah cobaan yang memporak-porandakan kebahagiaan yang telah tertata sebelumnya. Sungguh mengharukan, bukan?

Bahasa yang digunakan Eddy D. Iskandar dalam novel yang terdiri atas empat bagian ini adalah bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Alur yang sederhana dan mengalir membuat pembaca seakan menjadi pengamat langsung dan turut serta dalam berbagai rangkaian peristiwa yang dialami Galih dan Ratna. Selain itu, penggambaran karakter yang polos dan apa adanya mampu membuat pembanya tersipu malu ketika membacanya. Hanya saja, pada beberap bagian alurnya tekesan terlalu cepat. Namun tentunya hal tersebut tidak menutupi berbagai kelebihan dari novel ini. Tertarikkah Anda untuk membacanya? Sungguh, tidak akan rugi untuk memiliki novel Gita Cinta dari SMA karena tidak akan membuah Anda untuk bosan membacanya.

Cerita singkat film yang diangkat dari Novel ini sebagai berikut:

Film ini bercerita tentang kisah cinta dua pelajar SMA yaitu Galih (Rano Karno) dan Ratna (Yessi Gusman). Keduanya adalah bintang kelas, baik dalam pelajaran, olahraga maupun sopan santun. Bisa dibilang keduanya adalah pelajar teladan. Sayang cinta mereka tidak kesampaian karena ayah Ratna yang beretnis Jawa tidak menyetujui hubungan anaknya dengan Galih yang berasal dari Sunda. Ia telah menjodohkan Ratna dengan seorang mahasiswa yang sedang berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Dengan segala macam paksaan, cinta mereka diputuskan. Akan tetapi berkat bantuan kakak Ratna dan teman-teman sekelasnya, mereka secara diam-diam selalu bertemu. Pada malam perpisahan, pihak sekolah mengumumkan bahwa Galih dan Ratna menjadi siswa-siswi terbaik. Cinta mereka harus berpisah karena Ratna melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta.


Sosok Edi D. Iskandar  Novelis  Paporit Remaja di th 1979

Eddy D. Iskandar yang dikenal sebagai penulis novel pop lahir di Ciwidey, Bandung, 11 Mei 1951. . Ayah Eddy D. Iskandar bernama Iskandar Natapraja pemimpin Perkumpulan Seni Sunda Cekas Sari. Eddy D. Iskandar bersaudara enam orang dan hanya ialah satu-satunya yang berkecimpung di dunia sastra, Setamat SMA, ia menikah dengan Evi Kusmiati, gadis Sunda, teman sekolahnya.

Pendidikannya ditempuh di kota kelahirannya, mulai dari sekolah rakyat hingga SMA. Setamat SMA (1971), ia melanjutkan pendidikannya ke Akademi Industri Pariwisata (Aktripa) Bandung. Setelah lulus ujian Sarjana Muda di Aktripa, tahun 1975 ia melanjutkan studinya ke Akademi Sinematografi, Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (kini bernama Institut Kesenian Eddy D. Iskandar yang dikenal sebagai penulis novel pop lahir di Ciwidey, Bandung, 11 Mei 1951 Jakarta), Jurusan Penyutradaraan dan Penulisan Skenario, dan lulus tahun 1980.

 Karier menulisnya dimulai dengan membuat "surat cinta". Ketika masih remaja, ia banyak menulis catatan di dalam buku-buku tulisannya. Pada tahun pertama di Akademi Ilmu Pariwisata (1971 

Buku kumpulan cerpennya, antara lain, adalah 

Kisah dan Hikmah 1 serta Kisah dan Hikmah 2 yang diterbitkan oleh CV Rosda, Bandung, 1987. 

Cerpennya yang di muat setelah pindah ke Jakarta lain berjudul "Maut" (Zaman, 1984), "Jiwa yang Terguncang" (Suara Karya Minggu, 1986), "Perjalanan Malam" dan "Mimpi Godi" (Zaman, 1974 dan 1984), "Mencari Awal Menuju Akhir" (Horison, 1975), "Suara dalam Diam" (Panji Masyarakat, 1985), "Di Hadapan Sesuatu" (Zaman, 1985), "Lapaaaaaar" (t.t.), "Roy dan Tante" (Zaman, 1984), "Anak yang Didambakan" (Famili, 1984), "Buka Pintu Aku Datang" (Sanggar Film TIM, 1975), "Maling" (Zaman, 1985), "Pahlawan Malam" (Pemenang III Sayembara Mengarang Pos Kota Minggu), dan "Mang Engkat" (Suara Karya Minggu, 1975). Selain menulis cerpen, ia juga menulis puisi. Jumlah puisi yang sudah dipublikasikan sekitar 20 judul. 

Puisi pertamanya dimuat dalam Horison sekitar tahun 1974. 

Novel pertamanya yang berjudul "Berlalu dalam Sunyi" dimuat secara bersambung dalam Pos Kilat, Bandung, 

Novel  "Di Balik Bintang Gemerlapan" dimuat dalam majalah Gadis, Jakarta, yang kemudian diterbitkan oleh Gaya Pavorit Press (1978). Novelnya yang lebih kemudian banyak diterbitkan oleh Penerbit Cypress. Di antara novelnya yang paling terkenal dan banyak penggemarnya ialah Cowok Komersil (1977). Novelnya yang lain adalah Selembut Senyuman Duka (1978), 

Gita Cinta di SMA(1979), Cintaku pada Ratu Levica1,  Sok Nyentrik, Jelita Brandal, Tengil, dan Gengs. Novelnya kebanyakan bertemakan kehidupan remaja. Dia mengagumi karya Toha Mochtar karena bahasanya sangat lembut, sedangkan sastrawan asing yang dikaguminya adalah Leo Tolstoy. Dia juga mengaku bahwa ia hidup dari hasil menulis. Sebagai seorang wartawan, ia juga menulis berita. Selain itu, ia juga menulis kritik dan skenario film. Beberapa skenario film yang sudah difilmkan, antara lain, adalah "Gita Cinta di SMA" (1979), "Beningnya Hati Seorang Gadis", "Bunga Cinta Kasih", "Semau Gue" (1977), "Si Kabayan dan Anak Jin" (1991) dan "Puspa Indah Taman Hati", yang semuanya film remaja. Selain itu, "Gita Cinta di SMA" juga disinetronkan. 

Sampai tahun 1984 ia telah menulis 50 novel. Sebanyak 13 judul di antaranya sudah difilmkan. Menurut pendapatnya, yang dikutip Ahmadun J. Herfanda, dalam Kedaulatan Rakyat, 13 Agustus 1984, film-film remaja mulai mendapat tempat, bukan saja laris di pasaran, melainkan juga masuk nomine Festival Film Indonesia (FFI), seperti "Gita Cinta di SMA", "Puspa Indah Taman Hati", "Cinta di Balik Noda", dan "Yang". Tentang misi yang diemban film-filmnya, ia menyatakan bahwa film-film remaja juga mempunyai misi kultural-edukatif; hanya takarannya barang kali berbeda dengan film dakwah. Film "Anak".


Sumber bacaan 

•Film terlaris III di Jakarta, tahun 1979 dengan jumlah penonton 162.050 orang, (menurut data Perfin)[1]

•Sumber:https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Eddy_D_Iskandar | Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia



Sabtu, 06 Mei 2023

RENUNGAN KALBU TENTANG KEAGUNGAN ALLAH

HIKMAH DIBALIK PENCIPTAAN SAMUDRA

Allah Swt berfirman

Langit yang tujuh bumi, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah . Tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kalian tidak akan mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS al-Isra; 44)

Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kekuasaan Tuhan), sementara para malaikat bertasbih serta memuji Tuhanya dan memohonkan  ampunan bagi orang-orang yang ada di Bumi. (QS Asy-Syura: 5)

Guruh itu bertasbih dengan memuji Allah. Demikian juga para malaikat karena merasa takut kepada-Nya (QS ar-Ra’d : 13)

Memang kalau kita perhatikan berbagai keindahan dan keajaiban Nampak pada pada mahluk-mahluk-Nya  ciptaan-cipataan Allah itu bukti nyata dan dalil-dalil yang menjadi kebesaran Allah. Semua itu juga menunjukan, kekuasaan, kehendak dan keagungan-NYA

Jika kita renungkan dibalik alam/mahluk ciptaan Allah pasti ada hikmah yang disiapkan, ada  manfaat bagi manusia, namun karena keterbatasan ilmu yang dimiliki manusia manfaat tersebut Sebagian besar belum ditemukan.

Pembaca yang Budiman…!

Dalam bahasan artikel ini penulis mengajak untuk  mencoba menggali hikmah di Balik penciptaan Samudra.

Allah Swt. Berfirman:

Dialah yang telah menjadikan Samudra agar kalian memakan daginr yang segar darinya. (QS-an – Nahl : 14

Semoga Allah merahmati kita semua. Kita memahami bahwa sesungguhnya Allah Swt. Telah menciptakan banyak Samudra, sekaligus sangat luas untuk memberikan manfaat bagi manusia. Daratan yang merupakan bagian dari bumi bumi itu sendiri dikelilingi lagi oleh Samudra yang luas, sehingga jika bumi dibandingkan dengan Samudra seperti bukit bukit kecil di Samudra yang luas. Begitu pula hewan yang diciptakan di daratan , jika dibandingkan dengan yang diciptakan di Samudra, seperti daratan jika dibandingkan dengan luasnya Samudra.

Begitu banyak kita mneyaksikan keajaiban yang Allah ciptatakan, oleh karena itu sekarang mari memperhatikan berbagai keajaiban Samudra.  Sesungguhnya berbagai Binatang,  permata-permata, dan wangi-wangian yang ada di dalamnya jauh lebih banyak daripada apa yang kita saksikan di daratan. Sebagaimana luasnya Samudra jauh lebih luas dari pada daratan. Karena bagitu luasnya  di dalam samudra terdapat banyak jenis  binatang besar yang jika terlihat di daratan orang orang yang melihatnya mungkin akan menyangka batu karang, gunung, atau pulau-pulau. Tidak ada satu jenis binatangpun yang ada didaratan, melainkan ada binatang-binatang  lain yang menyerupainya di Samudra dalam jumlah yang lebih banyak. Di Samudra pun banyak binatang-binatang yang tidak ada yang menyerupainya di daratan. Semuanya itu telah diatur oleh Allah Yang Maha Pencipta. Dia telah menciptakan di dalamnya semua hal yang dibutuhkan dan segala hal yang baik bagi manusia. Sehubungan keterbatasan tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. 

Selanjutnya mari kita perhatikan bagaimana Allah menciptakan mutiara yang bundar di dalam rumah kerang di dasar Samudra; bagaimana pula Dia menentukan keberadaan Marjan  di samping batu-batu besar di dalam Samudra.  Allah Swt. Berfirman:

Dari keduanya keluar Mutiara dan Marjan. (QS ar- Rahman; 22)

Ada yang berpendapat bahwa bahwa Marjan yang disebutkan dalam ayat Al- Quran tersebut adalah jenis Mutiara yang sangat halus. Selanjutnya Allah berfirman:

Lantas nikmat Tuhan yang manakah yang kalian dustakan? (QS ar-Rahman: 22)

Selanjutnya mari kita perhatikan berbagai keajaiban kapal, bagaimana bisa berlayar di permukaan Samudra, yakni Ketika manusia mengadakan perjalanan untuk mencari harta-kekayaan dan merealisasikan berbagai keuntungan mereka. Allah Swt . menjadikannya sebagai salah satu kekuasaan-Nya sekaligus kenikmatan yang dikaruniakan -Nya. 

Allah Swt. Berfirman:

Bahtera yang berlayar di Samudra membawa apa yang berguna bagi manusia (al- Baqarah : 163)

Allah telah menjadikan bahtera itu dapat mengangkut mereka dan berbagai bawaan. Manusia dapat melakukan perjalanan dari daerah ke daerah lain yang tidak dapat kita capai kecuali dengan menggunakan kapal-kapal. Seandainya mereka berusaha mencapainya  tanpa menggunakan kapal, niscaya akan mengakibatkan kesulitan yang sangat besar. Mereka juga tidak dapat memindahkan barang-barang dari satu daerah ketempat yang jauh. Allah berkehendak menyayangi hamba-hamba-Nya dan ingin memberikan berbagai kemudahan kepada mereka. Oleh karena itu Dia menciptakan berbagai macam kayu sebagai bahan pembuat kapal.yang dapat digerakkkan oleh udarra sehingga dapat terbawa oleh air tanpa tenggelam. Dia juga telah memberikan infirasi pada hamba-hambaNya untuk membuat kayu itu jadi kapal.

Allah juga telah menciptakan angin dengan kadar tertentu dan pada waktu tertentu yang dapat menggerakkan kapal dari satu tempat ke tempat lain. Dia memberikan infirasi pada para pemilik kapal  berupa tentang waktu-waktu di mana angin berhembus  sehingga mereka dapat berjalan memanfaatkan hembusannya.

Perhatikan pula oleh Anda berbagai kemudahan yang telah Allah berikan kepada manusia dalam menciptakan air, air adalah materi yang halus, lembut serta dapat  mengalir dan menyatu, seolah -olah susunannya merupakan sesuatu yang satu, susunannya halus dan sangat cepat untuk bisa berbagi-bagi; seolah-olah ia nmerupakan sesuatu yang terpisah, dapat menyatu dapat berpisah, sehingga-kapal-kapal dapat berlayar di atasnya. 

Semua yang ada di alam jelas merupakan bukti -bukti yang nyata, petunjuk-petunjuk yang begitu menguatkan dan tanda tanda yang memberikan bukti yang nyata. Semua itu mampu membuktikan secara jelas keagungan Sang Pencipta sekaligus mengungkapkan kesempurnaan kekuasaan- Nya. Dan keajaiban-keajaiban hikmah-Nya semua itu seolah-olah mengatakan : Tidaklah engakau melihat bagaimana  bagaimana bentukku, susunanku, ciri-ciriku di suatu waktu, perubahankeadaanku, dan banyaknya manfaatku? Apakah seseorang memiliki hati yang bersih dan akal yang jernih menyebabkan bahwa aku terbentuk oleh diriku sendiri atau ia diciptakan oleh salah satu jenisku? Tidak semua itu tidak lain merupakan ciptaan Allah Yang Mahakuasa, Mahahamulia dan Mahamemaksa.

Rabu, 03 Mei 2023

4 Digital Trends That Will Dominate Insurance In 2022

With the insurance industry changing and innovating faster than ever, we predict that these four dominant trends are sure to define the field in 2022.

rajasastra-us.blogspot.com    Before we forecast where the insurance industry is headed, let’s first understand where we’ve been. 2020 and the first half of 2021 were pull-back periods across carriers, but financial expectations are more optimistic now that conditions are a bit more stable. In fact, according to a mid-year report from Deloitte, 40% of insurers surveyed reported budget increases and over 50% anticipate higher revenues. Still, 77% of surveyed carriers remain concerned over pandemic-induced changes to the economy and consumer behavior.

What’s next for today’s insurers? Despite the pandemic-driven uncertainty, we can identify four key industry-wide trends that will emerge to dominate the landscape moving forward.

> 77% of surveyed carriers remain concerned over pandemic-induced changes to the economy and consumer behavior.

4 insurance trends that will shape . Rapid digital transformation and legacy modernization

Many insurance companies still rely on antiquated legacy software systems for the majority of their business-critical processes. Although these systems can still get the job done, using and maintaining legacy systems compromises client data security, drives up maintenance costs, and stunts innovation. Plus, buggy legacy systems aren’t agile enough to help insurers remain in touch with ever-evolving marketplace needs. We expect to see more insurers redoubling their digital transformation efforts next year and exploring how they can modernize their legacy systems in order to streamline and reduce operating costs, digitally transform, and enhance the client experience. 

With an enterprise-grade platform like Unqork, you can accomplish all of these goals without writing a single line of code. Unqork’s microservices-based architecture makes it easy to break down monoliths and fully transition away from legacy systems and into a code-free ecosystem. 

If you need to keep older systems in place until you’re ready to make a full digital transformation, no-code can assist you with that as well. Unqork allows you to integrate legacy systems into your modern no-code application without any scripting and editable code-bases to maintain. This capability helps you modernize without creating more legacy in the process. No matter which approach you take, eliminating or managing your legacy systems with no-code can make your insurance company three times more productive, help get products to market three times faster, and chip away at technical debt.

Hear what the COO of Marsh has to say about partnering with Unqork for their insurance applications.

2. Increased cloud adoption

According to Gartner, end-user spending on public cloud services will reach $482 billion in 2022, and spending on cloud-based application infrastructure services will grow to almost $172 billion. We expect to see insurers turn toward cloud services and re-evaluate their choice of architecture as they adopt more modern digital solutions. Storing data in one (often outdated) database instead of the cloud requires more money, more technicians, and can even result in more errors. With cloud-based operations, insurers can manage real-time data, upgrade policies in bulk, and stay connected to tech-savvy customers.

Unqork blends the power and agility of the cloud with the simplicity and sophistication of no-code. Every application you build on our platform lives in our high-availability cloud-native architecture on Kubernetes and MongoDB. You can scale effortlessly with this highly elastic architecture and adjust automatically in response to shifting demands with zero downtime. Also, securing your applications in the cloud is our top priority. Enterprise-grade encryption keeps your application’s data safe both in transit and at rest, and our platform boasts a Level 5 Veracode rating and a 100% penetration test pass rate. By harnessing the power of the secure cloud, you’ll be ready for whatever the future of insurance brings.   

3. A shift to customer-centricity

As insurers today face mounting competition and declining customer loyalty, the customer experience matters now more than ever. 73% of customers note that customer experience is a key factor in their purchasing decisions and high customer churn makes it difficult for carriers to build and maintain a loyal following. Policyholders want fast, reliable, and accessible hands-on services, and carriers must leverage the latest technology to win the customer experience race and differentiate themselves from disruptors. Unfortunately, many carriers have stumbled into the all-too-frequent trap of employing code while attempting to digitize customer service solutions.

With the power of no-code, you can get to the very heart of what customers want. Unqork’s drag-and-drop components, visual interfaces, and intuitive flows mean you can build high-quality applications in a fraction of time, helping you quickly adapt to shifting customer needs. Also, our numerous self-service portal solutions offer customers the 24/7 access and convenience they crave from a digitally-savvy carrier. By minimizing friction and amplifying user-friendliness, no-code helps you deliver. 

4. Automation

It’s not surprising that the insurance industry is notorious for being paper-based—there are forms to be signed in triplicate, profiles to be processed and updated, and much more. A single underwriting task, performed manually, can travel back and forth between multiple agents and a single customer nine times before completion and take up to 40 days to finalize. Automated flows can cut down on paperwork by 80% and speed up claims processing by 50%—we expect to see more insurers taking advantage of automation in 2022.

Unqork’s no-code platform disproves the myth that AI is too complex and expensive for insurance carriers to leverage. Our machine vision functionality scans paper documents to extract information and then translates them into machine-readable data points to which your business logic can be applied. Intelligent APIs then cross-reference that data across external verified sources to reduce the risk of data entry errors. If a discrepancy is found, the system will automatically reach out to the application and indicate what’s missing or ask for clarification. Strategically applied no-code AI saves your agents a lot of back and forth, keeps your clients from having to re-enter the same information across forms, and maximizes time and effort all around. We call that a win-win! 

Prepare for the future of insurance today

Nobody knows what the future holds, but an enterprise no-code platform like Unqork can help you build high-quality insurance applications that are ready for anything. You can power a rapid digital transformation, create applications that give your clients more of what they want, and automate routine tasks all while leveraging the agility of the cloud. These features (and more!) will support your insurance company for years to come.    

To learn more about the Unqork platform, request a personalized demonstration with one of our in-house experts today. Also, make sure to subscribe to the Unqork newsletter!

Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...