BERANDA

Minggu, 07 Mei 2023

KISAH CINTA YANG MENGHARUKAN DALAM "GITA CINTA DARI SMA" DARI NOVELIS TERKENAL (EDI D ISKANDAR)

KISAH CINTA YANG MENGHARUKAN
DALAM “GITA CINTA DARI SMA”
DARI NOVELIS TERKENAL (EDI D. ISKANDAR)

Tampaknya sudah begitu jauh waktunya  jika megulas novel "Gita Cinta dari SMA" karya Novelis  terkenal Eddy D. Iskandar sekarang. Namun,  untuk para pembaca yang pernah menjadi remaja di th 1979,  anggap saja untuk mengenang Kembali masa lalu, apa lagi yang pernah menonton filmnya yang diangkat dari novel tersebut bersama pacar atau teman, 

Para pembaca yang tidak pernah menyaksikan dan mendengar hebohnya novel dan film ini ;  mari  berkenalan dengan pasangan fenomenal Galih dan Ratna, novel ini direkomendasikan untuk menjadi salah satu koleksi Anda. Mengapa demikian? Karena novel ini adalah karya abadi, karya yang tak aus dimakan oleh masa. Meski bertahun-tahun telah berlalu sejak awal kemunculannya, membaca novel ini sekarang tetap mampu membuat kita turut tersipu malu ketika mengikuti rangkaian ceritanya. Galih dan Ratna, pasangan yang akan membuat kita jatuh cinta lagi dan lagi dengan kepolosan dan kemurnian cinta yang ditunjukkan oleh keduanya.


Mari kita ikuti synopsis ceritanya

Pada bagian awal bab novel ini, disajikan  narasi yang berisi tentang keresahan hati seorang wanita yang merasa terabaikan. Narasi tersebut disajikan lewat sudut pandang Ratna untuk megambarkan sosok Galih, tentang betapa dinginnya sosok laki-laki misterius itu. Potongan narasi tersebut dapat menjadi pengantar bagi pembaca untuk menyelami rangkaian peristiwa yang disajikan kemudian.

Mengherankan! Seorang pemuda tampan acuh kepadaku. Kepada Ratna Sumiar, gadis cantik yang tak pernah absen digandrungi lelaki! Apakah ia tak normal? Sampai tidak tertarik sama sekali akan kecatikanku seperti pria lainnya? Ratna tersentak ketika mendengar detak sepatu memasuki kelas. Ratna segera menoleh. Ternyata… si acuh itu! Pandangan keduanya beradu! Ratna hendak melemparkan senyum mautnya, tetapi lelaki itu cepat-cepat berpaling, berjalan menunduk menuju bangkunya. Menyimpan tas, lalu bergegas keluar lagi.

Novel ini bercerita tentang Ratna Sumiar Sastroatmojo, seorang gadis Jawa asal Yogyakarta yang berasal dari lingkung keluarga dengan adat tradisi yang kental. Memasuki jenjang kelas 2 SMA, Ratna bersama keluarganya memutuskan untuk pindah ke Bandung.

Di sekolah barunya, Ratna menempati kelas dua sos satu. Tidak butuh waktu lama baginya untuk dikenal, kecantikan yang membingkai wajahnya mampu membuatnya menjadi primadona di hari pertama kehadirannya di sekolah. Namun, ada satu hal membuat Ratna resah dan terus mengganggu pikirannya. Tidak seperti para murid pria lainnya yang terus berbisik memuji kecantikannya, seorang pemuda yang duduk di bangku paling belakang justru tampak tidak terusik sama sekali dengan kehadirannya.

Dia adalah Galih Rakasiwi. Seorang pemuda tampan berdarah Sunda dengan rambut agak gondrong, bertubuh tinggi semampai, dan selalu berpakaian rapi. Berkali-kali Ratna merasa heran pada pemuda itu, pemuda yang setia mengendarai sepeda ke sekolah di saat teman-temannya yang lain telah menggunakan sepeda motor. Pemuda itu seakan-akan tidak pernah tertarik padanya, menganggapnya seolah angin lalu, sungguh dingin. Bahkah, ketika mereka terlibat dalam suatu percakapan, Galih hanya berbicara seadanya, tetap dingin, dan beberapa pilihan katanya terasa tajam di telinga Ratna. Gaya bicara Galih padanya tidak seperti gaya bicaranya pada teman-temannya yang lain, penuh keakraban.

Keresahan tersebut membuat Ratna semakin penasaran dan terus berusaha untuk mendekati Galih, mulai dari bertanya jadwal pelajaran hingga meminjam buku catatan. Tanpa disadari, rasa penasaran yang tumbuh di hati Ratna perlahan-lahan mekar menjadi sebuah perasaan cinta. Namun, Galih adalah Galih, seorang pemuda yang selalu tampak acuh di mata Ratna.

Suatu hari, ketika banyak siswa laki-laki yang menawarkan diri untuk mengantar Ratna pulang dengan sepeda motor, Ratna menolaknya. Gadis itu justru menghampiri Galih dan memintanya untuk mengantarnya dengan sepeda. Namun, siapa sangka Galih menolak permintaan Ratna. “Kau akan malu,” begitu katanya. Kata-kata itu cukup membuat Ratna tertohok

Hati seseorang siapa tahu. Tampaknya kata-kata itu cocok disematkan pada Galih. Pemuda yang terlalu perasa itu sesungguhnya tidak bermaksud bersikap dingin dan angkuh, tidak pula bermaksud mengabaikan Ratna. Berkali-kali Galih berusaha mencuri pandang ke arah Ratna ketika gadis itu tidak menyadarinya. Berkali-kali pula Galih merasakan kesal dan sesak di dadanya ketika melihat Ratna diantar pulang oleh pemuda lain dengan mengendarai motor. “Ratna akan malu,” pikiran itu yang membuat Galih seolah menutup diri dan membatasi dirinya dengan Ratna.

Waktu terus bergulir. Akhirnya, dinginnya batu es di hati Galih mulai mencair. Pada beberapa kesempatan, Galih bersedia mengantarkan Ratna pulang setelah dialog berulang yang tercipta di antara keduanya setiap kali Ratna meminta Galih untuk menemaninya pulang. “Galih, kau mau mengantarku pulang?” tanya Ratna. Dan Galih akan menjawab, “Kalau Nana mau kuantar.” Meski dikatakan mengantar, Galih mengiringi Ratna pulang dengan berjalan kaki, ia tetap bersikeras menolak membonceng Ratna karena takut bahwa gadis itu akan merasa malu.

Galih dan Ratna akhirnya menjalin suatu hubungan. Namun, kedekatan mereka ternyata memicu percikan api cemburu di hati Christian. Akibatnya, sekelompok orang menyerang Galih lantas memukulinya. Namun, dengan jiwa ksatria yang dimilikinya, Galih menolak untuk memperpnjang masalah ini meskipun ia telah didesak teman-temannya.

Galih dan Ratna menjalani hari-hari bersama dengan penuh kebahagiaan. Namun, memasuki tahun ajaran baru, sesuatu yang tak terduga terjadi. Hubungan keduanya tercium oleh Ayah Ratna. Setelah mengetahui bahwa Galih berasal dari suku Sunda, sang ayah menentang keras hubungan keduanya. Ia bahkan melarang Ratna untuk pergi ke sekolah agar tidak dapat bertemu dengan Galih. Keputusan tersebut berujung pada kesepakatan bahwa Galih menerima untuk pindah kelas agar Ratna dapat kembali masuk ke sekolah.

Waktu pun berlalu, hari kelulusan telah tiba dan Ratna akan kembali ke Yogya. Keduanya diliputi perasaan cemas berlebih dan rasa takut kehilangan yang teramat. Semalam sebelum Ratna dijadwalkan kembali ke Yogya, mereka bertemu, saling mencurahkan tangisan dalan saling mendoakan. Pada pertemuan itu, Ratna memberikan titipan surat dari Mbak Ning untuk Galih. Sesungguhnya, apakah isi titipan surat tersebut? Akankah surat tersebut mencegah kepergian Ratna?

Pada bagian ketiga belas terdapat kata-kata yang bermakna cukup dalam. “Kalau senja amat indah nan cerah. Tiba-tiba datang angin kencang. Berguguran daun-daun di dahan. Berjatuhan hancur tak tertahan.” Kata-kata tersebut mewakili kisah tragis yang dialami oleh Galih dan Ratna, tentang sebuah cobaan yang memporak-porandakan kebahagiaan yang telah tertata sebelumnya. Sungguh mengharukan, bukan?

Bahasa yang digunakan Eddy D. Iskandar dalam novel yang terdiri atas empat bagian ini adalah bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Alur yang sederhana dan mengalir membuat pembaca seakan menjadi pengamat langsung dan turut serta dalam berbagai rangkaian peristiwa yang dialami Galih dan Ratna. Selain itu, penggambaran karakter yang polos dan apa adanya mampu membuat pembanya tersipu malu ketika membacanya. Hanya saja, pada beberap bagian alurnya tekesan terlalu cepat. Namun tentunya hal tersebut tidak menutupi berbagai kelebihan dari novel ini. Tertarikkah Anda untuk membacanya? Sungguh, tidak akan rugi untuk memiliki novel Gita Cinta dari SMA karena tidak akan membuah Anda untuk bosan membacanya.

Cerita singkat film yang diangkat dari Novel ini sebagai berikut:

Film ini bercerita tentang kisah cinta dua pelajar SMA yaitu Galih (Rano Karno) dan Ratna (Yessi Gusman). Keduanya adalah bintang kelas, baik dalam pelajaran, olahraga maupun sopan santun. Bisa dibilang keduanya adalah pelajar teladan. Sayang cinta mereka tidak kesampaian karena ayah Ratna yang beretnis Jawa tidak menyetujui hubungan anaknya dengan Galih yang berasal dari Sunda. Ia telah menjodohkan Ratna dengan seorang mahasiswa yang sedang berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Dengan segala macam paksaan, cinta mereka diputuskan. Akan tetapi berkat bantuan kakak Ratna dan teman-teman sekelasnya, mereka secara diam-diam selalu bertemu. Pada malam perpisahan, pihak sekolah mengumumkan bahwa Galih dan Ratna menjadi siswa-siswi terbaik. Cinta mereka harus berpisah karena Ratna melanjutkan kuliahnya di Yogyakarta.


Sosok Edi D. Iskandar  Novelis  Paporit Remaja di th 1979

Eddy D. Iskandar yang dikenal sebagai penulis novel pop lahir di Ciwidey, Bandung, 11 Mei 1951. . Ayah Eddy D. Iskandar bernama Iskandar Natapraja pemimpin Perkumpulan Seni Sunda Cekas Sari. Eddy D. Iskandar bersaudara enam orang dan hanya ialah satu-satunya yang berkecimpung di dunia sastra, Setamat SMA, ia menikah dengan Evi Kusmiati, gadis Sunda, teman sekolahnya.

Pendidikannya ditempuh di kota kelahirannya, mulai dari sekolah rakyat hingga SMA. Setamat SMA (1971), ia melanjutkan pendidikannya ke Akademi Industri Pariwisata (Aktripa) Bandung. Setelah lulus ujian Sarjana Muda di Aktripa, tahun 1975 ia melanjutkan studinya ke Akademi Sinematografi, Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (kini bernama Institut Kesenian Eddy D. Iskandar yang dikenal sebagai penulis novel pop lahir di Ciwidey, Bandung, 11 Mei 1951 Jakarta), Jurusan Penyutradaraan dan Penulisan Skenario, dan lulus tahun 1980.

 Karier menulisnya dimulai dengan membuat "surat cinta". Ketika masih remaja, ia banyak menulis catatan di dalam buku-buku tulisannya. Pada tahun pertama di Akademi Ilmu Pariwisata (1971 

Buku kumpulan cerpennya, antara lain, adalah 

Kisah dan Hikmah 1 serta Kisah dan Hikmah 2 yang diterbitkan oleh CV Rosda, Bandung, 1987. 

Cerpennya yang di muat setelah pindah ke Jakarta lain berjudul "Maut" (Zaman, 1984), "Jiwa yang Terguncang" (Suara Karya Minggu, 1986), "Perjalanan Malam" dan "Mimpi Godi" (Zaman, 1974 dan 1984), "Mencari Awal Menuju Akhir" (Horison, 1975), "Suara dalam Diam" (Panji Masyarakat, 1985), "Di Hadapan Sesuatu" (Zaman, 1985), "Lapaaaaaar" (t.t.), "Roy dan Tante" (Zaman, 1984), "Anak yang Didambakan" (Famili, 1984), "Buka Pintu Aku Datang" (Sanggar Film TIM, 1975), "Maling" (Zaman, 1985), "Pahlawan Malam" (Pemenang III Sayembara Mengarang Pos Kota Minggu), dan "Mang Engkat" (Suara Karya Minggu, 1975). Selain menulis cerpen, ia juga menulis puisi. Jumlah puisi yang sudah dipublikasikan sekitar 20 judul. 

Puisi pertamanya dimuat dalam Horison sekitar tahun 1974. 

Novel pertamanya yang berjudul "Berlalu dalam Sunyi" dimuat secara bersambung dalam Pos Kilat, Bandung, 

Novel  "Di Balik Bintang Gemerlapan" dimuat dalam majalah Gadis, Jakarta, yang kemudian diterbitkan oleh Gaya Pavorit Press (1978). Novelnya yang lebih kemudian banyak diterbitkan oleh Penerbit Cypress. Di antara novelnya yang paling terkenal dan banyak penggemarnya ialah Cowok Komersil (1977). Novelnya yang lain adalah Selembut Senyuman Duka (1978), 

Gita Cinta di SMA(1979), Cintaku pada Ratu Levica1,  Sok Nyentrik, Jelita Brandal, Tengil, dan Gengs. Novelnya kebanyakan bertemakan kehidupan remaja. Dia mengagumi karya Toha Mochtar karena bahasanya sangat lembut, sedangkan sastrawan asing yang dikaguminya adalah Leo Tolstoy. Dia juga mengaku bahwa ia hidup dari hasil menulis. Sebagai seorang wartawan, ia juga menulis berita. Selain itu, ia juga menulis kritik dan skenario film. Beberapa skenario film yang sudah difilmkan, antara lain, adalah "Gita Cinta di SMA" (1979), "Beningnya Hati Seorang Gadis", "Bunga Cinta Kasih", "Semau Gue" (1977), "Si Kabayan dan Anak Jin" (1991) dan "Puspa Indah Taman Hati", yang semuanya film remaja. Selain itu, "Gita Cinta di SMA" juga disinetronkan. 

Sampai tahun 1984 ia telah menulis 50 novel. Sebanyak 13 judul di antaranya sudah difilmkan. Menurut pendapatnya, yang dikutip Ahmadun J. Herfanda, dalam Kedaulatan Rakyat, 13 Agustus 1984, film-film remaja mulai mendapat tempat, bukan saja laris di pasaran, melainkan juga masuk nomine Festival Film Indonesia (FFI), seperti "Gita Cinta di SMA", "Puspa Indah Taman Hati", "Cinta di Balik Noda", dan "Yang". Tentang misi yang diemban film-filmnya, ia menyatakan bahwa film-film remaja juga mempunyai misi kultural-edukatif; hanya takarannya barang kali berbeda dengan film dakwah. Film "Anak".


Sumber bacaan 

•Film terlaris III di Jakarta, tahun 1979 dengan jumlah penonton 162.050 orang, (menurut data Perfin)[1]

•Sumber:https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Eddy_D_Iskandar | Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia



Sabtu, 06 Mei 2023

RENUNGAN KALBU TENTANG KEAGUNGAN ALLAH

HIKMAH DIBALIK PENCIPTAAN SAMUDRA

Allah Swt berfirman

Langit yang tujuh bumi, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah . Tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kalian tidak akan mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS al-Isra; 44)

Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kekuasaan Tuhan), sementara para malaikat bertasbih serta memuji Tuhanya dan memohonkan  ampunan bagi orang-orang yang ada di Bumi. (QS Asy-Syura: 5)

Guruh itu bertasbih dengan memuji Allah. Demikian juga para malaikat karena merasa takut kepada-Nya (QS ar-Ra’d : 13)

Memang kalau kita perhatikan berbagai keindahan dan keajaiban Nampak pada pada mahluk-mahluk-Nya  ciptaan-cipataan Allah itu bukti nyata dan dalil-dalil yang menjadi kebesaran Allah. Semua itu juga menunjukan, kekuasaan, kehendak dan keagungan-NYA

Jika kita renungkan dibalik alam/mahluk ciptaan Allah pasti ada hikmah yang disiapkan, ada  manfaat bagi manusia, namun karena keterbatasan ilmu yang dimiliki manusia manfaat tersebut Sebagian besar belum ditemukan.

Pembaca yang Budiman…!

Dalam bahasan artikel ini penulis mengajak untuk  mencoba menggali hikmah di Balik penciptaan Samudra.

Allah Swt. Berfirman:

Dialah yang telah menjadikan Samudra agar kalian memakan daginr yang segar darinya. (QS-an – Nahl : 14

Semoga Allah merahmati kita semua. Kita memahami bahwa sesungguhnya Allah Swt. Telah menciptakan banyak Samudra, sekaligus sangat luas untuk memberikan manfaat bagi manusia. Daratan yang merupakan bagian dari bumi bumi itu sendiri dikelilingi lagi oleh Samudra yang luas, sehingga jika bumi dibandingkan dengan Samudra seperti bukit bukit kecil di Samudra yang luas. Begitu pula hewan yang diciptakan di daratan , jika dibandingkan dengan yang diciptakan di Samudra, seperti daratan jika dibandingkan dengan luasnya Samudra.

Begitu banyak kita mneyaksikan keajaiban yang Allah ciptatakan, oleh karena itu sekarang mari memperhatikan berbagai keajaiban Samudra.  Sesungguhnya berbagai Binatang,  permata-permata, dan wangi-wangian yang ada di dalamnya jauh lebih banyak daripada apa yang kita saksikan di daratan. Sebagaimana luasnya Samudra jauh lebih luas dari pada daratan. Karena bagitu luasnya  di dalam samudra terdapat banyak jenis  binatang besar yang jika terlihat di daratan orang orang yang melihatnya mungkin akan menyangka batu karang, gunung, atau pulau-pulau. Tidak ada satu jenis binatangpun yang ada didaratan, melainkan ada binatang-binatang  lain yang menyerupainya di Samudra dalam jumlah yang lebih banyak. Di Samudra pun banyak binatang-binatang yang tidak ada yang menyerupainya di daratan. Semuanya itu telah diatur oleh Allah Yang Maha Pencipta. Dia telah menciptakan di dalamnya semua hal yang dibutuhkan dan segala hal yang baik bagi manusia. Sehubungan keterbatasan tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. 

Selanjutnya mari kita perhatikan bagaimana Allah menciptakan mutiara yang bundar di dalam rumah kerang di dasar Samudra; bagaimana pula Dia menentukan keberadaan Marjan  di samping batu-batu besar di dalam Samudra.  Allah Swt. Berfirman:

Dari keduanya keluar Mutiara dan Marjan. (QS ar- Rahman; 22)

Ada yang berpendapat bahwa bahwa Marjan yang disebutkan dalam ayat Al- Quran tersebut adalah jenis Mutiara yang sangat halus. Selanjutnya Allah berfirman:

Lantas nikmat Tuhan yang manakah yang kalian dustakan? (QS ar-Rahman: 22)

Selanjutnya mari kita perhatikan berbagai keajaiban kapal, bagaimana bisa berlayar di permukaan Samudra, yakni Ketika manusia mengadakan perjalanan untuk mencari harta-kekayaan dan merealisasikan berbagai keuntungan mereka. Allah Swt . menjadikannya sebagai salah satu kekuasaan-Nya sekaligus kenikmatan yang dikaruniakan -Nya. 

Allah Swt. Berfirman:

Bahtera yang berlayar di Samudra membawa apa yang berguna bagi manusia (al- Baqarah : 163)

Allah telah menjadikan bahtera itu dapat mengangkut mereka dan berbagai bawaan. Manusia dapat melakukan perjalanan dari daerah ke daerah lain yang tidak dapat kita capai kecuali dengan menggunakan kapal-kapal. Seandainya mereka berusaha mencapainya  tanpa menggunakan kapal, niscaya akan mengakibatkan kesulitan yang sangat besar. Mereka juga tidak dapat memindahkan barang-barang dari satu daerah ketempat yang jauh. Allah berkehendak menyayangi hamba-hamba-Nya dan ingin memberikan berbagai kemudahan kepada mereka. Oleh karena itu Dia menciptakan berbagai macam kayu sebagai bahan pembuat kapal.yang dapat digerakkkan oleh udarra sehingga dapat terbawa oleh air tanpa tenggelam. Dia juga telah memberikan infirasi pada hamba-hambaNya untuk membuat kayu itu jadi kapal.

Allah juga telah menciptakan angin dengan kadar tertentu dan pada waktu tertentu yang dapat menggerakkan kapal dari satu tempat ke tempat lain. Dia memberikan infirasi pada para pemilik kapal  berupa tentang waktu-waktu di mana angin berhembus  sehingga mereka dapat berjalan memanfaatkan hembusannya.

Perhatikan pula oleh Anda berbagai kemudahan yang telah Allah berikan kepada manusia dalam menciptakan air, air adalah materi yang halus, lembut serta dapat  mengalir dan menyatu, seolah -olah susunannya merupakan sesuatu yang satu, susunannya halus dan sangat cepat untuk bisa berbagi-bagi; seolah-olah ia nmerupakan sesuatu yang terpisah, dapat menyatu dapat berpisah, sehingga-kapal-kapal dapat berlayar di atasnya. 

Semua yang ada di alam jelas merupakan bukti -bukti yang nyata, petunjuk-petunjuk yang begitu menguatkan dan tanda tanda yang memberikan bukti yang nyata. Semua itu mampu membuktikan secara jelas keagungan Sang Pencipta sekaligus mengungkapkan kesempurnaan kekuasaan- Nya. Dan keajaiban-keajaiban hikmah-Nya semua itu seolah-olah mengatakan : Tidaklah engakau melihat bagaimana  bagaimana bentukku, susunanku, ciri-ciriku di suatu waktu, perubahankeadaanku, dan banyaknya manfaatku? Apakah seseorang memiliki hati yang bersih dan akal yang jernih menyebabkan bahwa aku terbentuk oleh diriku sendiri atau ia diciptakan oleh salah satu jenisku? Tidak semua itu tidak lain merupakan ciptaan Allah Yang Mahakuasa, Mahahamulia dan Mahamemaksa.

Rabu, 03 Mei 2023

4 Digital Trends That Will Dominate Insurance In 2022

With the insurance industry changing and innovating faster than ever, we predict that these four dominant trends are sure to define the field in 2022.

rajasastra-us.blogspot.com    Before we forecast where the insurance industry is headed, let’s first understand where we’ve been. 2020 and the first half of 2021 were pull-back periods across carriers, but financial expectations are more optimistic now that conditions are a bit more stable. In fact, according to a mid-year report from Deloitte, 40% of insurers surveyed reported budget increases and over 50% anticipate higher revenues. Still, 77% of surveyed carriers remain concerned over pandemic-induced changes to the economy and consumer behavior.

What’s next for today’s insurers? Despite the pandemic-driven uncertainty, we can identify four key industry-wide trends that will emerge to dominate the landscape moving forward.

> 77% of surveyed carriers remain concerned over pandemic-induced changes to the economy and consumer behavior.

4 insurance trends that will shape . Rapid digital transformation and legacy modernization

Many insurance companies still rely on antiquated legacy software systems for the majority of their business-critical processes. Although these systems can still get the job done, using and maintaining legacy systems compromises client data security, drives up maintenance costs, and stunts innovation. Plus, buggy legacy systems aren’t agile enough to help insurers remain in touch with ever-evolving marketplace needs. We expect to see more insurers redoubling their digital transformation efforts next year and exploring how they can modernize their legacy systems in order to streamline and reduce operating costs, digitally transform, and enhance the client experience. 

With an enterprise-grade platform like Unqork, you can accomplish all of these goals without writing a single line of code. Unqork’s microservices-based architecture makes it easy to break down monoliths and fully transition away from legacy systems and into a code-free ecosystem. 

If you need to keep older systems in place until you’re ready to make a full digital transformation, no-code can assist you with that as well. Unqork allows you to integrate legacy systems into your modern no-code application without any scripting and editable code-bases to maintain. This capability helps you modernize without creating more legacy in the process. No matter which approach you take, eliminating or managing your legacy systems with no-code can make your insurance company three times more productive, help get products to market three times faster, and chip away at technical debt.

Hear what the COO of Marsh has to say about partnering with Unqork for their insurance applications.

2. Increased cloud adoption

According to Gartner, end-user spending on public cloud services will reach $482 billion in 2022, and spending on cloud-based application infrastructure services will grow to almost $172 billion. We expect to see insurers turn toward cloud services and re-evaluate their choice of architecture as they adopt more modern digital solutions. Storing data in one (often outdated) database instead of the cloud requires more money, more technicians, and can even result in more errors. With cloud-based operations, insurers can manage real-time data, upgrade policies in bulk, and stay connected to tech-savvy customers.

Unqork blends the power and agility of the cloud with the simplicity and sophistication of no-code. Every application you build on our platform lives in our high-availability cloud-native architecture on Kubernetes and MongoDB. You can scale effortlessly with this highly elastic architecture and adjust automatically in response to shifting demands with zero downtime. Also, securing your applications in the cloud is our top priority. Enterprise-grade encryption keeps your application’s data safe both in transit and at rest, and our platform boasts a Level 5 Veracode rating and a 100% penetration test pass rate. By harnessing the power of the secure cloud, you’ll be ready for whatever the future of insurance brings.   

3. A shift to customer-centricity

As insurers today face mounting competition and declining customer loyalty, the customer experience matters now more than ever. 73% of customers note that customer experience is a key factor in their purchasing decisions and high customer churn makes it difficult for carriers to build and maintain a loyal following. Policyholders want fast, reliable, and accessible hands-on services, and carriers must leverage the latest technology to win the customer experience race and differentiate themselves from disruptors. Unfortunately, many carriers have stumbled into the all-too-frequent trap of employing code while attempting to digitize customer service solutions.

With the power of no-code, you can get to the very heart of what customers want. Unqork’s drag-and-drop components, visual interfaces, and intuitive flows mean you can build high-quality applications in a fraction of time, helping you quickly adapt to shifting customer needs. Also, our numerous self-service portal solutions offer customers the 24/7 access and convenience they crave from a digitally-savvy carrier. By minimizing friction and amplifying user-friendliness, no-code helps you deliver. 

4. Automation

It’s not surprising that the insurance industry is notorious for being paper-based—there are forms to be signed in triplicate, profiles to be processed and updated, and much more. A single underwriting task, performed manually, can travel back and forth between multiple agents and a single customer nine times before completion and take up to 40 days to finalize. Automated flows can cut down on paperwork by 80% and speed up claims processing by 50%—we expect to see more insurers taking advantage of automation in 2022.

Unqork’s no-code platform disproves the myth that AI is too complex and expensive for insurance carriers to leverage. Our machine vision functionality scans paper documents to extract information and then translates them into machine-readable data points to which your business logic can be applied. Intelligent APIs then cross-reference that data across external verified sources to reduce the risk of data entry errors. If a discrepancy is found, the system will automatically reach out to the application and indicate what’s missing or ask for clarification. Strategically applied no-code AI saves your agents a lot of back and forth, keeps your clients from having to re-enter the same information across forms, and maximizes time and effort all around. We call that a win-win! 

Prepare for the future of insurance today

Nobody knows what the future holds, but an enterprise no-code platform like Unqork can help you build high-quality insurance applications that are ready for anything. You can power a rapid digital transformation, create applications that give your clients more of what they want, and automate routine tasks all while leveraging the agility of the cloud. These features (and more!) will support your insurance company for years to come.    

To learn more about the Unqork platform, request a personalized demonstration with one of our in-house experts today. Also, make sure to subscribe to the Unqork newsletter!

Kamis, 27 April 2023

DUA PUISI RELIGI MEMBAWA UNTUK MENDEKATKAN DIRI PADA DZAT ILLAHI ROBBI

 DUA PUISI RELIGI MEMBAWA  UNTUK  MENDEKATKAN DIRI
PADA DZAT ILLAHI ROBBI

Puisi adalah penggalian dari kristal kehidupan yang diuangkapkan dengan kata-kata. Pemilihan diksi yang tepat akan membawa perenungan bagi pembaca yang bermuara dalam pusaran hati sebagaimana digambarkan oleh penyair itu sendiri.

Penulis mencoba membawa pembaca dengan dua puisi di bawah ini, dalam judul:

(1) ”Dipesantren Cipasung”, ini menggambarkan kehidupan peantren yang penuh kedamaian, penuh kesederhanaan, mereka calon para penghuni sorga dari jajaran Para Kiyai, para santri, serta para penghuni Lainnya, yang berusaha menjadi pengabdi kebenaran berdasarkan  petunjuka Illahi dalam Al-qur’an. Para Sanrti/Santriyah yang tekun belajar adalah aset  masa depan hidup menempuh kebenaran dalam pusaran yang penuh keikhlasan.

(2) Aku Malu Pada-Mu Ya Robbi adalah sebuah puisi gsmbaran dsri seorang hamba, yang merasa dirinya penuh dosa, merasa dirinya tak pantas untuk dapati surganya Allah, tapi dia sadar bahwa dirinya harus berusaha menempuh jalan yang lurus, karena di akhir perhitungan Allah tidak ingin tersungkur dalam neraka yang kesakitannya tiada tara. Dia memohon kepada Allah untuk memberi kesempatan memanfaatkan sisa waktu sebelum nyawanya direnggut Malakal maut/malaikat pencabut nyawa. Rasa malu pada Sang illahi Robbi, menumbuhkan kesadaran, bahwa hakekat hidup sebenarnya adalah pengabdian pada Illahi yang didasarkan pada pondasi keikhlasan hati.

Pembaca yang Budiman mari kita apresiasi puisi di bawah ini, semoga ada manfaat yang tersimpan, walau hanya sebesar butiran debu pun.


DI PESANTREN CIPASUNG

(Undang Sumargana)


Lantunan adzan subuh menggema dari menara mesjid

menembus angkasa membuka pintu langit

di dalam mesjid para santri berbaris berbaur dengan kiyai

dimana Kau dan Tuhan- Mu bertemu sangat dekat kala itu

untuk bersujud,memuji keagungan Mu Ya Robbi

di saat itu ada sebuah qobliyah

kau dan Tuhan-Mu bertemu sangat dekat



Dalam suasana yang masih sepi

syair indah memecah kesunyian memuji-Mu 

Ya Robbi…!

sang pencipta yang maha tinggi

semoga kau masih memberi kesempatan hamba- Mu ini 

 untuk bisa bertemu kala subuh lain hari nanti 


Di  mesjid Jami Cipasung

aku bersimpuh kepadamu 

bersujud,memuji keagungan-Mu Ya Robbi…

semua bersujud,memuji keagungan Mu Ya Robbi…

engkau pemilik kehidupan Fana ini Ya Illahi

engkau pemilik kerajaan Langit dan Kerajaan Bumi

dalam sujud dalam shalat aku temukan hakekat hidup

sebab sujud dan shalat adala hakekat hidup sendiri.


Tasik Selatan, 27 April 2023



AKU MALU PADAMU YA ROBBI

(Undang Sumargana)


Aku malu pada-Mu Ya… Robbi.

rasa takutku begitu dahsyat terhadap neraka

tapi aku tak pantas dapati surga-Mu

entah bekal apa yang ku bawa di yaumal mizan.

luruskan jalanku Ya Robbi

supaya aku berjalan dalam petunjukmu


beri kesempatan untukku bertaubat Ya Robbi

sebelum malaikat maut merenggut nyawaku

sebelum napas yang kau titipkan Kembali pada-MU

sebelum cakrawala runtuh menghujam jantungku

sebelum  mentari tak lagi beredar  di garis ufuk


Aku tak pantas mendapatkan pengampunan-Mu Ya Rob

karena ibadah ku Tak sepadan dengan karunia-Mu

bahkan panggilan lima kali sehari pun kadang terabaikan

hingga ukhrawi tempatku dikembalikan terlalaikan


Aku malu pada-Mu Ya… Robbi

ketika Suara takbir mengetuk pintu langit

sajadah terhampar bibir begetar

tangan tengadah mengharap ridha-Mu

sujud telungkup dalam gerimis hati teriris

embun mengabut rasakan sejuk

terasa tersiram air surga-Mu

 

Sayup terdengar di surau kecil  lantunan, tafsiran

kiai tua yang tak banyak dikenal orang 

sedang mengajarkan 3 orang  muridnya

lidahnya fasih  logat bahasa Arabnya   sahih

”Fa’ala yaf’ulu fa’lan wa maf'alan fahuwa fa'ilun

wadzaka maf'ulun uf'ul la taf'ul maf'alun maf'alun mif'alun...

Dharaba yadhribu dharban wa madhraban fahuwa dharibun

wadzaka madhrubun idhrib la tadhrib madhrabun madhrabun midhrabun...”


Aku malu pada-Mu Ya...Robbi!

saat memandang kesyahduan langit malam

aku tertunduk  pada cahya sinar purnama 

ada sketsa indah terlukis di atap langit

lukisan mimpi dalam istikharah yang tak pernah khusu 

terganggu bayangan dosa yang tak pernah sirna



Tasik Selatan, 27 April 2023


Selasa, 25 April 2023

PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN PILIHAN BAGI ORANG TUA

PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN PILIHAN BAGI ORANG TUA

Para santri/santiyah  warga Desa Bantarkalong, Kec. Cipatujah, Kab. Tasikmalaya. yang tersebar di beberapa pondok  pesantren di Kab. Tasikmalaya  dan luar Kab. Tasikmalaya, berkumpul bersama di penghujung Syaum, sebanyak 102 orang di untuk bersilaturahmi dan mendapatkan santunan 
(di Prakarsai oleh Ketua MUI Desa Bantarkalong /Ketua DKM AL-Ikhlas Bantarkalong, Apip S.Ag)

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia sampai sekarang tetap memberikan kontribusi penting di bidang sosial keagamaan. Dulu pesantern hanya dipandang sebelah mata, namun sekarang menjadi pilihan utama Bagai orang tua yang beragama islam untuk memasukan putra putrinya ke Pondok Pesantren. Malah orang tua merasa bangga kalau putra/putrinya melanjutkan sekolah sambil mondok dipesantren.

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan memiliki akar kuat  pada masyarakat muslim Indonesia, dalam perjalanannya mampu menjaga dan mempertahankan keberlangsungan dirinya serta memiliki model pendidikan multi aspek. . Berdasarkan kurikulum, pesantren terbagi tiga, yaitu pesantren tradisional (salafiyah), pesantren modern (khalaf atau asriyah).

Eksistensi Pendidikan di pesantran sangat dibutuhkan dalam masyarakat, maka pesantrenpun hadir dengan memperbaharui diri dengan berdirinya sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dilingkungan pesantren, selain itu kualitas terus ditingkatkan sehingga menimbulkan kepercayaan masyarakat keterikatan pondok dengan masyarakat mengakar melalui charisma kiyainya menjadikan pondok pesantren sebagai  lembaga Pendidikan yang sangat dipercaya.

Ada hal menjadi tantangan bagi pesantren sekarang. Pesantren harus bisa mengikuti perubahan zaman yang semakin hari semakin drastis. Pesantren harus mengukuti budaya yang ada tanpa menghilangkan budaya-budaya yang sudah ditanamkan di dalam pesantren tersebut. 

Pesantren juga adalah lembaga besar yang menghasilkan ulama-ulama di Indonesia, sehingga menjadi sorotan dan pengawasan dari pemerintah yang kadang berlebihan.

Pesantren mempunyai peranan penting dalam mempertahankan budaya yang baik,, namaun  tradisi  dan budaya tersebut  disesuaikan dengan kaidah islam sehingga tidak melanggar ketentuan agama, olah karena itu pesantren perlu terus menerus  secara kreatif merespon  melalui pengelolaan Pendidikan, sekaligus menemukan pilihan  sesuai kebutuhan zaman. Untuk menguatkan kelembagaan pesantren tersebut maka kriteria yang layak dalam pesantren modern (khalaf atau asriyah)

harus   memenuhi unsur-unsur berikut:

1. Kiai atau sebutan lain yang sejenis;

2. Santri;

3. pondok atau asrama pesantren;  

4. masjid atau musholla, dan 

5. pengajian dan kajian kitab kuning atau dirasah islamiyah dengan pola pendidikan mu'allimin.

Unsur-unsur tersebut akan menopang pertumbuhan pesantren sebagai pengkajian ilmu agama dan sekaligus  ilmu pengetahuan lainnya yang membantu permasalahan Pendidikan di negara.

Pertumbuhan pesantren semakin pesat, hal ini menjadi tantangan bagi pesantren dimasa kini dan akan datang. Pesantren harus tumbuh menjadi  lembaga pendidikan yang ramah terhadap anak. Untuk  pesantren menciptakan  lingkungan sekitarnya agar dapat membuat anak nyaman, bersih, betah, khusyu’ beribadah, senang belajar, bermain dan berinteraksi. Pesantren Ramah Anak, harus mengedepankan bentuk penerapan disiplin tanpa kekerasan melalui komunikasi dan mengajarkan tanggung jawab dan rasa hormat dalam berinteraksi dengan lingkungan. Setidaknya konsepsi pesantren ramah anak, harus terbangun dari indikator dengan persetujuan secara moral bagi kemaslahatan bersama. Di antaranya, kebijakan untuk berkomitmen terus mengembangkan lingkungan yang ramah, tenaga pendidik yang berkualitas, menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama, kurikulum dengan materi yang sesuai terhadap kebutuhan dari santri. Selain itu kegiatan pembelajaran yang mampu mendukung potensi setiap santri, terkhusus dalam strategi pembelajaran yang bervariatif, serta komponen manajemen layanan. Semua pihak harus berkolaborasi, saling terikat untuk mewujudkan pesantren ramah anak yang sesuai harapan.


Tasik Selatan,  25 April 2023

Penulis oran tua santri pesantren Cipasung Singaparna Kab. Tasikmalaya

Rabu, 19 April 2023

BENCANA YANG MENGERIKAN DARI EKSPLOITASI ALAM YANG BERLEBIHAN

BENCANA MENGERIKAN DARI EKSPLOITASI ALAM YANG BERLEBIHAN

(Drs, Undang Sumargana, M.Pd)


Kondisi Pantai Cipatujah Tasikmalaya,  November 2022 (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)

Indonesia mempunyai Sumber Daya Alam yang melimpah, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahtraan masyarakat, meningkatkan pembangunan serta memacunya pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat.  Namun kalau pertumbuhan ekonomi hanya memenfaatkan sumber daya alam dan investasi modal dari para kapitalis jangan harap  rakyat sejahtra, jangan harap pembangunan dinikmati masyrakat dan jangan harap pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat. Pemanfaatan sumberdaya alam harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas penduduk.
Eksploitasi dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan sulit dibendung, karena ada kalanya menjadi pengisi pundi-pundi oknum pejabat, yang  bekerja sama dengan para pereman untuk menanakut-nakuti masyarakat dan menjadi beking lanncarnya penggalian sumber daya alam yang mengabaikan kerusakkan lingkungan. Protes masyarakat yang kena dampak adakalanya diabaikan karena para pengusaha telah mendapat restu dari oknum pejabat  dan bekingan para pereman yang ada kalanya bertindak di luar batas tanpa tersenuth hukum. Mereka tidak berfikir tujuan pembangunan utamanya untuk kesejahtraan rakyat, malah yang ada kesejahtraaan para pereman tertentu dan oknum pejabat tertentu padahal  bila sumberdaya alam tersebut sudah habis,  ketika sumber daya alam telah terkuras dan investasi makin terbatas maka pertumbuhan ekonomi akan melemah dan pada gilirannya tidak mampu mendukung kehidupan penduduk. Dampaknya adalah makin banyak penduduk yang tidak berdaya karena produktivitasnya yang rendah dan menjadi miskin. Penduduk miskin dalam jumlah besar dan telah menderita selama bertahun–tahun akan dapat menjadi ancaman yang serius bagi pemerintah, bahkan perpecahan bangsa dapat berasal dari kemiskinan. Kemiskinan akan lebih parah jika eksploitasi dan pemanfaatan sumber daya alam secara serampangan terus berlanjut, mengabaikan kerusakan yang terjadi.
Hal ini memang  sudah terjadi, lihat sepanjang Pantai Tasik Selatan  dari Cipatujah Cikalong, terus sampai batas Pangandaran penggalian pasir besi berlebihan telah dilakukan meskipun secara resmi talah ditutup akibat reaksi masyarakat dan para pencinta lingkungan yang tanpa hentinya mnenggaungkan protes, tapi dampak dari penggalian tersebut telah memporak porandakan tepi pantai, kubangan-kubangan bekas galian, gunukan gunukan sisa pasir yang mereka biarkan, sehingga layaklah bila oknum dan para pelaku lainnya diberi gelar penjahat lingkungan mereka memang bangsat,  dihati mereka hanya uang yang dipikirkan  untuk mengisi pundi-pundi,  walaupun ada dampaknya sedikit peningkatan sesaat penghasilan masyarakat, tapi tak sebanding dengan keursakan yang ditimbulkan. Sejumlah kawasan pantai  Tasik Selatan yang rusak akibat eksploitasi sumber daya alam yang tidak memenuhi kaidah pelestarian lingkungan dan tidak memperhatikan budaya serta kearifan lokal. Mungkin suatu saat kalau tidak cepat diperbaiki akan berdampak datangnya bencana yang mengerikan bagi masyarakat setempat.
Mari cepatlah bertindak tanggapan yang serius dari pemerintah, kerjasama bagi masyarakat, kesadaran para pengusaha dan oknum oknum bayaran, konsep  mengubah arah pembangunan yang tidak bertumpu lagi pada Eksploitasi SDA tapi perlu memperroritaskan pada pemulihan dan perlindungan lingkungan. Lingkungan harus cepat diselamatkan. Dampak dari model pembangunan yang menitik beratkan mengeksploitas SDA sudah di depan mata, banjir,  longsor abrasi air laut itu seharusnya menjadi acuan pada pemangku kepentingan dan peningkatan kesadaran masyarakat, risiko yang lebih mengerikan dalam jangka   panjang,  permasalahan lingkungan, termasuk hilangnya ekosistem seperti hutan alam, kehidupan di laut dan perubahan iklim yang sulit di prediksi dan kehidupan nelayan banyak terganggu.


Penulis adalah penduduk Tasik Selatan 
Yang cinta Lingkungan

Minggu, 16 April 2023

KEISTIMIWAAN MALAM LAILATULQODAR DALAM EKPRESI EMPAT PUISI KARYA (R.KYRANI)

 KEISTIMIWAAN MALAM  LAILATULQODAR
DALAM EKPRESI EMPAT PUISI KARYA R.KYRANI

Sebagai umat islam meyakini bahwa malam Lailatulqodar, adalah malam yang istimewa, yang terjadi dalam bulan Ramadhan, keyakinan tersebut didasarkan pada Al-Qur’an digambarkan sebagai malam seribu bulan. Deskripsi tentang keistimewaan malam tersebut terdapat pada Surah Al—Qadar surat ke 97. Berdasar hal tersebut umat islam meyakini bahwa malam itu lebih baik dari malam seribu bulan. Dan malam itu sebagai malam pelimpahan keutamaan yang dijanjikan oleh Allah kepada umat islam yang berkehendak untuk mendapatkan bagian dari pelimpahan keutamaan itu. Keutamaan ini berdasarkan nilai Lailatulqadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatulqadar itu pada terjadi 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan hadis dari Aisyah yang mengatakan: " Rasulullah 

Shallallahu 'alaihi wa sallam beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatulqadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).

Berdasarkan hadis tersebut sudah menjadi keyakinan dan pengetahuan, umum bahwa Lailatulqadar kemungkinan akan "diwujudkan" oleh Allah pada malam ganjil, tapi mengingat umat islam memulai awal puasanya ada kalanya pada hari dan tanggal yang berbeda, maka  bagi umat islam yang menghendaki keutamaan dari malam tersebut maka mencarinya setiap malam. 

Sebagai umat islam yang meyakini hal tersebut tentu saja betapa inginnya mendapatkan anugrah Allah di malam Lailatulqodar, maka berusaha untuk meraihnya dilakukan dengan cara beritikaf /beribadah di mesjid bagi  kaum laki-laki dan  beribadah di rumah atau di mushola masing masing bagi kaum perempuan. Di malam tersebut banyaknya maikat yang turun ke bumi sehingga saking banyaknya malaikat yang turun malam tersebut digambarkan malam yang sempit seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surah Ar-Ra'd ayat

26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)

Melalui kumpulan puisi Lailatul Qadar di bawah ini  semoga dapat menambah keinginan untuk semakin giat beribadah dan memohon ampunan di sepuluh hari terakhir bulan suci Ramadhan ini. 


Puisi Pertama


Amalan Seribu Bulan

Oleh: R. Kyrani


Masih asyik dalam sujud seorang hamba

Di timpa luahan air mata

Sadar betapa menggunungnya dosa

Malam seribu bulan, akankah dapat mengimbanginya?


Seorang hamba, mengerti bahwa amal akan ditimbang

Keburukan bisa jadi penghalang

Kala menuju taman surga yang rindang


Bisakah sebab lailatul qadar

Beratnya dosa sedikit pudar

Sebab amalan seribu bulan telah ditebar


Hanya Ilahi yang mampu menilai

Seorang hamba cukuplah merangkai

Amalan tak putus dan tak cerai

Sesedikit mungkin dosa disemai


Puisi Kedua


Sepuluh Simpuh

Oleh: R. Kyrani


Entah malam yang mana

Sepuluh hari aku meraba

Mencari-cari malam mulia

Lailatul qadar disebutnya

Dalam urai air mata

Aku hanya ingin berjumpa

Ikhlas menanti, tanpa mengaduh

Tak apa, simpuhku hanya genap sepuluh



Puisi Ketiga


Dalam Genggaman-Mu

Oleh: R. Kyrani


Malam ini ku serahkan penuh

Jiwaku yang berharap dengan utuh

Tak lelah meski ribuan detik dalam simpuh


Yaa Rabb, genggam hati yang hamba ulurkan

Meski berkalang dosa dan kemaksiatan

Masih bolehkah hamba mengharap ampunan

Melalui pasrah di malam seribu bulan


Kata mereka ampun-Mu tak terbatas

Saat hamba-Mu datang, Engkau akan memeluknya dengan lekas

Meski tadinya mereka menolak-Mu dengan keras


Jadi, meski catatan dosa diri ini sungguh panjang

Dengan jumlah kebaikan yang hanya berbilang

Semoga amal dan pasrahku di malam yang tenang

Bisa menjadikan neraca perhitungan lebih seimbang


Puisi Keempat


Andai Mengenal-Mu Lebih Cepat

Oleh: R. Kyrani


Sesal sering meraja hati

Mengapa tak sejak dulu kujemput jalan Ilahi

Setelah bermandi dosa dan hina

Baru ku bisa melihat secercah cahaya

Andai mengenal-Mu lebih cepat

Tapi, bukankah saat ini juga belum terlambat?

Aku masih berkesempatan beroleh rahmat

Saat nyawa belum tercekat

Menangis aku

Tergugu

Dalam semua tawaran ampunmu

Bahkan bila catatan amalku tak penuh seujung kuku

Tak apa hanya bila sudah ada sesal dalam kalbu

Di malam seribu bulan

Hati ini aku serahkan

Walau entah setara berapa juta bulan kesalahan

Aku percaya, Engkau masih yang Maha pemilik ampunan

Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...