BERANDA

Sabtu, 10 Agustus 2024

SEPASANG RAJAWALI SAKTI DARI GUNUNG GALIUNGGUNG (BAGIAN 2)

SEPASANG RAJAWALI SAKTI

DARI GUNUNG GALIUNGGUNG

(BAGIAN 2)

SEPASANG RAJAWALI SAKTI  DARI GUNUNG GALIUNGGUNG  (BAGIAN 2)

rajasastra-us.blogspot.com Penganugrahan pemberian Gelar sepasang Raja Wali di padep[okan Jejer Galungung, memang telah tersebar kemana-mana sehingga banyak mengundang kedatangan para pendekar di seantero jagat, semua ingin menyaksikannya bahkan tak jarang yang ingin mencoba kehebatan pendekar tersebut, dengan kerendahan hati sepasang pendekar tersebut melayaninya tanpa membuat sakit hati para lawannya. Hampir semua pada kagum apa lagi penyambutan ramah dan jamuan yang disediakan padepokan tersebut. Mereka menganggap kesaktian sepasang pendekar tersebut setara dengan para dewa. Akhirnya pertemuan tersebut setelah 3 hari 3 malam bubar dengan menyisakan kesan yang mendalam dan penuh kekaguman dari para pendekar terutama pendekar aliran putih. Sebaliknya para pendekar golongan hitam menjadi ancaman tersendiri, Ki Durjana pemimpin begal yang bermukim di dalam hutan Ujung Kulon. yang terkenal dengan kesaktian ilmu teluhnya.

Waktu itu mereka datang dengan sembunyi sembunyi, karena kalau kedatangan mereka diketahui para pendekar aliran putih mereka akan menjadi bulan-bulanan. 

“Darmawi kita mencari tempat bermalam, jangan dulu pulang ke Ujung Kulon” Durjana berkata ke salah seorang anggota yang dituakan.

“Baik guru” Darmawi menjawab dengan singkat. 

“Aku masih penasaran dengan sepasang pendekar ingusan tersebut, kita coba serang dengan menggunakan ilmu teluh loklok bungaok nanti malam”.

“Ya guru masa kita kalah sama sepasang anak ingusan, kita tidak mungkin menyerang secara langsung, kehebatan ilmu kanuragan mereka boleh diandalkan, tapi belum tentu mereka mampu menahan serangan ilmu-ilmu teluhku”.

Mereka mengobrak-abrik kampung merampas harta makanan di masyarakat.  Dari sejak magrib Ki Durjana telah berada disebuah saung yang cukup luas mereka duduk dengan dikeliling 6 anak buah utamanya. Malam itu ki Durjana membakar dupa mengundang para sekutu iblisnya untuk menyerang sepasang Rajawali yang baru saja dianugrahi gelar. Tiba-tiba angin bertiup dengan kencang disertai lolongan srigala yang begitu mencekam, Terlihat asap hitam yang makin dekat dan dan akhirnya asap itu berubah jadi beberapa mahluk yang menakutkanmengobrak-abrik kampung merampas harta dan akhirnya berhenti didekat Ki Durjana dan menjelma menjadi mahluk yang menakutkan, mungkin bagi yang tak biasa menyaksikan kehadiran mahluk itu akan bergitik sakin ngerinya.

“Hahahaha”, ketawa pimpinan mahluk tersebut memecah kesunyian malam dan menimbulkan rasa yang mencekam.

“Ada apa sahabatku Durjana memanggilku?”

“Hem para iblis penguasa kegelapan, mala ini ada tugas untukmu, kau harus bunuh sepasang Pendekar Rajawali di pedepokan jejer Galunggung, kau ubrak abrik padepokan tersebut”.

“Itu pekerjaan mudah memang aku sudah haus tak minum darah”.

“Berangkatlah dan tepat tengah malam kau lakukan serangan”.

“Aklhirnya geombolan iblis itu melesat berupa kepulan asap hitam menuju padepokan Jejer Galunggung”.

BAGI YANG BELUM MEMBACA CERITA SEBELUMNYA

Di Padepokan jejer Galunggung, ilapat adanya bahaya malam itu dari sejak isa mulai dirasakan.

Kakek Abiaya dan Adiyaksa yang terlebih dulu merasakan akan adanya marabahaya, begitu pula Bayu Samudra dan Ayu lestari.

“Waspada puta-putriku, mala mini aka nada serangan gaib” Abiyasa, mengirim suara jarak jauh dengan mengerahkan tenaga dalam, hanya Bayu dan Ayu yang mendengar suara tersebut.

“Ya Guruku aku berdua sudah siap menghadapinya”.

“Hadapilah dan cegatlah serangan tersebut diluar padepokan, agar tidak memporak porandakan tempat ini dan anggota padepokan lainnya”. Abiyasa dan Adiyaksa memberikan petunjuk menghadapi serangan tersebut.

“Bayu Samudra dan Ayu lestari menjelang tengah malam sudah berada diluar padepokan, mereka duduk di pucuk ranting sebuah pohon. Tiba-tiba saat bulan tepat terlihat utuh, ada angin kencang yang disertai kepulan asap hitam menuju kea rah Bayu dan Ayu, Selain itu suara jeritan, jeritan yang menakutkan terdengar begitu seram. Asap hitam itu berubah menjadi gumpalan api dan mengarah dengan pesat ke arah Bayu Samudra dan Ayu Lestari, Bayu dan Ayu menahanya dengan gelombang Angin dengan mengeluarkan ilmu Bayu Tirta, dari tangan Bayu dan Ayu keluar gelombang angin disertai air.  Api tersebut padam dan berubah menjadi ratrusan mahluk yang menakutkan. Mereka berebut meloncat ke atas pohon, tapi tak ada yang sampai sebab di tahan dengan pukulan Galura Laut Kidul dengan begitu dahsyat. Tapi mahluk mahluk itu bangkit Kembali dan berubah menjadi besar.

“Wow anak muda aku akan menghisap darahmu dan mencabik-cabik tubuhmu, Hahahaha, suara parau namun keras keluar dari salah satu mahluk tersebut. Lalu Bayu dan Ayu meloncat ke tempat yang luas. Mahluk-mahluk tersebut mengaejar dan telah mengelilingi mereka berdua. 

“Adiku Ayu jangan kita lawan dengan kanuragan, tapi kita gunakan lapad-lapad pemusnah iblis, mari kita berkonsentrasi penuh”.

Dari mulut Bayu dan Ayu terdengar lantunan ayat ayat Alqur’an dengan suara merdu. Mahluk mahluk neraka itu terus merangsek menyerang Bayu namun Langkah mereka terhenti dengan  lantunan suara Bayu dan Ayu, suara itu terasa begitu menusuk dan menyakitkan ratusan mahluk tersebut, suara jeritan kesakitan mulai terdengar dari ratusan mahluk tersebut. 

Di padepokan yang tak jauh dari tempat pertarungan mereka ratusan mata para penghuni Padepokan menyaksikan dari aula terbuka padepokan tersebut. Mereka sudah pada terbangun dan diarahkan berkumpul ditempat tersebut. Mereka begitu ngeri mendengar jeritan-jeritan tersebut dan begitu seram menyaksikan keangkeran wajah para iblis tersebut. 

Hai   Iblis, siapa yang menyuruhmu, kembalilah kau ketuanmu sebelum ku musnahkan. Tapi mahluk-mahluk tersebut tidak mendengar malah terus berkeliling sambil merangsek mendekati Bayu dan Ayu. Bayu dan Ayu memperkeras lantunan suaranya, beberapa mahluk mulai kehilangan kekuatan dan beberapa mahluk sudah mulai menghilang tinggal kira kira 10 mahluk lagi. Mereka masih penasaran untuk terus menyerang. Akhirnya Bayu menemukan siapa yang menyuruh mahluk tersebut, ternyata Ki Durgala Pimpinan perampok yang menguasai ilmu teluh Loklok Bungaok.

10 mahluk itu meraung dan meloncat kea rah bayu, secepat kilat bayu mengibaskan tasbih pemberian gurunya des-des kibasan tasbeh itu mengeluarkan sinar api kebiruan. Dan mahluk itu menjerit seterusnya menghilang. “kembalilah kau keneraka dan jemputlah tuan yang menyuruhmu”.

Ki Durgala menyadari bahwa kekuatan iblis peliharaannya tidak dapat menembus kekuatan pendekar sepasasang  Rajawali Sakti. Dan tak lama kemudian mahluk iblis yang dikirimkan ke pendekar Rajawali Sakti telah berada didepannya dan langsung berbalik menyerangnya. Dan akhirnya Ki Durgala dan para pengikutnya terbunuh dengan sangat mengerikan.

KLIK DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...