BERANDA

Senin, 22 Juli 2024

PENDEKAR SAKTI BAYU SAMUDRA DARI PANTAI SELATAN BAGIAN 5

 PENDEKAR SAKTI BAYU SAMUDRA DARI PANTAI SELATAN BAGIAN 5

Bayu Bersama wijana serta Pak Kades terus mengembangkan perguruan silat itu, para pemuda dan warga lainnya  semakin giat berlatih, penghasilan masyarakat terus meningkat, baik dari hasil pertanian maupun hasil ikan dari laut. Kehidupan Desa Cikawung Ading yang tentram membuat Desa semakin ramai dan mengundang orang utntuk datang ke desa tersebut.

 PENDEKAR SAKTI BAYU SAMUDRA DARI PANTAI SELATAN BAGIAN 5

RAJA SASTRA 

Dalam bagian 4 di kisahkan bahwa jagoan kita Bayu Samudra baru saja bentrok dengan pendekar Sadis dari Gunung Wilis. Dan setelah telah selesai mengadakan upaca Hajat Bumi dan sedsekah laut, dan Bayu diberi gelar sebagai warga kehormatan di Desa Cikawung Ading tersebut.

Mari lanjutkan ceritanya selamat membaca:

Bayu Bersama wijana serta Pak Kades terus mengembangkan perguruan silat itu, para pemuda dan warga lainnya  semakin giat berlatih, penghasilan masyarakat terus meningkat, baik dari hasil pertanian maupun hasil ikan dari laut. Kehidupan Desa Cikawung Ading yang tentram membuat Desa semakin ramai dan mengundang orang utntuk datang ke desa tersebut. 

Bayu Samudra dan Wijana adalah 2 tokoh muda yang dihormati dan disegani masyarakat Desa tersebut, keduanya selalu tampil mengontrol dan mengayomi masyarakat sekitar. Dengan prilakunya yang menjadi teladan, dan kesaktiannya yang begitu tinggi tak ada masyarakat yang berani menentang, disamping itu kedudukan Ayah Wijana sebagai seorang Kepala Desa yang Bijaksana. Bayu telah dianggap sebagai keluarga Kepala Desa. Aruni Adik Wijana  satu satunya putri Kepala Desa yang baru berumur 13 tahunan selalu memperhatikan Bayu dan menyiapkan segala kebutuhan Bayu dengan tulaten. 

4 bulan hampir berlalu tiba saatnya bagi Bayu untuk pergi ke Gunung Galunggung, menemui kakek Adiyaksa sebagaimana janjinya. Bayu pergi Bersama wijana dengan seijin ayahnya, Meskipun kedua orang tuanya merasa sungkan malum anaknya baru kali ini mengembara namun ia percaya Bayu pasti menjaganya, dan anakny pun sudah jadi pendekar yang cukup mumpuni. Dingan diantar oleh tatapan kedua orang tua Wijana serta Aruni gadis kecil dan warga Desa Sindang Kerta Bayu pergi meninggalkan tempatitu.

Setelah agak jauh Bayu berkata pada Wijana. “Kita menungangi Si Belang supaya kita bisa berjalan dengan cepat”. Wijana sangat gembira barukali ini dia mengembara dibarengi pendekar sakti dan menunggangi Harimau besar yang sangat seram.

Meskipun masih ada waktu 1 minggu lagi untuk berada di Gunung Galunggung, biarlah kita singgah di beberapa tempat. 

“Ya aku ikut saja” kata Wijana.

Mereka  berdua menunggangi harimau lodaya, tapi sengaja Bayu menyuruhnyatidak terlalu cepat seupaya menikmati pemandangan akhirnya sampai di daerah sindang, tempat Bayu melatih diri beberapa bulan yang lalu.

“Kita singgah dulu di sini akum au singgah di tempatku dulu”

Kedatangan Bayu rupanya diketahui oleh kera penghuni hutan itu, mereka berdatangan bergelantungan di pohon menyambut Bayu dengan suara riuh”.

Jangan takut Kak, mereka sahabat-sahabatku, ayo kita meloncat ke atas dangau di atas pohon itu. Mereka meloncat ke atas pohon sedangkan harimau yang menjadi tunggangannya pergi kea rah rumpun.

Setelah berada di dalam dangau yang berada di atas pohon tiba-tiba Kera besar yang merupakan pimpinan para kera menjumpai Bayu dan menyodorkan tangan layaknya seperti manusia.

“Perkenalkan ini Kakakku Wijana” kata Bayu berbicara dengan pimpinan Kera. Kera itu menyodorkan tangan dsambil menyeringai, maksudnya kalau manusia tersenyum.  Wijanapunmenyodorkan tangannya, sambal hatinya merasa takjub dan heran.  Tak lama kemudian beberapa kera membawa buah-buahan dan Madu lebah dalam lempengan yang masih seperti aslinya. 

“Terima kasih terima kasih” Bayu berbicara layaknya seperti kepada manusia. 

“malam ini kita tidur di sini, dan kita mandi di danau itu sebelah sana sambil Bayu menunjukkan danau tersebut.

Pengalaman hari itu dan malam itu betul-betul memberikan pelajaran pada Wijana, bahwa hewanpun kalau diperlakukan dengan baik bisa dijadikan sahabat bagi manusia. Dalam hatinya ia makin kagum pada Bayu sahabat mudanya. 

Sorenya mereka membuka perbekalan nasi bungkus dan ikan Udang untuk makankali itu, ditambah buah-buahan dan madun yang di seduh dengan air hangat. 

Subuhnya mereka sudah bangun dan setelah sembahyang subuh melanjutkan perjalanan mengarah ke Desa Bantarkalong melewati hutan terjung yang dihunioleh para perompak yang dipimpin oleh 3 pelontos kembar. Tapi Bayu tidak bermaksud untuk menganggunya teus saja perjalanan dilanjutkan perjalanan meneroboshutan. Sedangkan di atasnya Burung Rajawali mengikuti perjalanan Bayu.

“Peganglah pingganggku Kak, kita suruh si Belangberlari dengan cepat” Melesatlah harimau tunggangannya itu dengan kecepatan yang cukup tinggi. Wijana memegangi pinggang Bayu malum baru kali ini ia mencoba menunggangi harimau. Dan harimau itu seolah-olah sudah tau tempat yang dituju dan memilih jalan yang dilalui. Akhirnya tak lama menjelang tengah hari  mereka sampai di suatu perkampungan yang ternyata itu merupakan wilayah Cibalong. Mereka turun dari si Belang dan menuju tajug tempat sembahyang. 

Perjalanan dilanjutkan dengan menunggangi  Burung Elang Besar yang cukup ditunggangi berdua. Sedangkan si belang terus berlari membarengi terbangnya Elang.

Hari ke dua perjalanan sengaja beristirahat di sebuah warung yangmenjual Nasi. Begitu ramai warung itu. Memang tempatnya strategis tempat orang beristirahat,  namun masyarakat di sana berada dalam kesusahan, karena masyarakat di sana sering didatangi perampok yang merampas harta benda mereka malah adakalanya beberapa nyawa warga dirampasnya juga. Percakapan masyarakat itu sampai juga ke telinga Bayu Samudra dan Wijana. 

BACAAN LAINNYA

“Malam ini Desa ini akan didatangi perampok, Bagaimana pendapatmu Kak?’

“kalau bisa kita bantu untuk menyelamatkan masyarakat”. 

“Ya kita bermalam di sini, menunggu kedatangan para perampok”.

Setelah para pengunjung agak reda, salah seorang penduduk sana menjumpai Bayu dan Wijana.

“Nak mau kemana, kenapa anak berdua berada disini” orang tua itu bertanya penuh curiga.

“Pak tua akum au pergi ke Gunung Galunggung, perkenalkan namaku Bayu Samudra dan ini Kakakku Wijana”.

“Jadi anak Muda ini Pendekar Laut selatan, aku sering mendengar Namanya di sebut-sebut orang”.

“Maapkan pak tua aku orang biasa”

“Anak muda salam hormat saya untuk anak berdua, maafkan kelancanganku”.

Akhirnya yang ternyata orang tua itu kepala Dusun di Desa Parung Ponteng , menceritakan kwkhawatiran ancaman perampok yang akan datang nanti malam, dan katanya kalau penduduk tak mau di celakai harus mengumpulkan kekayaan, berupa ternak dan bahan makanan di lapangan.

“Pak tua pancing mereka untuk datang mengambil harta penduduk di sebuah lapangan” Lalu kita sergap Bersama-sama, biarlah aku dan kakaku akan membantu penduduk disini”

“terima kasih-terima kasih nak, aku sudah dengar kehebatan mu nak dan kehebatan para murid perguruan Maung Lodaya dari Sindangkerta”.

“Pak tua aku tidak sehebat yang kau dengar, kekompakan dan keberanian penduduk dengan perhitungan yang matang tetap diperlukan”.

Akhirnya Tua kampung dan beberapa penduduk dengan petunjuk Bayu dan Wijana mengatur stratergi untuk menyergap perampok. 

Malamnya Kira-kira pukul 11.00 malam para perampok yang dipimpin Ki Durgala kurang lebih 20 orang dan telah ditunjukkan tempat penyimpalkan harta yang dianggap sbagai pemberian upeti dari masyarakat yang harusdisiapkan 2 bulan sekali.

Waktu para perampok telah berada di dekat gunukanharta Bayu melakukan Pukulan Gunung Salju, beberapa perampokmenggigil kedinginan sdang beberapa orang masih bertahan dan mereka sadar bahwa disekitar tempat itu ada orang sakti melontarkan pukulan jarak jauh.

“Siapa kau kalau berani mendekatlah hadapi aku” Bayu meloncat dengan cepat diikuti Wijana terjadilah pertarungan sengit, sedangkan beberapa penduduk memburu para perampok yang tak tahan merasangan dingin akibat pukulan Bayu.

“Hai bocah cilik kau cari mati terimalah sabetan golokku” KLIK DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...