BERANDA

Selasa, 09 Juli 2024

5 PUISI JALALUDIN RUMI YANG MEMBAWA PEMAHAMAN DUNIA HANYA DIDAPAT LEWAT CINTA

5  PUISI JALALUDIN RUMI YANG MEMBAWA  PEMAHAMAN DUNIA HANYA DIDAPAT LEWAT CINTA

rajasastra-us.blogspot.com/- Puisi   Jalaludin Rumi membawa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, itulah yang membedakan puisi -puisi beliau dari puisi filosopis lainnya. Jalaludin Rumi, nama lengkapnya, Maulana Jalaluddin Jalaludin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri adalah seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Samarkand) pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 September 1207 Masehi.

Puisi   Jalaludin Rumi membawa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta,  puisi Jalaludin Rumi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan para sufi penyair lainnya ia penyair filosofis yang cukup terkenal. Ayahnya masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin Walad. Sedang ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm. Ayah Jalaludin Rumi seorang cendekia yang saleh, ia mampu berpandangan ke depan dan dikenal sebagai seorang guru yang terkenal di Balkh. Saat Jalaludin Rumi berusia tiga tahun keluarganya meninggalkan Balkh melalui Khurasan dan Suriah, sampai ke Provinsi Rum di Anatolia tengah, yang merupakan bagian Turki sekarang karena terancam oleh serbuan Mogol. Mereka menetap di Qonya, ibu kota provinsi Rum.

Dalam pengembaraan dan pengungsiannya tersebut, keluarganya sempat singgah di kota Nishapur yang merupakan tempat kelahiran penyair dan ahli matematika Omar Khayyam. Di kota ini, Jalaludin Rumi bertemu dengan Attar yang meramalkan si bocah pengungsi ini kelak akan masyhur yang akan menyalakan api gairah Ketuhanan.

Puisi   Jalaludin Rumi membawa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta. Berkaitan pemahaman  Isi dan Gagasan dalam Puisi Jalaludin Rumi  penulis perkenalkan Kumpulan puisi Jalaludin Rumi :

  • Al-Matsnawi al-Maknawi konon adalah sebuah revolusi terhadap ilmu Kalam yang kehilangan semangat dan kekuatannya. 
  • Isinya juga mengeritik langkah dan arahan filsafat yang cenderung melampaui batas, mengebiri perasaan dan mengkultuskan rasio. Diakui, bahwa puisi Jalaludin Rumi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan para sufi penyair lainnya. 
  • Melalui puisi-puisinya Jalaludin Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik. 
  • Dalam puisinya Jalaludin Rumi juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai.
  • Ciri khas lain yang membedakan puisi Jalaludin Rumi dengan karya sufi penyair lain adalah seringnya ia memulai puisinya dengan menggunakan kisah-kisah. Tapi hal ini bukan dimaksud ia ingin menulis puisi naratif. Kisah-kisah ini digunakan sebagai alat pernyataan pikiran dan ide. 


5 Puisi Jalaludin Rumi

1. Cinta dalam Diam yakni 

Aku memilih mencintaimu dalam diam,

karena dalam diam tak akan ada penolakan.

Aku memilih mencintaimu dalam kesepian,

karena dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu kecuali aku.

Aku memilih menganggumimu dari jauh, karena jarak akan melindungiku dari luka

Aku memilih menciummu dalam angin,

Karena angin lebih lembut ketimbang bibirku.

Aku memilih memilikimu dalam mimpi,

karena dalam mimpiku kau tidak akan pernah berakhir.

Itulah puisi Jalaludin Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam yang bisa kamu gunakan untuk orang yang terkasih agar membuat hubungan kamu semakin lebih erat.(MZM)


2. Nyanyian Seruling Bambu   

Dengarkan nyanyi sangsai seruling bambu mendesah selalu   

Sejak direnggut dari rumpun rimbunnya dulu   

Alunan lagu pedih dan cinta membara   

Rahasia nyanyianku, meski dekat, tak seorang pun bisa mendengar dan melihat   

Oh, andai ada teman tahu isyarat   

Mendekap dengan segenap jiwanya dengan jiwaku   Ini nyala cinta yang membakarku, ini anggur cinta yang mengilhamiku  

 Sudilah pahami betapa para pecinta terluka   

Dengar, dengarkanlah rintihan seruling!   


3. Saatnya untuk Pulang   

Malam larut, malam memulai hujan   Inilah saatnya untuk kembali pulang  

 Kita sudah cukup jauh mengembara   

Menjelajah rumah-rumah kosong   

Aku tahu: teramat menggoda untuk ditinggalkan saja   

Aku tahu: bahkan lebih pantas untuk menuntaskan malam di sini bersama mereka   

Tapi aku hanya ingin kembali pulang   

Sudah kita lihat cukup destinasi indah   

Dengan isyarat dalam ucap mereka    

Inilah rumah Tuhan   

Melihat butir padi seperti perangai semut tanpa ingin memanennya   

Biar tinggalkan saja sapi menggembala sendiri   

Dan kita pergi ke sana; ke tempat semua orang sungguh menuju   

Ke sana, ke tempat kita leluasa melangkah telanjang   


4. Aku Mencintaimu dalam Diam   

Aku memilih mencintaimu dalam diam   

Karena dalam diam tak ada penolakan   

Aku memilih mencintaimu dalam kesepian   

Karena dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu, kecuali aku   

Aku memilih memujamu dari kejauhan   

Karena kejauhan melindungiku dari rasa sakit   

Aku memilih menciummu dalam angin   

Bukankah bibirku juga akan merasakan kelembutan dari angin?  

 Aku memilih memilikimu dalam mimpi   

Karena dalam mimpiku kau takkan pernah berakhir   

Aku ingin melihatmu, tahu suaramu, mengenalimu

 ketika kau pertama kali datang mendekat   

Merasakan aromamu, ketika aku memasuki ruangan yang baru saja kau tinggalkan   

Mengetahui langkah tumitmu dan ayunan kakimu   

Menjadi hafal akan caramu mengerutkan bibirmu dan membiarkannya terbuka, sedikit terbuka   Ketika aku mendekat dan mengecupmu   

Aku ingin merasakan kebahagiaan ketika kau berbisik… “lagi”    

BACAAN LAINNYA:

5. Pernyataan Cinta   

Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, kusimpan kasihmu dalam dada   

Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu, segera saja bagai duri bakarlah aku   Meskipun aku diam tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautam   

Kau yang telah menutup rapat bibirku, tariklah misaiku ke dekat-Mu   

Apakah maksud-Mu? 

Mana ku tahu?   

Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu   

Kukunyah lagi memamah kepedihan mengenang-Mu   

Bagai unta memamah biak makanannya, dan bagai unta yang geram mulutku berbusa  

 Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara, dihadirat kasih aku jelas nyata   

Aku bagai benih di bawah tanah, aku menanti tanda musim semi   

Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi   


Itulah 5  puisi cinta Jalaluddin Rumi, ulama sekaligus pujangga terkenal pada jamannya. KLIK DI SINI


Sumber:

Artikel berjudul:   Puisi Cinta Jalaluddin Rumi, Dijamin Bikin Meleleh dan Cocok Dilantunkan untuk Orang Tersayang", 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...