5 PUISI JALALUDIN RUMI YANG MEMBAWA PEMAHAMAN DUNIA HANYA DIDAPAT LEWAT CINTA
rajasastra-us.blogspot.com/- Puisi Jalaludin Rumi membawa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, itulah yang membedakan puisi -puisi beliau dari puisi filosopis lainnya. Jalaludin Rumi, nama lengkapnya, Maulana Jalaluddin Jalaludin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri adalah seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Samarkand) pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 September 1207 Masehi.
Puisi Jalaludin Rumi membawa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, puisi Jalaludin Rumi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan para sufi penyair lainnya ia penyair filosofis yang cukup terkenal. Ayahnya masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin Walad. Sedang ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm. Ayah Jalaludin Rumi seorang cendekia yang saleh, ia mampu berpandangan ke depan dan dikenal sebagai seorang guru yang terkenal di Balkh. Saat Jalaludin Rumi berusia tiga tahun keluarganya meninggalkan Balkh melalui Khurasan dan Suriah, sampai ke Provinsi Rum di Anatolia tengah, yang merupakan bagian Turki sekarang karena terancam oleh serbuan Mogol. Mereka menetap di Qonya, ibu kota provinsi Rum.
Dalam pengembaraan dan pengungsiannya tersebut, keluarganya sempat singgah di kota Nishapur yang merupakan tempat kelahiran penyair dan ahli matematika Omar Khayyam. Di kota ini, Jalaludin Rumi bertemu dengan Attar yang meramalkan si bocah pengungsi ini kelak akan masyhur yang akan menyalakan api gairah Ketuhanan.
Puisi Jalaludin Rumi membawa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta. Berkaitan pemahaman Isi dan Gagasan dalam Puisi Jalaludin Rumi penulis perkenalkan Kumpulan puisi Jalaludin Rumi :
- Al-Matsnawi al-Maknawi konon adalah sebuah revolusi terhadap ilmu Kalam yang kehilangan semangat dan kekuatannya.
- Isinya juga mengeritik langkah dan arahan filsafat yang cenderung melampaui batas, mengebiri perasaan dan mengkultuskan rasio. Diakui, bahwa puisi Jalaludin Rumi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan para sufi penyair lainnya.
- Melalui puisi-puisinya Jalaludin Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik.
- Dalam puisinya Jalaludin Rumi juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai.
- Ciri khas lain yang membedakan puisi Jalaludin Rumi dengan karya sufi penyair lain adalah seringnya ia memulai puisinya dengan menggunakan kisah-kisah. Tapi hal ini bukan dimaksud ia ingin menulis puisi naratif. Kisah-kisah ini digunakan sebagai alat pernyataan pikiran dan ide.
5 Puisi Jalaludin Rumi
1. Cinta dalam Diam yakni
Aku memilih mencintaimu dalam diam,
karena dalam diam tak akan ada penolakan.
Aku memilih mencintaimu dalam kesepian,
karena dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu kecuali aku.
Aku memilih menganggumimu dari jauh, karena jarak akan melindungiku dari luka
Aku memilih menciummu dalam angin,
Karena angin lebih lembut ketimbang bibirku.
Aku memilih memilikimu dalam mimpi,
karena dalam mimpiku kau tidak akan pernah berakhir.
Itulah puisi Jalaludin Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam yang bisa kamu gunakan untuk orang yang terkasih agar membuat hubungan kamu semakin lebih erat.(MZM)
2. Nyanyian Seruling Bambu
Dengarkan nyanyi sangsai seruling bambu mendesah selalu
Sejak direnggut dari rumpun rimbunnya dulu
Alunan lagu pedih dan cinta membara
Rahasia nyanyianku, meski dekat, tak seorang pun bisa mendengar dan melihat
Oh, andai ada teman tahu isyarat
Mendekap dengan segenap jiwanya dengan jiwaku Ini nyala cinta yang membakarku, ini anggur cinta yang mengilhamiku
Sudilah pahami betapa para pecinta terluka
Dengar, dengarkanlah rintihan seruling!
3. Saatnya untuk Pulang
Malam larut, malam memulai hujan Inilah saatnya untuk kembali pulang
Kita sudah cukup jauh mengembara
Menjelajah rumah-rumah kosong
Aku tahu: teramat menggoda untuk ditinggalkan saja
Aku tahu: bahkan lebih pantas untuk menuntaskan malam di sini bersama mereka
Tapi aku hanya ingin kembali pulang
Sudah kita lihat cukup destinasi indah
Dengan isyarat dalam ucap mereka
Inilah rumah Tuhan
Melihat butir padi seperti perangai semut tanpa ingin memanennya
Biar tinggalkan saja sapi menggembala sendiri
Dan kita pergi ke sana; ke tempat semua orang sungguh menuju
Ke sana, ke tempat kita leluasa melangkah telanjang
4. Aku Mencintaimu dalam Diam
Aku memilih mencintaimu dalam diam
Karena dalam diam tak ada penolakan
Aku memilih mencintaimu dalam kesepian
Karena dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu, kecuali aku
Aku memilih memujamu dari kejauhan
Karena kejauhan melindungiku dari rasa sakit
Aku memilih menciummu dalam angin
Bukankah bibirku juga akan merasakan kelembutan dari angin?
Aku memilih memilikimu dalam mimpi
Karena dalam mimpiku kau takkan pernah berakhir
Aku ingin melihatmu, tahu suaramu, mengenalimu
ketika kau pertama kali datang mendekat
Merasakan aromamu, ketika aku memasuki ruangan yang baru saja kau tinggalkan
Mengetahui langkah tumitmu dan ayunan kakimu
Menjadi hafal akan caramu mengerutkan bibirmu dan membiarkannya terbuka, sedikit terbuka Ketika aku mendekat dan mengecupmu
Aku ingin merasakan kebahagiaan ketika kau berbisik… “lagi”
BACAAN LAINNYA:
- SENYUMAN SANG REMBULAN CURAHAN HATI ANGIN MALAM
- MEMPERKAYA INTUISI DAN PENGALAMAN SPIRITUL KITA DENGAN MEMBACA PUISI
- ARISTOTELES DALAM PEMIKIRAN POLITIK
5. Pernyataan Cinta
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, kusimpan kasihmu dalam dada
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu, segera saja bagai duri bakarlah aku Meskipun aku diam tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautam
Kau yang telah menutup rapat bibirku, tariklah misaiku ke dekat-Mu
Apakah maksud-Mu?
Mana ku tahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu
Kukunyah lagi memamah kepedihan mengenang-Mu
Bagai unta memamah biak makanannya, dan bagai unta yang geram mulutku berbusa
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara, dihadirat kasih aku jelas nyata
Aku bagai benih di bawah tanah, aku menanti tanda musim semi
Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi
Itulah 5 puisi cinta Jalaluddin Rumi, ulama sekaligus pujangga terkenal pada jamannya. KLIK DI SINI
Sumber:
Artikel berjudul: Puisi Cinta Jalaluddin Rumi, Dijamin Bikin Meleleh dan Cocok Dilantunkan untuk Orang Tersayang",
Tidak ada komentar:
Posting Komentar