BERANDA

Selasa, 09 Juli 2024

SENYUMAN SANG REMBULAN CURAHAN HATI ANGIN MALAM

SENYUMAN SANG REMBULAN CURAHAN HATI ANGIN MALAM

(Undang Sumargana)
Ini hanya Cerpen fiktif percakapan Rembulan dan Angin yang peduli paduli pada kehidupan dunya yang berada dalam keserakahan para penghuninya, bila ada yang tersinggung dari cerita ini, ini hanyalah gambaran yang patut kita rtenungkan
SENYUMAN SANG REMBULAN CURAHAN HATI ANGIN MALAM 

Pengantar CERPEN

Ini hanya Cerpen fiktif percakapan Rembulan dan Angin yang peduli paduli pada kehidupan dunia yang berada dalam keserakahan para penghuninya, bila ada yang tersinggung dari cerita ini, ini hanyalah gambaran yang patut kita rtenungkan

Selamat Membaca karya dangkal dari cerpen ini !

Jalan Cerita 

rajasastra-us.blogspot.com - Angin malam begitu lesu, ia hanya meniupkan nafasnya perlahan-lahan. Begitu rindunya ia bercengkrama dengan sahabat mesranya putri rembulan, karena ia hanya bisa bersua bercengkrama satu bulan sekali di malam bulan purnama, itupun kalau tak terhalang oleh awan hitam dan hujan. Ia hanya mampu berputar putar kecil menanti waktunya tiba.

“Haruskah aku menjumpainya?, tidak bakal sampai sebab disana kedap udara tak bakal kuat, biarlah aku menanti mala ini malam purnama yang ditunggu-tunggu”.

Ia ingin bercerita banyak hal di belahan dunia, maka setia menanti sahabat mesranya rindunya  sulit untuk di bendung.

Akhirnya tiba juga waktu yang dinantikan, dari habis magrib sang angin malam telah menanti di lapangan luas, agar tak terganggu oleh riuhnya pohon, lalu Lalangnya kendaraan dan hilir mudiknya mahluk yang Namanya manusia.

“Wow ia sudah mulai datang menampakan kecantikan parasnya”, Kata angin jantan dengan penuh keceriaan.

“Selamat datang Putri Rembulan sahabat mesraku”

“Selamat bertemu Angin Jantan Tampan sahabat tersayangku”.

Keduanya berbaur berpelukan, dengan penuh kerinduan.

“Kabar apa yang kau bawa dari penghuni bumi sahabat tampanku?”

“Yah tentang kehidupan manusia yang telah banyak ingkar, Bumi menangis porak poranda karena keserakahan manusia-manusia jahanam itu. Sungai-sungai banyak yang sudah tercemar, bahkan air lautpun mulai menebarkan bau tak sedap karena perbuatannya. Para pemimpin dan pejabat di beberapa negeri sudah banyak yang tidak lagi dicintai rakyatnya, karena sering berbohong dengan mengumbar janji-janji palsu. Bahkan rakyat tak bersalah mengeritik sedikit banyak yang dipenjarakan dianggap membahayakan negara. Rakyat  dianggap penjahat. Padahal bukankah mereka yang jahat, petani sulit hidup karena harga pupuk yang melambung karena subsidinya dicabut. 

“Sudahlah Angin malam yang tampan, nanti diteruskan.  Ditempatku begitu sunyi, sulit untuk hidup, bahkan dengar manusia di negeri tertentu akan pindah kebulan, Putri sih gembira saja jadi bakal ramai”.

“Jangan terima kau manisku Putri Rembulan, apa lagi mahluk yang Namanya Manusia”.

“Memang kenapa dengan manusia?”

“Sudah ku katakana mereka banyak yang jahat, serakah, nanti tempatmu dan kecantikanmu dirusak, banyak dari mereka yang jahatnya lebih dari Iblis, yang di usir  Allah dari Sorga”.

“Ia tapi di langitku malaikat selalu hadir sebagai penjaga yang hebat”.

“Ia tapi Allah selalu memberi kesempatan kepada manusia-manusia serakah untuk bertobat terlebih dulu”.

Angin dan Rembulan semakin larut Dalam percakapan. Bahkan angin jantan yang tampan itu sewaktu-waktu nakal mengelus -ngelus putri rembulan, bahkan dengan lembutnya menyingkap rok yang menutupi paha halusnya.

“Rembulanku sayang, aku merasa heran penduduk belahan bumi yang Namanya Indonesia, dulu terkenal penghuni yang ramah,saling membantu bergotong royong, hidup penuh ketentraman, tapi sekarang rakyatnya sedang terbelah  tidak baik-baik saja. Akibat rasa iri bantuan Pemerintah yang kurang tepat sasaran, yang seharusnya tidak layak,  jadi mendapat bantuan, padahal banyak rakyat miskin yang layak mendapat bantuan tidak mendapat jatah, Mungkin itu dengan alasan pendataan yang salah, atau sengaja disalurkan kepada kerabat dan orang-orang dekatnya. Akhirnya mereka terus mengharap dan mengharap, sehingga mengganggu aktivitas yang seharusnya mereka kerjakan, akibat dari itu pula sikap kegotong royongan hampir hilang, Kalau petugas RT suruh gotong Royong, mereka bilang tuh yang mendapat bantuan. Koruptor makin meraja lela, bantuan untuk Rakyat dikorupsi, bantuan inpra struktur banyak dimakan itulah yang menjadikan rakyat dalam kesengsaraan dan menanamkan rasa ketidak percayaan.

“Sudahlah Angin Tampan jangan terlalu keras nanti didengar manusia  kau dilaporkan dan dipenjarakan. Aku nanti tak dapat lagi berjumpa denganmu, laksanakan saja tugasmu, pindahkan saja putik-putik bunga agar petani sejahtra menikmati jerih payahnya”.

“Ia lah aku terlalu ikut campur urusan manusia, padahal hanya mahluk yang Namanya angin yang bekerja sesuai dengan kehendak dan petunjuk Allah”.

Mereka keduanya mengumbar senyum membuat cahya Putri Rembulan semankin bercahaya dan Nampak lebih cantik dalam penglihatan sang angin jantan.

“Putri Rembulanku yang cantik jelita, Yu kita pergi ke pantai, disaat sudah pukul 23.00  malam ini sudah sepi, kita bisa bencengkrama sepuas mungkin”. Kedua mahluk itu dengan cepat telah ada di pantai yang ombaknya Besar berada di puncak bukit untuk luas memandang ke seluruh pantai.

“Lihatlah hampir seluruh pantai banyak berlubang, parit-parit yang tidak tertutup bekas galian pasir. Mereka seperti membuat perangkap Tsunami, mungkin mereka belum merasakan bagaimana marahnya gelombang laut menyapu penduduk dengan gelombang tsunami. Tuh air laut sudah tak biru lagi tercemar oleh para penghuni jahat. Beberapa waktu yang lalu hampir saja terjadi bentrokan antara masyarakat yang peduli dengan kroni pengusaha yang hanya mencari keuntungan. Bahkan kabarnya beking mereka para pereman yang dibelakangnya oknum aparat. Jahat bener mereka”

“Hess jangan terlalu keras tuh lihat orang pacaran di bawah rungkun pohon”. Nanti kau dilaporkan dan ditangkap”

BACAAN LAINNYA:

“Biarlah aku ditangkap nanti mereka kepanasan tanpa kehadiranku”.

Kedua mahlukitu terusbercengrama sampai hari menjelang subuh, putri rembulan mulai mengantuk, cahayanya mulai redup, sedangkan di masjid mulai terdengar yang melantunkan ayat-ayat Allah, dengan suara yang mendayu merdu memujikebesaran Illahi. Dirungkun pohon sana entah apa yang dilakukan dua insan Laki-laki dan perempuan, mungkin berpacaran cari kesenangan melampoi batas.

Putri rembulan mulai pamit, tak laupa merangkulkan tubuhnya dalam dada Angin Jantan malam yang Bidang. 

“Selamat pisah sahabatku Angin Jantan Malam yang tampan, kita jumpa satu bulan lagi, saatnya aku istirahat digantikan nanti sumirat cahya Giwangkara’.

“Selamat jalan Putri Rembulat teman mesraku yang Cantik”.

Keduanya berpisah terbatas waktu, tak cukup mereka membicarakan keadaan dunia yang sedang tak baik-baik saja.

Bantarkalong, Kec. Cipatujah 22 - 11 -  2023

KLIK DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...