5 KUTIPAN PUISI RUMI MEMBUAT HIDUP INI MAKIN MENYALA
![]() |
5 KUTIPAN PUISI RUMI MEMBUAT HIDUP INI MAKIN MENYALA |
rajasastra-us.blogspot.com Seperti yang saya tel;ah
perkenalkan Rūmī ( 1207- 1273) adalah seorang mistikus dan penyair sufi
terbesar dalam dunia Islam. Ia
termahsyur karena lirik dan karya epik didaktiknya, Puisi puisinya yang
menyuguhkan kata kata yang sarat dengan makna tentu membuat hidup ini makin
menyala/makin bersemangat. Tak heran jikan puisi puisi Rumi secara luas dan mendalam mempengaruhi
pemikiran dan sastra mistis di seluruh dunia Muslim.
Pada akhir abad ke-20,
popularitasnya telah menjadi fenomena global, dengan puisi-puisinya mencapai
sirkulasi luas di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Menurut scholar terkemuka
yang mengkaji Rumi secara tekun, Annemarie Schimmel dalam buku The
Triumphal Sun, A Study of the
Works of Jalaloddin Rumi (1980:XI) , “puisi-puisi Rumi selalu menghasilkan
sesuatu yang baru di setiap pembacaan baru.”
Berikut ini adalah 5 kutipan puisi terkenal dari Rumi yang bisa memotivasi hidup
Anda, sehingga menjadi lebih “menyala”
1. Everything That Is Made Beautiful And Fair and Lovely Is Made For The Eye Of One Who Sees
(Segala Suatu Yang Indah dan Cantik dan Menawan Diciptakan Untuk Mata Yang Melihat)
Setiap sudut alam semesta
sejatinya memiliki daya pikat menawan dengan caranya sendiri. Tidak ada tolok
ukur atau standarisasi baku terhadap nilai keindahan. Mereka semua diciptakan
dengan sama rata - manusia dengan beragam karunia diberikan fisik dan raga
untuk melihat keindahan itu.
Rasa gatal gigitan nyamuk
bisa begitu rupawan ketika mengingat bahwa reaksi tersebut adalah respon imun
sebagai bentuk perlindungan bagi tubuh.
Sejatinya keindahan pada
akhirnya dimiliki oleh mata yang tidak hanya sekedar melihat, namun mata yang
memerhatikan dengan seksama. Mata yang memiliki pendengaran, peraba, dan
penciuman.
Mata yang dimiliki oleh
seseorang yang lebih rupawan daripada objek indah yang dilihatnya. Pada
akhirnya pujian kecantikan yang dilontarkan akan menjadi nilai keindahan bagi
sang pemuji.
2. I Know You’re Tired But Come, This Is The Way
(Saya Mengetahui Anda Lelah Tetapi Datanglah, Ini Adalah Jalannya)
Pada akhirnya lelah
begitu menempel lekat dengan perjalanan perjuangan seorang insan di dunia.
Tidak ada jalan lain kecuali mengarungi lautan kelelahan.
Kelelahan adalah
satu-satunya jalan – satu-satunya tapak panjang yang wajib dilewati. Seperti
bernafas dan menderita ialah satu kata yang memiliki ejaan berbeda, namun
bermakna sama.
Tapi, apakah kelelahan
memiliki konotasi negatif di mana dia eksis semata-mata untuk dirundung?
Atau sebuah pengingat
bagi insan hidup yang mendambakan dibalik dan setelah keringat yang bercucur
atau nanah yang melekat pada badan yang nyaris ditinggal jiwa sebab rasa
kelelahan?
Kelelahan satu-satunya
jalan – yang mungkin terjal namun lebih baik dari pada kebingungan akan tidak
bergerak kemana-mana.
3. And So It Is, That Both The Devil And The Objects of Desire To Awaken Our Power Of Choice
(Dan Begitulah, Baik Iblis Dan Objek Hasrat Membangkitkan Kekuatan Pilihan Kita)
Tidak ada yang istimewa dari kebaikan seorang malaikat yang hanya memiliki sisi baik di dalam jiwanya. Tidak ada yang buruk dari kejahatan yang dilakukan seorang iblis yang hanya memiliki sisi buruk di dalam jiwanya.
Mereka tidak memiliki kapasitas atau bahkan membayangkan rasanya menjadi jahat atau rasanya menjadi baik. Dan manusia dengan limpahan karunia memiliki pilihan akan baik dan buruk.
Merasakan yang baik dan buruk. Serta melakukan sebuah refleksi akan kejadian yang baik dan buruk. Apa yang lebih istimewa dari sebuah kapasitas untuk mampu menimbang beragam skala rasa asin dari sejumput, setengah sendok teh, satu sendok makam?
Halnya kejahatan,
sedikitnya dapat membuat manusia merasakan tamparan, dan banyaknya bisa membuat
manusia lebih jahat dari pada iblis yang diciptakan untuk menebar keburukan.
4. It’s Your Road, And Yours Alone, Others May Walk It With You, But No One Can Walk It For You
(Itu Jalanmu, Dan Jalanmu Sendiri, Orang Lain Mungkin Berjalan Bersamamu, Tapi Tidak Ada Yang Bisa Menjalaninya Untukmu)
Seorang dengan tongkat sebagai alat bantu bagi kakinya yang pincang mungkin bisa merasakan keringanan saat orang lain membantunya.
Tetapi di dalam tidurnya – ketika ia berbaring, beristirahat dalam malam – dirinya masih bisa merasakan rasa sakit itu menempel dalam sukmanya yang berharap seseorang bisa menggantikan nasibnya yang tidak ia terima.
Bantuan itu – ketika seseorang disampingnya untuk berjalan hanyalah sementara, penyejuk hati yang di dalamnya terdapat jam pasir yang siap habis. Hati diri akan semakin tidak bahagia, namun sebagai pengingat – mereka yang bisa berjalan normal juga sedang berjuang dalam jiwanya yang juga sama pincangnya.
Belum ada – dan tidak ada
jalan lain selain mengingat bahwa setiap dari kita selalu berusaha untuk
menjadi orang lain sampai dunia nyata membangunkan kita untuk berdiri di kaki
sendiri...dan berjalan.
5. Achieve Some Perfection Yourself, So That You May Not Fall Into Sorrow By Seeing The Perfection In Others
(Raihlah Kesempurnaan Pada Dirimu Sendiri, Agar Kamu Tidak Terjerumus Dalam Kesedihan Karena Melihat Kesempurnaan Pada Orang Lain)
Bagaimana caranya menjadi sempurna ketika tidak memiliki mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar? Secara fisik dirinya telah gagal menjadi sempurna dalam standar yang ada.
Namun, Tuhan Yang Maha Kuasa dengan sejuta jalan keluar bagi setiap kesulitan menyodorkan sebuah kesempurnaan yang dilihat dari sebuah kapasitas diri – bukan kapasitas kolektif atau orang lain.
Terdapat ruang untuk meraih kesempurnaan diri bagi mereka yang dapat melihat titik kekurangan dalam dirinya – dan bersiap untuk memperbaiki itu.
Melakukan perlombaan kepada diri sendiri dengan dia yang ada di dalam diri namun berusaha untuk keluar dari yang bukan-dirinya. Berbahagialah orang-orang itu, yang dapat menyadari dialah kesempurnaan itu.
KLIK DI SINI
SUMBER DARI : TINEMU.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar