CINTA BERSEMI KEMBALI DI LAUT PANGANDARAN
![]() |
CINTA BERSEMI KEMBALI DI LAUT PANGANDARAN |
rajasastra-us.blogspot.com/Bagi yang belum baca sebelumnya ini melanjutkan cerita yang lalu klik judul cerita sebelumnya “KEMELUT CINTA SANG DIREKTRIS PT BAHARI LESTARI” walaupun cerita dibuat dengan judul yang terpisah, tapi bagi yang penasaran cerita awalnya klik judul cerita di tersebut. Dalam cerita yang lalu dikisahkan Aruni telah berhasil menata Kembali PT Bahari Lestari dan telah terjadi pemecatan Direktur PT Bahari Lestari yang semula dipegang Pak Handoko.
Baik kita lanjutkan saja ceritanya:
Lembayung langit mulai memancarkan cahaya, suasana alam kini mulai merangkak senja dalam binaran cahya yang menguning. Usia yang merayap solah memicu waktu dan kenangan yang melajur dalam jalur usia seperti menorehkan peristiwa masa silam.
“Jangan banyak melamun Aruni”. Suara Wisnu mengagetkan Aruni
“Aku memikirkan kehidupan ke depan”. Aruni menjawab gugup.
“Aku lagi memikirkan Omongan orang tuaku, Dia mengharapkanku aku cepat punya suami lagi”.
“Memangnya apa susahnya Aruni, kau cantik, kau mapan”
“Justru kedudukanku yang menjadi penghalang orang untuk mendekatiku,malah kau sebagai sahabat lamaku seolah-olah membuat jarak”.
“Terus terang saja Aruni, aku tak berani berbicara lugas seperti dulu, aku bisa kerja Kembali juga karena kebaikan kamu”.
“jadi itu yang menjadikan kamu selalu kaku jika bersamaku?
“Apa kau masih dendan karena perlakuanku dulu?”
“Sudahlah Wisnu di daerah ini hanya kau yang akrab denganku” Aruni memandang Wisnu sambil tersenyum kecil menyunggingkan bibir indahnya, Wisnu gemetar, dia betul-betul melihatnya senyuman Aruni waktu dulu masih kuliah.
“Hemmh ia tetap cantik dan baik seperti dulu, tapi pantaskah jika aku Kembali mencintainya, Ia seorang Direktur utama PT Bahari Lestari yang cabangnya terdapat dimana-mana, lagi pula dia Ahli waris satu satunya dari pemilik PT Bahari Lestari dan beberapa PT Lainnya yang tersebar dimana-mana, hemmh aku tak seharusnya bermimpi mengharapkan dia lagi”.
“Wisnu kau malah melamun, ada apa?”
“Tidak apa-apa Aruni”.
“Sudah berapa tahun y akita meninggalkan kuliah?”
“Ya kurang lebih 8 tahun lah dan hampir selama itu kita tak bertemu”
“Aruni rasanya Aku ingin Kembali ke masa kita kuliah, tanpa beban, tanpa banyak pikiran, tanpa banyak keruwetan”.
Bacaan lainnya:
“Anggp saja kita masih kuliah, apa salahnya?”
Ketuanya tertawa kecil sambil pikirannya mengingat-ngingat masa lalu.
“Minggu depan aku pulang dulu ke Jakarta, kau mau ikut enggak”
“tidaklah, nanti aku dimarahi ayahmu”
“tidaklah kan kita bukan anak kecil lagi?”
“Kalau aku disangka calon suamimu?”
“Justru itu yang kuharapkan, Kau mau enggak pura-pura jadi calon suamiku?”
“Kalau Cuma pura-pura tidaklah?”
“Kalau beneran ?”
“Memangnya kau tak keberatan?”
Keduanya pada tertawa, memang begitulah orang dewasa pengungkapkan perasaannya, akhirnya mereka sepakat untuk menjadi pacar dan akan sepcepatnya dibicarakan secara seurieus.
Angin mulai perlahan tidak sekencang tadi, langit semakinindah ditaburi rona warna yang beraneka. Udara mulai segar mengelus-ngelus daun-daun pepohonan di pinggir pantai, dan jauh di lubuk hati kedua insan ada nyanyi cinta yang begitu merdu, seolah oleh gamelan surgawi yang mulai Kembali menata hati dri puing-puing keterpurukan cerita lama. Waktu yang lalu bermain dengan angin dari lembah ke bukit dari satu luasan ke luasan lain. Lalu mengelus-ngelus pantai dana kebiruan laut. Angin itu pula yang mengelus Pandu dan Aruni saat mereka Kembali berbicara menata hati masing-masing dalam pembicaraan santai menata masa depan.
“Aruni sudahkah kau pertimbangkan matang-matang kau memilih aku menjadi calon suamimu”.
“Kalau kamu sendiri?”.
“Aku sih tidak..”
“Jadi maksudnya kau tidak Manu?”
“Bukan maksudnya tidak berkeberatan, aku sih beruntung banget, dapat wanita cantik, pintar, mapan lagi, kau sendiri yang rugi aku kerja diperusahanmu sudah beruntung”.
“Sudahlah kita kan bukan lagi jual beli jika kau jadi suamiku kau adalah Imamku, dan perusahaan itu bakal jadi milik kita bukan hanya milik aku”.
“Aruni kita sudah pada memahami, aku ditinggal istri dan kau gagal berumah tangga karena penghianatan suamimu. Tapi bisakah aku meyakinkan ayahmu?”
“Kau laki-laki Wisnu, ayahku tak berpandangan picik, masalah dulu ayahku menjodohkan aku dengan mantan suamiku, itupun salah aku tak mau memperkenalkan aku pada ayahku dan karena aku pula terlalu menghargai perasaan ayah dan ibuku. Lagi pula aku akan meyakinkan ayah dan ibuku berbicaralah apa adanya tak perlu ada yang ditutupi”.
Keduanya berpedangan tangan seolah olah saling menguatkan, Bayupun terasa bangkit kakuatannya seolah-olah bangkit dari lembah keterpurukan yang begitu dalam. Arunipun terasa begitu lega, ia yakin kebahagiaan masa datang yang akan dibenahi Bersama Bayu, kedepan tidak perlu berjalan sendiri, tapi bisa melangkah kaki Bersama sama menata kehidupan.
Pertemuan secara pribadi hari itu tidak sampai magrib, mereka pulang ke tempat masing-masing, dan mereka bertemu Kembali besok di dalam kantor perusahaan.
Besoknya di PT Bahari Lestari semua karyawan dikumpulkan dan di beri arahan, serta gajian pada bulan itu dijanjikan semua karyawan gajinya dinaikan, hal itu disambut dengan keriuhan dan kegembiraan para karyawan. Lagi pula hari itu pekerjaan diliburkan dan hari itu pula bertepatan dengan hari Ulang Tahun Aruni serta mengadakan pesta kecil-kecilan. Waktu terjadi pemotongan kue aruni minta ijin dulu untuk berbicara di depan karyawannya.
“Saudara-saudara semua karyawan dan petinggi PT bahari Lestari, Hari ini aku akan berbicara tentang perjalanan hidupku dan keadaanku yang sebetulnya, di daerah ini aku bertemu dengan teman lama bahkan dapat dikatakan kekasih lamaku, dan teman lamaku Pak Bayu silahkan maju ke depan, semuanya menyambut dengan tepuk tangan yang meriah. Dan perlu diketahui bahwa Pak Bayu pada hari kemarin telah resmi menjadi pacar dan calon suamiku. Semua yang hadir menyambutnya dengan gemuruh dan penuh kebahagiaan. Disntara gemuruh kemeriahan tersebut ada seorang pasangan yang maju ke depan seorang Ibu cantik dan seseorang lelaki yang keren. Keduanya maju ke depan mendekati Bayu dan Aruni. Tiba tiba ia sudah berada didepan Aruni. Aruni begitu terkejut karena Ayah dan Ibunya sudah berada di depannya.
“Selamat Nak- selamat, Ayah dan Ibu Aruni bersalaman dan merangkulnya”.
Semua pada bengong dan Bayu pun terdiam seperti patung membisu tak kuasa berbicara apa-apa.
“Aruni ini calon mantu Papah”. Pantas kau terburu-buru dia begitu gagah dan tampan”. Akhirnya pembicaraan diambil alih oleh Pak Gunawan Ayahnya Aruni,
“Saudara-saudara yang hadir dan Aruni puriku serta nak Bayu calon mantuku, jangan heran sesungguhnya aku sudah 3 hari hadir di daerah ini, untuk memantau apa yang Anaku kerjakan, sengaja kehadiranku dirahasiahkan, supaya Aruni putriku leluasa mengambil tindakkan, Eh malah tak disangka melakukan keputusan diluar kepentingan perusahaan dan aku sengaja datang hari ini karena tau hari ini Ulang Tahun putriku, Selamat Ulang Tahun Putriku dan kegembiraanku tak disangka bahwa putriku sudah punya calon suami Nak Bayu aku sangat setuju, lagi pula Ibunya Nak Bayu masih Saudaraku dia putra dari Uaku Almarhum, dan Ibunya beberapa saat lagi akan masuk ke sini karena telah dijemput oleh pegawaiku. Tak lama kemudian masuk seorang Wanita Bersama anak kecil dan pengasuhnya. Begitu Dia masuk pak gunawan menyambutnya,
“Bibi…”
“Gunawan”
Keduanya bersalaman dan memeluknya karena memang mereka tak bertemu dan istri Gunawanpun bersalaman sambil berpelukan melepaskan kerinduan.
“Lhatlah teh Lastri itu putramu menjadi calon mantuku”
“Hah kenapa kau baru beri tau aku sekarang”
“Tak taulah aku juga baru tau”
“Lalu Lastripun berpelukan dengan putranya serta Aruni” Semua yang hadir pada heran tapi semuanya menyambutnya dengan kegembiraan’ Dan hari itu pula diumunmkan bahwa 2 hari lagi pertundangan secara resmi antara Wisnu dan Aruni. Perusahaan antara besok dan lusa diliburkan dan semuanya dihari pertuntangan wajib datang di satu aula hotel yang telah ditentukan. KLIK DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar