BERANDA

Jumat, 19 Juli 2024

MENGENAL MUHAMMAD IQBAL SEBAGAI SEORANG FILSUF DAN PENYAIR KLASIK DARI INDIA

MENGENAL MUHAMMAD IQBAL SEBAGAI SEORANG FILSUF  

DAN PENYAIR KLASIK  DARI INDIA

Muhammad Iqbal dikenal  sebagai  seorang filsup dan penyair klasik dari India, selain itu ia seorang  politisi,  besar abad ke-20  nama lengkapnya Sir Allama Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab, India, 9 November 1877 – meninggal di Lahore, 21 April 1938 pada umur 60 tahun.
MENGENAL MUHAMMAD IQBAL SEBAGAI SEORANG FILSUF   DAN PENYAIR KLASIK  DARI INDIA

RAJA SASTRA Muhammad Iqbal dikenal  sebagai  seorang filsup dan penyair klasik dari India, selain itu ia seorang  politisi,  besar abad ke-20  nama lengkapnya Sir Allama Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, Punjab, India, 9 November 1877 – meninggal di Lahore, 21 April 1938 pada umur 60 tahun.

Muhammad Iqbal yang  dikenal  sebagai seorang filsuf dan penyair klasik, ia juga seorang politisi besar hingga kini Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling penting dalam sastra Urdu, dengan karya sastra yang ditulis baik dalam bahasa Urdu maupun Persia.

Iqbal dikagumi sebagai penyair klasik menonjol oleh sarjana-sarjana sastra dari Pakistan, India, maupun secara internasional. Bukan cuma dikenal sebagai penyair, ia juga dianggap sebagai “pemikir filosofis Muslim pada masa modern”.

Buku puisi pertamanya, Asrar-e-Khudi, juga buku puisi lainnya termasuk Rumuz-i-Bekhudi, Payam-i-Mashriq dan Zabur-i-Ajam;; dicetak dalam bahasa Persia pada 1915. Di antara karya-karyanya, Bang-i-Dara, Bal-i-Jibril, Zarb-i Kalim dan bagian dari Armughan-e-Hijaz merupakan karya Urdu-nya yang paling dikenal. Bersama puisi Urdu dan Persia-nya, berbagai kuliah dan surat dalam bahasa Urdu dan Bahasa Inggris-nya telah memberikan pengaruh yang sangat besar pada perselisihan budaya, sosial, religius dan politik selama bertahun-tahun. Pada 1922, ia diberi gelar bangsawan oleh Raja George V, dan memberinya titel “Sir“.

Ketika mempelajari hukum dan filsafat di Inggris, Iqbal menjadi anggota “All India Muslim League” cabang London. Kemudian dalam salah satu ceramahnya yang paling terkenal, Iqbal mendorong pembentukan negara Muslim di Barat Daya India. Ceramah ini diutarakan pada ceramah kepresidenannya di Liga pada sesi Desember 1930. Saat itu ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Quid-i-Azam Mohammad Ali Jinnah.

Muhammad Iqbal dikenal  sebagai  seorang penyair  klasik,  politisi, dan filsuf besar Iqbal dikenal sebagai Shair-e-Mushriq  yang berarti “Penyair dari Timur”. Ia juga disebut sebagai Muffakir-e-Pakistan(“The Inceptor of Pakistan”) dan Hakeem-ul-Ummat (“The Sage of the Ummah”). Di Iran dan Afganistan ia terkenal sebagai Iqbāl-e Lāhorī (Iqbal dari Lahore), dan sangat dihargai atas karya-karya berbahasa Persia-nya. Pemerintah Pakistan menghargainya sebagai “penyair nasional”, hingga hari ulang tahunnya (Yōm-e Welādat-e Muḥammad Iqbāl) dijadikan hari libur di Pakistan. (Wikipedia)


Mengenal  4  Puisi Mohammad Iqbal

Untuk lebih mengenal beliau mari kita baca 4 puisi  beliau:

1. Nasehat Elang Pada Anaknya

Kau tahu bahwa semua elang hanya pantas bagi sesama elang:

Dengan segenggam sayap, masing-masing memiliki hati singa.

Harus berani dan hormat diri, sergaplah mangsa yang besar saja.

Jangan bersibuk dengan ayam hutan, burung meliwis dan pipit

Kecuali jika kauingin melatih kepandaianmu memburu.


Adalah hina, pengecut, tanpa berusaha mengeram

Membersihkan paruh kotor dengan mengambil makanan dari tanah.


Elang tolol yang meniru cara hidup burung pipit yang pemalu

Akan menjumpai nasib malang sebab ialah yang menjadi mangsa buruannya


Kutahu banyak elang yang jatuh dalam debu di mata mangsanya

Oleh karena mereka memilih jalan hidup burung pemakan gandum.

 

Peliharalah martabatmu hingga hidupmu bahagia

Selalulah geram, keras, berani dan kuat dalam perjuangan hidup.

Biarlah ayam hutan yang malang punya tubuh indah dan langsing


Bangunlah dirimu kokoh seteguh tanduk rusa jantan.

Apa pun kesenangan yang berasal dari kehidupan fana di sini

Datang dari hidup yang penuh keberanian, kegiatan dan kecermatan.


Nasehat berharga yang telah diberikan elang pada anaknya:

Jadikan tetesan darah kemilaumu berkilat-kilat bagaikan manikam.

Jangan kehilangan diri dalam penggembalaan seperti domba dan kerbau


Jadilah dirimu seperti nenek-moyangmu semenjak dulu.

Kuingat dengan baik betapa orangtuaku senantiasa menasehatiku begitu.

“Jangan bangun sarangmu di dahan pohon, “ ujar mereka.

“Kita para elang tak mencari perlindungan di taman dan ladang manusia.

Surga kita di puncak-puncak gunung, gurun luas dan tebing jurang.

Bagi kita haram menjemput bulir-bulir jelai dari tanah


Sebab Tuhan telah memberi kita ruang lebih tinggi yang tak terbatas.

Penduduk kelahiran angkasa yang berdiam di bumi

Di mataku lebih buruk dari burung kelahiran bumi.

Bagi elang ladang buruannya adalah karang dan batu jurang

Karang baginya adalah batu gosok untuk mempertajam cakar-cakarnya.


Kau adalah salah seorang anak kebuasan yang bermata dingin

Keturunan paling murni dari burung garuda.

Jika seekor elang muda ditantang oleh seekor harimau

Tanpa mengenal takut ia akan membelalakkan matanya.

Terbangmu pasti dan megah seperti terbang malaikat


Dalam nadimu mengalir darah raja purba puncak-puncak gunung

Di bawah kolong langit yang luas ini, kau tinggal

Martabatmu terangkat oleh kekuatan, sasaran apa pun tak ditampik oleh matamu


Kau tak boleh meminta makanan dari tangan orang lain kapan pun saja.

Baik-baiklah kau membawa diri dan dengarkan selalu nasehat yang baik dan luhur


2. Pesan kepada Bangsa Timur

Bangunlah kerajaan cinta di tempatmu berdiam

Ciptakan nama baru fajar dan malam kemilau

Tenunlah kata-katamu

Jika Tuhan melimpahimu sahabat alam dari kesenyapan mawar dan teratai

Jangan pinta kurnia dari si tukang gelas Magribi

Buatlah sendiri piala dan kendimu dari tanah lempungmu

Lagukan bagai buah anggur di tangkainya

Buatlah minuman darinya

 

3. Harapan Kepada Pemuda

Aku harapkan pemuda inilah yang akan sanggup membangunkan zaman yang baru memperbaru kekuatan iman menjalankan pelita hidayat

menyebarkan ajaran khatamul-anbiya’

menancapkan di tengah medan pokok ajaran Ibrahim

Api ini akan hidup kembali dan membakar

jangan mengeluh jua , hai orang yang mengadu

Jangan putus asa , melihat lengang kebunmu

Cahaya pagi telah terhampar bersih

Dan kembang-kembang telah menyebar harum narwastu


Khilafatul-Ard akan diserahkan kembali ke tanganmu

Bersedialah dari sekarang

Tegaklah untuk menetapkan engkau ada

Denganmulah Nur Tauhid akan disempurnakan kembali

Engkaulah minyak atar itu , meskipun masih tersimpan dalam

kuntum yang akan mekar

 

Tegaklah, dan pikullah amanat ini atas pundakmu

Hembuslah panas nafasmu di atas kebun ini

Agar harum-harum narwastu meliputi segala

Dan janganlah dipilih hidup ini bagai nyanyian ombak

hanya berbunyi ketika terhempas di pantai

Tetapi jadilah kamu air-bah , mengubah dunia dengan amalmu


Kipaskan sayap mu di seluruh ufuk

Sinarilah zaman dengan nur imanmu

Kirimkan cahaya dengan kuat yakinmu

Patrikan segala dengan nama Muhammad

BACAAB LAINNYA 

4. Nyanyian Waktu

Aku derita mahupun penawar

Kesederhanaan mahupun kemegahan.

Aku pedang yang menghancurkan

Aku mata air kekekalan

Aku api yang membinasakan

Aku taman kebaqaan

Pertentanganku nyata

(Anggaplah itu tipu-muslihat):

Berubah selalu, diam senantiasa

Tak berubah dalam dada yang berubah.

Seperti jiwa manusia aku tak terikat

Pada lambang-lambang bilangan-

Aku tak terikat pada masa dan keluasan

Pada pergantian dan tahun kabisat

Kau adalah rahasia terpendam dalam dirimu

Aku adalah rahasia dari wujudmu.

Aku hidup karena kau memiliki jiwa

Dan tempat tinggalku adalah kesendirian jiwamu

KLIK DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...