BERANDA

Rabu, 31 Juli 2024

30 DAFTAR NOVEL BAHASA SUNDA YANG PENUH PESAN MORAL DAN SANGAT BAIK UNTUK DIBACA

30 DAFTAR NOVEL BAHASA SUNDA YANG PENUH PESAN MORAL 
DAN SANGAT BAIK UNTUK DIBACA

30 daftar novel bahasa Sunda yang penuh pesan moral dan sangat baik dibaca 30 daftar novel bahasa Sunda ini  dapat menjadi alternatif kegiatan pada akhir pekan, terutama bagi kamu yang menyukai sastra Sunda. di sini saya ulas 30  judul terbaiknya novel tersebut

30 DAFTAR NOVEL BAHASA SUNDA YANG PENUH PESAN MORAL  DAN SANGAT BAIK UNTUK  DIBACA

rajasastra-us.blogspot.com  30 daftar novel bahasa Sunda yang penuh pesan moral dan sangat baik dibaca 30 daftar novel bahasa Sunda ini  dapat menjadi alternatif kegiatan pada akhir pekan, terutama bagi kamu yang menyukai sastra Sunda. di sini saya ulas 30  judul terbaiknya novel tersebut

Terdapat ragam tema novel yang digandrungi oleh sejumlah orang, mulai dari , novel sejarah,  novel dengan tema percintaan, pendidikan, hingga novel dengan bahasa daerah.Berbicara karya sastra berbahasa daerah, novel bahasa Sunda merupakan satu dari sekian banyak buku yang disukai oleh masyarakat, khususnya di kawasan Jawa Barat.

Tidak hanya itu, setelah selesai membacanya, kamu juga dapat meresensi novel bahasa Sunda tersebut dan mendiskusikannya dengan teman-teman, lo.

Nah, selain novel, ada pula berbagai cerita pendek alias carpon Sunda yang layak untuk kamu baca karena memiliki cerita menarik.

30 daftar novel bahasa Sunda yang penuh pesan moral dan sangat baik dibaca. Lantas, apa saja cerita  novel bahasa Sunda terbaik yang layak untuk dibaca dan mengandung pesan positif di dalam isinya?


Daftar 30 Novel Bahasa Sunda Terbaik

30 daftar novel bahasa Sunda yang penuh pesan moral dan sangat baik dibaca adalah sebagai berikut

1. Baruang Ka Nu Ngarora – D.K. Ardiwinata

  • Judul Baruang Ka Nu Ngarora.Pengarang  Kanduruan Ardiwinata (D.K. Ardiwinata) 
  • Novel yang dalam bahasa Indonesia berarti Racun untuk Orang-orang Muda ini menceritakan tentang kehidupan dan adat istiadat masyarakat Sunda pada era kekuasaan kolonial Belanda.
  • Secara umum, isi dari cerita dalam novel Sunda ini menggambarkan sistem masyarakat feodal, terlebih gerak-gerik pribumi yang terbatas.

Judul: Baruang Ka Nu Ngarora
Pengarang: D.K Ardiwinata
Penerbit: Kiblat Buku Utama
Bentuk: Novel fiksi Sunda
Targe pembaca: Umum

2. Rasiah Nu Goreng Patut – Soekria/Joehana

  • Novel bahasa Sunda berjudul Rasiah Nu Goreng Patut menceritakan tokoh Karnadi yang digambarkan sebagai orang miskin yang pekerjaannya sebagai pemburu katak.
  • Kendati digambarkan sebagai sosok yang buruk rupa dan telah memiliki istri, tetapi ia masih mempunyai hasrat menikah lagi.
  • Dengan segala akal bulusnya, ia pun mempersunting perempuan jelita dengan cara menyamar menjadi sosok orang kaya.
  • Pada akhir cerita, semua kebusukannya terbongkar dan Karnadi mati bunuh diri.

Judul: Rasiah Nu Goreng Patut
Pengarang: Soekria/Joehana
Penerbit: Kiblat Buku Utama
Bentuk: Novel fiksi Sunda
Target pembaca: Umum

3. Manehna – Syarif Amin

  • Syarif Amin merupakan pengarang yang dikenal produktif menelurkan sejumlah karya  berbahasa Sunda
  • Pada novel Sunda Manehna ini, Syarif Amin menggambarkan seorang pemuda yang patah hati lantaran tidak jadi menikah dengan sang kekasih.
  • Kegagalannya ini disebut-sebut karena tokoh utama yang digambarkan sebagai seorang pemuda tidak bisa memanfaatkan momentum dengan baik.

Judul: Manehna
Pengarang: Sjarif Amin
Penerbit: Kiblat Buku Utama
Bentuk: Novel Sunda
Target pembaca: Umum

4. Si Bedog Panjang – Ki Umbara

  • Ki Umbara dikenal sebagai salah satu pengarang yang memberikan kontribusi besar terutama dalam perkembangan sastra Sunda, mulai dari  bahasa Sunda hingga carpon Sunda yang bisa dibaca dalam berbagai medium.
  • Selain carita pondok, pria dengan nama asli H. Wiredja Ranusulaksana ini juga membuat beberapa novel antara lain Dewi SriBeja ti Manehna, hingga Si Bedog Panjang.
  • Si Bedog Panjang sendiri memiliki pesan untuk tidak berburuk sangka terhadap orang lain.

5. Novel Bahasa Sunda Laleur Bodas – Samsu

  • Novel bahasa Sunda berjudul Laleur Bodas menceritakan sosok Basri dan Lili yang mempunyai watak baik.
  • Singkat cerita, kedua sosok tersebut memergoki Didi dan Sumarni, dua tokoh lain dalam novel ini. Akan tetapi, di tengah balas dendam Didi dan Sumarni kepada Basri dan Lili, sosok Laleur Bodas yang misterius selalu menyelamatkan Basri dan Lili.

Judul: Laleur Bodas
Pengarang: Samsu
Penerbit: Kiblat Buku Utama 

6. Numbuk di Sue – Moh. Ambri

  • Novel bahasa Sunda berjudul Numbuk di Sue karya Moh. Ambri menggambarkan suasana kehidupan tiga remaja dalam perjalanan darat dari Bandung menuju pantai Cilauteureun, Garut.
  • Inti dari cerita ini memberikan pesan apa pun rintangan yang dihadapi, seseorang yang bersungguh-sungguh bisa mewujudkan keinginannya.

Judul: Numbuk di Sue
Pengarang: Moh. Ambri
Penerbit: Kiblat Buku Utama

Nah, selain novel-novel bahasa Sunda di atas, masih ada beberapa novel dan carita pondok lainnya yang bisa kamu baca. 

7. Pangeran Kornel – R. Memed Sastrahadiprawira

Judul Buku: Pangeran Kornel
Pengarang: R. Memed Sastrahadiprawira
Penerbit: Kiblat Buku Utama

8. Ngawadalkeun Nyawa – Moh. Ambri

Judul Buku: Ngawadalkeun Nyawa
Pengarang: Moh. Ambri
Penerbit: Kiblat Buku Utama

9. Panganten – Deden Abdul Aziz

Judul Buku: Panganten
Pengarang: Deden Abdul Aziz
Penerbit: Kiblat Buku Utama

10. Pipisahan – R.A.F

Judul Buku: Pipisahan
Pengarang R.A.F
Penerbit: Kiblat Buku Utama

11. Kabungbulengan

Pengarang: Bastaman, H.D
Penerbit dan tahun terbit: Pustaka Jaya, 2013
Deskripsi fisik: 167 halaman, 21 cm
Bentuk: Novel Sunda
Target pembaca: Umum

12. Dalingding Angin Janari

Pengarang: Usep Romli H.M.
Penerbit dan tahun terbit: Kiblat Buku Utama, 2019
Deskripsi fisik: 68 halaman, 21 cm

13. Potret

Novel Sunda berjudul Potret bercerita tentang latar kehidupan kota kaya di tatar Sunda sebelum perang.

Ahmad Bakri, sang pengarang, menggambarkan perilaku beberapa pria yang cruk-crek menikah dengan orang-orang yang menghitung, kemudian pergi setelah mempunyai anak.

Dalam penceritaan, Ahmad Bakri sangat berhati-hati, tetapi dalam beberapa dialog percakapakannya ramai nan lucu.

Pengarang: Ahmad Bakri
Penerbit dan tahun terbit: Kiblat Buku Utama, 2014
Deskripsi fisik: Fiksi Sunda
Bentuk: Fiksi Sunda
Target pembaca: Umum

14. Galuring Gending

Pengarang: Tatang Sumarsono

Penerbit dan tahun terbit: Kiblat Buku Utama, 2001
Deskripsi fisik: 336 halaman, 21 cm
Bentuk: Fiksi Sunda
Target Pembaca: Umum

15. Abu Nawas Saembara

Pengarang: Rachmat M. Sas Karana
Penerbit dan tahun terbit: Kiblat Buku Utama, 2018
Bentuk: Fiksi Sunda
Target pembaca: Umum

16. Saeni

Pengarang: Hadi AKS
Penerbit dan tahun terbit: Kiblat Buku Utama, 2014
Deskripsi fisik: 151 halaman, 21 cm
Bentuk Novel Sunda
Target pembaca: umum

17. Samagaha di Salakanagara

Pengarang: Sulaeman
Penerbit dan tahun terbit: Kiblat Buku Utama, 2013
Deskripsi fisik: 64 halaman, 21 cm
Bentuk: Novel Bahasa Sunda Pendek
Target pembaca: umum

18. Hate Awewe

Pengarang: Risnawati
Penerbit dan tahun terbit: Kiblat Buku Utama, 2011
Deskripsi fisik: 209 halaman, 21 cm
Bentuk: Fiksi Sunda
Target pembaca: Kelompok Khusus

19. Saembara di Mantili

Pengarang: Hidayat Soesanto
Penerbit dan tahun terbit: Kiblat Buku Utama, 2012
Deskripsi fisik: 79 halaman 18 cm
Bentuk: Fiksi Sunda
Target pembaca: Umum

20. Bajigur Kana Henpon

Pengarang: Wahyu Heriyadi
Penerbit dan tahun terbit: Kentja Press, 2016
Deskripsi fisik: 70 halaman, 20 cm
Bentuk: Carpon Sunda
Target pembaca: Umum

21. Jangji Asih

Pengarang: Aam Amilia
Penerbit dan tahun terbit: Kiblat Buku Utama, 2017
Deskripsi fisik: 45 halaman, 21 cm
Bentuk: Fiksi Sunda
Target pembaca: Umum

22. Diwadalkeun ka Siluman

Pengarang: Ki Umbara
Penerbit dan tahun terbit:Kiwari, 1965
Deskripsi fisik: 80 halaman, 18 cm
Bentuk: Fiksi
Target pembaca: Umum

23. Sasakala Maribaya

Pengarang: Akub Sumarna
Penerbit dan tahun terbit: Geger Sunten, 2018
Deskripsi fisik: 48 halaman, 23 cm
Bentuk: Fiksi
Target pembaca: Umum

24. Patepung di Bandung

Pengarang: Drs. Taufik Faturohman
Penerbit dan tahun terbit: Geger Sunten, 2018
Deskripsi Fisik: 112 halaman, ilustrasi, 23 cm
Bentuk: Fiksi Sunda
Target pembaca: Umum
BACAAN LAINNYA:

25. Sabalakana

Pengarang: Dadan Sutisna
Penerbit dan tahun terbit: Pustaka Jaya, 2013
Deskripsi: 344 halaman, 21 cm
Bentuk: Fiksi Sunda
Target pembaca: Umum

26. Bentang Hariring

Pengarang: Dian Hendrayana
Penerbit dan Tahun Terbit: Geger Sunten (Bandung), 2018
Deskripsi Fisik: 68 halaman, ilustrasi 24 cm
Bentuk: Fiksi Sunda
Target Pembaca: Umum

27. Prabu Anom Jayadewata

Pengarang: Yoseph Iskandar
Penerbit dan Tahun Terbit: Kiblat Buku Utama, 2020 cetakan II
Deskripsi Fisik: 95 halaman, 21 cm
Bentuk: Fiksi Sunda
Target Pembaca: Anak sekolah dasar

28. Deming Janggala

Pengarang: Tatang Sumarsono
Penerbit dan Tahun Terbit: Geger Sunten (Bandung), 2019
Deskripsi Fisik: 232 halaman, ilustrasi 24 cm
Bentuk: Fiksi Sunda
Target Pembaca: Umum

29. Sasalad: Sempalan Epidemi di Tatar Garut

Pengarang: Dadan Sutisna
Penerbit dan Tahun Terbit: Dunia Pustaka Jaya, 2020
Deskripsi Fisik: 324 halaman, 21 cm
Bentuk: Novel Sunda
Target Pembaca: Umum

30. Carita Budak Yatim

Pengarang: Hanapiah, R.
Penerbit dan Tahun Terbit: Kiblat Buku Utama, 2015
Deskripsi Fisik: 128 halaman, 21 cm
Bentuk: Fiksi
Target Pembaca: Umum

Semoga ulasannya bermanfaat,  KLK DI SINI


Sunting-sunting Berbagai sumber

Selasa, 30 Juli 2024

KESEPIAN YANG MELANDA KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SEBUAH PUISI

 KESEPIAN YANG MELANDA KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SEBUAH PUISI

KESEPIAN YANG MELANDA KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SEBUAH PUISI

rajasastra-us.blogspo.com  Kesepian adakalanya melanda perasaan manusia , terkadang menimbulkan  perasaan rindu yang sulit dibendung. Kesepian dan kerinduan bisa membuat rasa resah, gelisah pusi bisa dengan  intim melukiskan rasa rindu yang mendalam  hingga mampu menyudutkan  rasa ingin bertemuan dengan orang yang disayanginya  melalui bahasa permajasan. Bahasa pengucapan dan kata-diksi dalam  puisi-puisi mungkin tak dapat dipahami secara lahiriah, penulis biasanya  ingin membebaskan kata-kata dari beban yang menimpa pikirannya, meskipun kadang sulit diterima pemikiran kebanyakan orang.

Puisi yang baik  memiliki kedalaman  makna yang tak seluruhnya bisa ditembus. Misalnya  dengan memanggil-manggil Kekasih hingga kata-katanya terasa bergaung dan mengalunkan gema eksistensialis yang bergelora.

Puisi bisa saqja hanya iimajinasi tentang pribadinya sendiri. Tapi, pembaca umum menganggap itu sebuah karya yang fenomenal. Dalam puisi di bawah ini  pengarang mengambarkan sebuah perasaan sepi, yang menyelimuti hatinya.

Selsamat mengapresiasi puisi di bawah ini:

SEPI DI LUAR SEPI DI HATI SEPI DI DALAM DADA

(Undang Sumargana)


Sepi di di hati sepi luar sepi di dalam rasa 

Sepi memintalnya di dalam dada

Di dalam hujan jarinya merajut kemarau

Pohon rimbun diguyur udara dingin

adakah esok hari kan menebar asa 

tanah  gersang bisa  menumbuhkan  padi



Sepi di di hati sepi luar sepi di dalam rasa 

ada bayangan yang meringkuk membidik resahku

ia yang datang  mengetuk-ngetuk jantungku 

yang menyembunyikan suburnya benih cinta

ingin sekali  membenamkan benih rasa  di dadamu

kurapalkan nyanyian rindu yang mengalir dalam rimbun doadoa

aku takkan pernah selesai mengundangmu

dalam penjamuan kecil  degup jantungku

BACA JUDUL YANG BERKAITAN DENGAN  PUISI PUISI LAINNYA:

  1. Jangan biarkan rohani dalam kekosongan
  2. Dari Sebuah Perjalanan panjang
  3. Dina Amparan Sajadah

sebuah ingin yang menjadi angan

dan angan yang menjelma angin.


selamat tinggal rindu

rasanya ingin sekali  aku menghapusmu

biar ku simpan  menjadi kenangan


dalam airmata waktu: merindukan tuturmu.

Dalam tubuh hujan yang mengguyur basah

hujan perasaan  yang luruh dalam derai air mata kita

waktu itu, matahari , mendadak menitipkan rasa cemburu


yang tenggelam dalam dalam seduhan kopi hangat dan wangi

Sekarang matahari telah menemukan mata air sendiri

Lalu  setelah kita Lelah mengejar matahari yang tak kunjung berhenti 

Kita berusaha  dengan perlahan menghapus hujan

Merasakan hangatnya pelukan dalam napas  kopi panas 

Dalam tegukan penuh rasa  tanpa memecah cangkirnya yang sepi

Downloade raja Sasta di sini 


Tasik Selatan, 06 Juli 2023




Senin, 29 Juli 2024

JANGAN BIARKAN ROHANI DALAM KEKOSONGAN

 JANGAN BIARKAN ROHANI DALAM KEKOSONGAN

JANGAN BIARKAN ROHANI DALAM KEKOSONGAN

rajasastra-us.blogspot.com Diksi-diksi yang digunakan dalam puisi mungkin tak dapat difahami secara lahiriah, memang kita harus menyadari keterbatasan kata yang diungkapkan agar bisa menggambarkan alusia dari perasaan.  Kepiawian  menghadirkan majas dalam sebuah puisi, memang merupakan modal utama seoran penyair. Ketika seorang penyair berani puitik   dan rasa haus estetikanya telah memuncak mungkin tak akan bisa dikekang oleh penguasa tangan besi sekalipun

Dalam puisi di bawah ini penulis mencoba berfilsafat dengan alam  agar kekosongan rohani terisi, sehingga tifu daya yang mengacaukan fikiran dapat teratasi.

Selamat membaca dan mengapresiasi


JANGAN BIARKAN ROHANI DALAM KEKOSONGAN


Jangan takut datangnya hujan dan badai

Hadapilah dengan keteguhan hati

Sebab hujan dan badai pasti mereda

Sambutlah Pelangi yang mempesona

Dengan pedaran keindahan setiap sudut rasa

Sadarlah  takutlah pada pesona yang datang

Sebab hakekatnya pesona indah  tipu yang  menguasai  hati 

dan  pikiran tentang keindahan  adalah  fartamogana


Jangan andalkan menentang badai dengan kekuatan

Lihatlah pohon beringin yang kokoh tak bisa menahan badai

Belajarlah pada rumput kecil yang tumbuh dipinggir jalan

Datangnya badai hanya merendah ke dasar tanah

badai berlalu dia  dapat berdiri Kembali

belajar dari lautan, apapun yang datang dari sungai dia terima

jika tak sesuai dihempaskan ke tepi pantai.


Jangan biarkan ruhani dalam kekosongan

Tipu daya syetan akan melumpuhkan akal sehatmu

Jangan sia-siakan usia beliamu dengan rasa manis  

kemanisan hanya fata morgana yang membutakan hatimu

Ketika kita mengikhlaskan pada jalan yang tak kita kehendaki

Itulah wujud ibadahyang menjadi tolok ukur untuk dicatat

Bukan lamanya kau ambil ruku namun hati penuh berdusta

Atau berkalung sorban, dan berhias tasbih diantara jemari

Ahlak terpuji bukan penguasaan dalail untuk disombongkan

Tapi ahlak terpuji adalah ketetapan hati, terwujud dalam prilaku

BACA LAINNYA:

Teguhkan cinta kita, jangan terlalu sering menangisi takdir

Hidup ini akan iri pada mati jika mati dalam ridha Illahi

Seruling kehidupan yang ditiupkan akan sampai ke puncak Nurani

Jika keikhlasan selalu menetap dalam kesucian hati

Kata-kata akan tersemat dalam senja yang tenggelam

Maka keluarlah dari angan 

yang terlalu sempit untuk menumpakan hati

badan melambung rasa pada senja yang samar

menuntun fikir membawa angan pada kuasa-Mu




DINA AMPARAN SAJADAH

 

DINA AMPARAN SAJADAH

(Kenging Undang Sumargana)

 

DINA AMPARAN SAJADAH


rajasastra-us.blogspot.com 


Dina ramo-ramo langit


Aya carita nu kungsi karandapan


Nepikeun pirang-pirang kahayang


Carita  lampah ditulis dina amparan sajadah

 

Séah angin kapireng ngahudang bangbaluh kalbu

Nyeuit ngagerihan haté nu pinuh ku ka simpe

Ya Allah, ……………….Ya nabiyuloh

Salira nu tos mukakeun panto peuting.

tos lami kuring teu nepangan salira

ninggalkeun langit nu geus teu baranang.

Titereb na lautan masiat

Dina simpena peuting

Aya sora aweuhan  naratas  langit

Aya gerentes doa nu  ngagalindeng

Aya keclak talaga cimata nu wening

Mugia  nafas angin nu ngahiliwir

Muragkeun dosa sanajan sakeprul sakeprul

 

Mugia panto ijabah masih muka Ya Rob

Sangkan diri teu lamokot

Ku dosa nu geus ngalimpudan

Wanci janari pruspris girimis

Mangsa panto langit ngablakeun lawang ijabah

Ti dieu dina sajadah nu cipruk citangis

Kuring namprakeun dua panangan

Mugia gusti niupkeun banyu kahuripan

Ka raga nu geus rangsak ku dosa

 

Tasik Pakidulan 17 Pebruari 2023


NA NGEBRAKNA CAHYA  PURNAMA

(Kenging : Undang Sumargana)

 

Na ngebrakna cahya purnama

Aya pasini matotoskeun janji

Na hiliwirna angin peuting

Disaksi  kiceup tina rapangna bentang

Ramo urang harita teh  patarema

Cumarita dibareng getering rasa

 

Jungjunan ……!

Kembang asih harita nu ngarandakah

Dina galih duriat  muru balebat

Aya cinta ngagalura

Ngendeurkeun sakujur sukma

Kasaksi cahya purnama

Urang silanglang na mega bodas

Mega  harepan

Sili simbeuh ku  banyu kadeudeuh

Na galih rasa kembang duriat

 

Tasik Pakidulan 17 Pebruari 2023

 

SIRUNG KANYAAH

Kenging : Undang Sumargana

 

Jungjunan ……!

Akang harita nyoba ngaitkeun ruruhit raga

Sabada  ngangkleung na sesebitan kasedih

Ti harita  jangkar  ngait  morek  pukah

Na  darmaga kanyaah nu moal laas


Angin laut di santolo  motah

Meupeuskeun ombak na batu karang

Basa panon poé séséléké

Rék ngoréhan dasar haté

Nu keur ngangkleung na sawangan

Horeng haté terus cumantél

Nunggu sakotret cahya kahéman

Nu haat datang mawa kanyaah

Nancebkeun binih harepan

Sugan jadi na galih asih kembang duriat

 

Na lengkob haté

Sisi galura liuh, na weningna galih ati

Binih kanyaah

Sirungna terus ngarandakah.

Ka tiruk jamparing asih

Horeng siki harepan

Moal laas  disontrolan  moreretna panas poe

 

Santolo ,  17 Januari 2017

BACAAN LAINNYA:

TAPAK LENGKAH NU KARANDAPAN

Kenging : Undang Sumargana

 

Angin lilimbungn melenoykeun dahan harepan

Nu masih nyangsang na regang-regang kamelang

Seah ommbak ngabula-bali mangpengkeun katineung

Nu kandeg na ranggeman tangtungan batu karang.

Sora tonggérét nyereset ngageret hate

Dina léngkah panineungan nu datang ngalelewaan

Aya kasimpé nyaliara dina rasa

Nu nyelap na tapak-tapak lengkah nu karandapan

Budah ombak budah lambak

Nu napak na bobodas hate

Muru tungtung waktu

Najan udagan jauh tina tetekon

Ieu jirim ngudag jisim

Na tangtungan nu ngalanglayung

Bongan teu pageuh nyekel tetekon

Hirup loba ngaropea lamaran dosa

Ngalalakon na heab pangajak syetan

 

Tasik pakidulan, ditulis 16 Mei 2017

 

WARTA JANARI  KEUR JUNGJUNAN

(Kenging : Undang Sumargana)

 

Junjunan………!

lengkah akang  poe ieu

jadi  kaneg gandrung dina liliwungna cahya balebat.

Tapi sakumaha pait peuheurna kahirupan

Akang nikreuh taya batur pakumaha

 

Junjunan……...!

Dina ciprukna ibun janari

Na rarambu peuting handapeun bitis langit

Sukma akang ngarajah dina lapad doa kamaslahatan

Sangkan hirup tinemu bagja samemeh nyawa diusir raga

 

Junjunan ……...!

Sanajan gebyarna cahya langit kasaput halimun

Tapi akang yakin cahya Allah welas asih

Nu bakal nyaangan ka umat sajagat buana

KLIK DI SINI

 

Tasik pakidulan, ditulis 16 Mei 2017

Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...