BERANDA

Selasa, 23 Juli 2024

PENDEKAR SAKTI BAYU SAMUDRA DARI PANTAI SDELATAN (Seri Sepasang Rajawali Sakti Dari Gunung Galunggung Bagian 1)

SEPASANG RAJAWALI SAKTI 
DARI GUNUNG GALUNGGUNG

(Bagian 1)
Kehadiran Bayu di Gunung Galunggung memberikan warna tersendiri dan kegembiraan bagi semua anggota Padepokan Jejer Galunggung, mereka merasa bangga dengan kehadiran sepasang Pendekar Kembar yang di juluki Sepasang  Rajawali Sakti dari Gunung Galunggung. Dan nama Padepokan Jejer Galunggung telah tersiar ke mana-mana, membuat para pendekar dari luar berdatangan terutama mereka penasaran ingin menguji kesaktian Sepasang Rajawali Sakti dari Gunung Galunggung.

Cuplikan Akhir Cerita Yang Lalu

rajasastra-us.blogspot.com Selanjutnya giliran Ayu lestari memeragakan jurusnya, kebetulan dalam jarak 20 meter ada pohon besar yang berdiri, ayu menyuruh semua menjauh dari pohon tersebut, setelah aman Ayu Lestari merentangkan tangannya ke depan tak lama kemudian ia melontarkan pukulan jarak jauh kea rah pohon tersebut, sinar panas keluar dari tangannya.

“Pukulan Galura Laut Kidul” Dari tangannya melesat sinar warna kebiruan menuju pohon besar, pohon itu sampai rantingnya hangus dan selang beberapa detik merosot ke bawah jadi gunukan abu halus, semua yang hadir terbelalak melihat semua pohon jadi keprulan debu yang halus, mereka pada yakin Ayu lestaripun bukan gadis sembarangan. Pantas saja dia diberi gelar sepasang “Rajawali Sakti” KLIK DI SINI 

“Para Pembaca yang Budiman cerita selanjutnya bersambung dalam Episode

“Sepasang Rajawali Sakti Dari Gunung Galungung (Bagian 1)”

SEPASANG RAJAWALI SAKTI 
DARI GUNUNG GALUNGGUNG

(Bagian 1)
Kehadiran Bayu di Gunung Galunggung memberikan warna tersendiri dan kegembiraan bagi semua anggota Padepokan Jejer Galunggung, mereka merasa bangga dengan kehadiran sepasang Pendekar Kembar yang di juluki Sepasang  Rajawali Sakti dari Gunung Galunggung
SEPASANG RAJAWALI SAKTI  DARI GUNUNG GALUNGGUNG

Kehadiran Bayu di Gunung Galunggung memberikan warna tersendiri dan kegembiraan bagi semua anggota Padepokan Jejer Galunggung, mereka merasa bangga dengan kehadiran sepasang Pendekar Kembar yang di juluki Sepasang  Rajawali Sakti dari Gunung Galunggung. Dan nama Padepokan Jejer Galunggung telah tersiar ke mana-mana, membuat para pendekar dari luar berdatangan terutama mereka penasaran ingin menguji kesaktian Sepasang Rajawali Sakti dari Gunung Galunggung. Dan hari itu Padepokan Jejer Galungung di datangi 2 pendekar yang ngakunya datang dari pulau sebrang dari Gunung Krinci, kedatangan mereka dengan cara baik-baik dan bertingkah sopan, sehingga disambut para penghuni Padepokan dengan sopan juga.

“Maaf Ki sanak aku ingin bertemu dengan pendekar yang bergelar Sepasang Rajawali Sakti. 

“Untuk apa kau bertemu dengan tuanku?”

“Antarkan saja jangan banyak tanya!”

Kebetulan pada waktu itu Bayu sedang berada dekat pintu gerbang Padepokan, segera menghampirinya”.

“Tuan ingin bertemu dengan Pendekar Rajawali Sakti?”

“Ya Bocah, segera antarkan aku!”.

“Baik tuan yu aku tunjukkan”.

Kedua Pendekar itu dibawa ketempat pertemuan, dia tidak menyadari bahwa orang itulah yang dia tanyakan. Setelah menempatkan kedua tamu itu Bayu segera menghampiri adiknya Ayu Lestari, dan keduanya telah berdandan mengenakan pakaian yang dianugrahkan pada waktu pemberian gelar.

Kedua tamu itu telah dijamu dengan makanan dan minuman tradisonal yang menjadi ciri khas Gunung Galunggung. Sayat Bayu Samudra dan Ayu Lestari menghampirinya, dia tidak percaya bahwa sala satu pendekar yang ia temui adalah yang mengantarkannya tadi.

“Pagi Ki Sanak berdua, maafkan akua gak lambat menemuinya”.

“Pagi Pendekar, benarkah kau orang yang aku tuju?” dua pendekar itu merasa tidak percaya karena Pendsekar yang bergelar Sepasang Rajawali Sakti dari Gunung Galunggung begitu muda, namunn kewibawannya dan pancaran kesaktiannya sudah mulai terasa.

“Perkenalkan aku Bayu Samudra, dan ini adikku Ayu Lestari, yang mendapat gelar Sepasang Rajawali  dari Gunung Galunggung”.

“Perkenalkan aku Angga Dipa dan ini adiku Wisnu Dipa dari Gunung kerinci, orang menyebutku Sepasang Cameti api dari gunung Kerinci , langsung saja pada pokok masalah, kehebatan Sepasang Pendekar  Rajawali  dari Gunung galunggung sudah banyak didengar di sebrang aku penasaran ingin mencoba sampai dimana kehebatannya”. Dia berkata dengan sopan tapi tersimpan rasa kepongahan dan merendahkan lawan bicaranya. 

“Oh begitu, tidakah ad acara lain tak usah menjajal kehebatan masing-masing?”

“Sudahlah tak usah basa-basi, ikut saja kelapangan yang luas?”.

Rupanya teman yang satunya sudah tidak sabar, dia meloncat menuju lapangan diikuti oleh lawan bicaranya.  Bayu Samudra dan Ayu pun sudah meloncat dengan seperti terbang dengan kecepatan yang luar biasa. Sehingga ia terlebih dulu telah berada di lapangan yang luas.

Melihat lawannya telah berada di lapang terlebih dahulu, dua Pendekar dari Gunung Kerinci, sudah bisa dipastikan bahwa lawannya bukan pendekar sembarangan.

“Terimalah seranganku?” dia menyerang dengan kecepatan tinggi, tapi hanya mengenai angin, sebab Bayu lawannya menghilang dan sudah tertawa di belakangnya.

“Jangan tergesa-gesa sobat, nih aku ada dibelakangmu”. Bayu hanya berkelit dengan kecepatan yang tak dapat diikuti oleh mata.

Lawannya melakukan serangan susulan dengan menebarkan hawa panas, sebaliknya Bayu membendungnya dengan menggunakan jurus Badai Salju menimpa Bumi, akibatnya Hawa panas yang tadi ditebarkan musnah dan hawa dingin menyelimuti pendekar dari Gunung kerinci.

Ditempat lain Ayu lestari sedang diserang lawan habis-habisan, tapi ia bergerak lincah jangankan serangan itu menyentuhnya, malah membuat lawannya kesal dan emosi.

“Hemh gadis Jelita, jangan terus berkelit, terimalah jurusku Rahwana merangkul Sinta”, lawan Ayu berubah badannya jadi besar dan tangannya terpentang lebar, melihat keadaan lawannya Ayu Lestari tidak panik, Ia cepat menggunakan jurus pernahanan “Karang menahan Gelombang, akibatnya lawannya terpental dengan keras ke Belakang beberapa meter dan akhirnya jatuh dengan posisi terlentang, badannya Kembali ke semula dan merasakan sakit akibat terbanting tadi”.

“Hahaha…kau seperti anak kecil yang minta peremen malah berguling di tanah” Ayu lestari memanas-manasi lawan.

Lawan Bayu yang baru saja mengatasi rasa dinginnya, langsung saja menyerang dengan Jurus Harimau kerinci menerkam lawan, desertai dengan auman yang keras dengan pengerahan tenaga dalam yang tinggi, membuat orang yang sudah pada menyaksikan bergidik ketakutan. Badannya berubah menjadi harimau besar dengan taring dan kuku yang tajam. 

“Auummm”, terkaman itu begitu cepat tapi bayu hanya menghindar dengan jurus raja kera mengecohlawan.

BACAAN LAINNYA:

“Auum” Kembali menerkam dengan cepat, kali ini bayu hanya diam sambil meletakan telapak tangannya di dada. Semua orang mengira bahwa kali ini badan Bayu akan dikoyak-koyak oleh taring dan kuku tajam dari harimau jelmaan pendekar dari Gunung kerinci. Tapi yang terjadi sebaliknya Harimau itu mental beberapa  meter, seolah menabrak benda keras, dalam keadaan jatuh tertelungkup dan meringis kesakitan. Akhirnya harimau itu berubah ke wujud semula dan meringis kesakitan. 

“Sudahlah kawan tak perlu ada pertumpahan darah diantara kita”

“Hemmh jangan dulu sombong kau anak muda, apa kau ketakutan?”

“Maaf taka da rasa takut pada diriku kecuali oleh Allah, hanya yang tak kuharapkan pertarungan yang sia-sia”.

“Baik pertarungan ini kuhentikan, hanya kau berikan adikmu untuk ku jadikan istri”.

“Bangsat tiba-tiba Ayu lestarti yang sudah melumpuhkan lawannya langsung menyerang, Dengan Jurus Gelombang Samudra menghantam karang?” Untung saja Bayu segera menyelamatkan lawannya dengan cara menyambar dengan kecepatan 3 kali kecepatan badai. Serangan tersebut hanya mengenai batu besar yang akibatnya batu tersebut melorot jadi keprulan debu. 

Melihat kehebatan jurus tersebut kedua pendekar dari kerinci itu nyalinya jadi ciut, ia sadar bahwa ke dua pendekar itu bukan tandingannya. Apa lagi ia telah diselamatkan oleh Bayu lawannya tadi.

Akhirnya kedua pendekar itu menunduk lesu dengan rasa malu dan rasa segan yang menyelimuti hatinya.

“Terima kasih pendekar kau telah selamatkan nyawaku, aku sekarang yakin bahwa gelar Sepasang Rajawali Sakti dari Gunung galunggung bukan omong Kosong, tapi sepasang pendekar hebat yang sulit tandingannya”.

“Kakak kenapa kau selamatkan pendekar bermulut busukitu?”

“Sudahlah Ayu tak perlu berlebihan, biarlah mereka untuk menikmati hidupnya” Ayu Lestari akhirnya emosinya surut, mendengar kata bijak kakaknya”. 

“Ialah Ayu biarlah mereka menjadi sahabat kita” Wijana menimpalinya, dan mendengar perkataan Wijana akhirnya menyejukkan Kembali hati Ayu”

Akhirnya kedua pendekar itu di bawa ke balai Padepokan, luka-luka di badan mereka diobati sehingga sembuh dengan cepat. Kedua pendekar itu malah dijamu dan disediakan tempat peristirahatan.

Meraka pada mengumpat dalam hati

“Sepasang Pendekar Muda yang hebat, berbudi luhur, jauhdari kesombongan, apa lagi dengan kemampuan ilmunya yang begitu hebat dengan usianya yang masih belia. Hal itu membuat hatinya bagitu tulus dan malu karena selama ini merasa dirinya paling kuat.

“Dik selama ini kita terlalu sombong terlalu membanggakan kemamampuan diri kita, padahal dibandingkan 2 Pendekar Rajawali kita taka da apa-apanya”.

“Ya, Kak malu aku merasakan keluhuran budi mereka dan keramahankeramahan penghuni padepokan ini. KLIK DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA

KHARAMAH HABIB ALHABSYI:  BISA DENGAR SUARA TASBIH DAN BENDA MATI HABIB ALI ALHABSYI DENGAN KAROMAHNYA Habib Ali Alhabsyi nama lengkapnya H...